Maafkan atas typo dan antek-anteknya.
Enjoy it.
Playlist aku dalam nulis Part ini :
*Honne- Day 1
*HYBS- Ride
*Stephen Sanchez- The Pool
*Raim Laode- Komang
---OutofSight---
Hari-hari berlalu begitu cepat, kejadian-kejadian pun berlalu. Mungkin sedikit masih menyisakan luka di hati. Tapi itu tak membuat kebahagiaan menghilang.Hubungan Clay juga Asya menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya, seolah yang terjadi di masa lalu menjadi pembelajaran yang begitu memberikan dampak bagi keduanya.
Sekarang keduanya tengah duduk di kursi menatap sunrise dari balkon apartmenet Clay yang memang menyuguhkan pemandangan luar biasa itu. Asya membangunkan Clay pagi itu hanya untuk menyaksikan itu. Asya melirik kearah Clay yang matanya terlihat berbinar sama dengan miliknya, asya tertawa. "Belum pernah melihat ini?"
Clay menggeleng, "aku belum punya waktu memperhatikan sekeliling selama ini".
Asya menggelengkan kepala pelan mendengar ucapan Clay, ia juga baru dua kali melihat sunrise dari apartment Clay. Beberapa hari lalu saat tengah menginap, ia bangun lebih cepat jadi iseng duduk di balkon tapi siapa sangka pemandangan indah itu terpampang di depan mata. Jadi hari ini ia memutuskan untuk menikmatinya bersama Clay. Ia tersenyum. Jujur saja belakangan ia banyak tersenyum, menikmati waktunya bersama Clay membuat semua kesedihan yang ada seolah terhapus begitu saja. Ia sangat Bahagia.
Tangannya disentuh oleh Clay, lalu di genggamnya tangan Asya sambil tersenyum lebar menatap. Cahaya matahari yang mulai menyingsing tinggi mengenai wajah keduanya, membuat kilatan mata Clay terpancar sempurna. Begitu banyak kebahagiaan yang terpancar dari sana, Asya melihat itu dengan jelas sekali. Ketulusan dimata Clay tak pernah berubah, ia bahagia sekali di cintai begitu besar oleh seorang Clay. Tak ada lagi hal paling membahagiakan baginya di dunia ini selain dicintai oleh Clay.
Clay berdiri, masih menggenggam tangan Asya membuat Asya ikut berdiri karenanya. Mereka mendekat kearah pembatas besi, Clay melihat kebawah dengan Asya yang kebingungan tentang apa yang akan Clay lakukan. Tapi siapa sangka yang selanjutnya Clay lakukan membuat Asya semakin merasa jatuh cinta pada Clay tak pernah sia-sia.
"ASYA, I LOVE YOU!!" Teriak Clay keras. "I LOVE YOU SO MUCH!!" lalu Clay mmenarik tangan Asya untuk merunduk, menghindari jika saja ada yang mau protes karena berteriak di pagi hari seperti sekarang. Keduanya tertawa cekikikan dengan kelakuan Clay, seperti kembali ke masa-masa remaja. Disisa-sisa tawanya, Clay tersenyum. "I love you," ucapnya mengulang. Kali ini lebih lembut, lebih penuh perasaan, sembari menatap mata Asya begitu dalam.
"I love you too, Clay."
"To the moon and back?"
Asya tertawa lalu mengangguk, "To the moon and back." Ulangnya.
"Bigger than universe?" tangan Clay merentang lebar. Asya kembali tertawa, mengangguk lagi, "bigger than universe." Dimatanya Clay seperti anak kecil sekarang, lucu sekali.
"Kalau gitu, tunggu sebentar." Clay berdiri, beranjak memasuki kamarnya. Asya memilih duduk di lantai dan bersandar pada besi pembatas. Bibirnya masih merekahkan senyum melihat kelakuan Clay.
Clay kembali ke balkon dengan sesuatu di tangannya, Asya tak bisa melihatnya dengan jelas karena Clay menyembunyikannya di belakang punggung. Asya menantikan hal apa lagi yang akan di lakukan Clay, Clay ikut duduk di samping Asya dan bersandar pada pembatas besi. Menatap Asya, tersenyum, tangannya mengeluarkan sesuatu, "Merry me?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Out of Sight 2 (GxG)
FanfictionCOMPLETED. ----------------------------------------------------------- Sebatas mana cinta mampu bertahan dalam penantian yang tak pasti ? Sedangkan kenangan hilir mudik mungusik renungan. Lalu, mampukah bertahan dalam kerumitan cinta yang semakin...