Prolog

11.2K 623 82
                                    

Maafkan atas typo dan antek-anteknya.

Enjoy it.

---OutofSight---

Author pov.

Disela kesibukan Asya mengajar, disaat itulah pikirannya akan melayang pada manusia yang sedang dirindukannya setengah mati.

Kini Asya tengah berdiri bersandar pada kusen pintu, menatap keluar kelas yang di penuhi dengan anak-anak yang sedang bermain dengan riangnya.

Seandainya bisa seceria mereka tanpa beban dan tanpa takut apa yang akan terjadi esok hari, Pikir Asya.

Asya bertekad dan sudah memutuskan untuk tetap menunggu Clay selama apapun itu, selama Clay belum menemuinya, selama itu pula ia punya kesempatan untuk menunggu.

Ia tak hanya ingin menunggu, ia mulai mencari celah agar bisa menghubungi gadis itu, mencoba mencari tau dimana alamat Clay, tapi Asya tak menemui celah apapun. Tak ada tempat yang bisa di tanya, ia sudah bertanya pada Lily, tapi gadis juga tak tau dimana alamat Clay disana. Asya pernah memintanya bertanya pada Vale, tapi gadis itu tak mau memberi tau. Bahkan perusahaan keluarga Clay yang ada disini dipimpin oleh orang lain yang tak Asya kenal.

Nomor ponsel tak ada yang bisa di hubungi, bahkan akun sosial media Clay pun tak ada yang aktif. Gadis itu benar-benar ingin menghilang, menghapus semua jejaknya bersama Asya.

Asya memijit pelipisnya, rasa sakitnya begitu kentara. Membuatnya pusing tak terkira.

Di tempat lain di bagian bumi yang di rahasiakan, seorang gadis tengah berkutat dengan berkas-berkas yang membuatnya pusing. Bukan karna gadis itu tak memahami berkas itu, bukan pula karna berkas-berkas itu terlalu banyak, tapi karna pikirannya tak tertuju pada pekerjaannya. Pikirannya tertuju pada hal lain, hal-hal yang membuatnya bahkan tak bisa tidur nyenyak beberapa tahun terakhir.

Pikirannya kacau, kalau tak kacau ya bayangan wajah seseorang akan muncul dan menghantuinya. Rambut gadis itu berantakan, pakaiannya pun begitu, gadis itu belum menunjukkan tanda-tanda akan tidur padahal jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Ia berusaha memfokuskan segenap pikirannya pada pekerjaan ini, ia harus menyelesaikan semuanya sebelum ia pergi. Ia ditunjuk kembali untuk memimpin cabang perusahaan di negara lain, tak bisa ia tolak karna ini keinginan sang Ayah. Tapi pikirannya semakin kalut, ia tak ingin pergi. Kenapa harus negara itu ? Negara yang begitu banyak menyimpan kenangan yang sudah berusaha sekuat tenaga ia tinggalkan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

-----------

Haaaaaaaaaalloooooooo....

Ketemu lagi nih sama kisah Clay-Asya.

Karna banyak minta Sequel jadilah ini. Maafkan kalo prolognya gak menyakinkan. Aku bingung harus nulis prolognya apa😅
Malah kepikiran untuk gak bikin prolognya, tapi yasudah ini dulu ya. Wkwkwkwk

Boleh minta pendapat ? Gimana sama Cover ceritanya ? Burukkah ?  Hihi

Semoga kalian bisa menikmati kisah setelah perpisahan ini ya. Ah aku akan berusaha untuk gak bikin cerita yang panjang, karna ya begitulah takut kek sinetron nantinya😆😆

Tambahan, Kalo kalian baca prolog ini lagi artinya aku ngepost lagi cerita ini. Gak nyangka sequel ini butuh waktu banget bikinnya. Dari 2019 loh, terakhir update itu setahun yang lalu. Sekarang udah 2023. Gak nyangka. Hehehe

Makasih banyak-banyak buat kalian yang udah nagih ini sequel padahal ini gak sebagus ekspektasi siapapun.

Kritik dan saran dibutuhkan.
Terimakasih.

Salam cinta,
Hotchocogirl.

Out of Sight 2 (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang