jungeun menghela nafasnya dan menatap changmin. “kenapa kau datang kemarin malam? kenapa kau sangat tidak suka kalau aku dekat juyeon?.”
“dia bukan orang baik.”
“changmin ... kenapa kau selalu berbicara buruk tentang juyeon? kau membencinya? kau membencinya karena aku mencintainya. begitu? jika iya, aku membencimu karena kau selalu berbicara buruk tentang juyeon.” jungeun mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan changmin sendirian di kantin.
“yeah, itulah aku. selalu ditinggal dan dibenci.”
masa skors changmin telah berakhir. kini ia sudah masuk seperti biasanya. ia duduk dipojok belakang, ia melihat jungeun mendapat surat.
jungeun keluar dari kelasnya dengan raut wajah senang.
aneh?.
perpustakaan.
jungeun berdiri didepan sana. changmin mendekat tapi mencoba untuk tidak ketahuan jungeun.
krieettt...
“juyeon—
jungeun terhenti. ia membeku disana. didalam perpustakaan, ada juyeon dan soojin sedang ... berciuman.
jungeun berbalik dan
“masih meragukanku?.”
“dia . tidak . baik . untukmu. perlu aku perjelas?.”
plakkk!!!.
“aku bilang berhenti berbicara buruk tentangnya changmin! coba lihat kedalam dirimu sendiri. apa kau cukup baik untukku? apa kau pantas untukku? kenapa kau selalu merasa bahwa kau yang terbaik untukku?.” air mata jungeun tumpah.
karena aku memang terbaik untukmu bodoh.
“aku—
“aku muak denganmu. aku tidak ingin melihatmu lagi, silahkan pergi dari hidupku. aku membencimu.” ucap jungeun lalu meninggalkan changmin sendirian.
“jangan lupa cek loker.” changmin berjalan mendahului jungeun.
untuk jungeun.
hai, tahu kenapa aku membenci juyeon? ah ... tidak ya? ayahnya juyeon, adalah ayahku. dan ayahku, telah membunuh ibuku. setelah membunuh ibuku, ayahku malah menikah dengan ibunya juyeon dan lahirlah juyeon setelah dua tahun ayahku dan ibunya berhubungan. kau tahu? ibunya juyeon hamil sebelum ayahku cerai dengan ibuku.
sejak kecil ia selalu mendapat apa yang ia mau. tidak seperti aku, selalu ditolak dan diusir. haha, menyedihkan. mulai sekarang ... kau membenciku ya? baiklah, aku akan pergi seperti yang kau dan orang lain inginkan.
aku bahagia untukmu, selalu.
jungeun meremas kertas itu. kemudian bel tanda masuk telah berbunyi, ia mengurungkan niatnya untuk mencari changmin. dia pasti ada dikelas. pikirnya.
namun nyatanya changmin tidak ada ditempatnya. tasnya —bahkan tidak ada tanda-tanda mengenai kehadirannya.
changmin ... dimana?. batinnya.
“e-ehm, sunwoo ... apa kau tahu dimana changmin?.” tanyanya.
sunwoo menoleh dengan tatapan dinginnya, ia terdiam sejenak. “apa pedulimu?.”
“aish, sungguh aku merasa kehilangan.”
“ya, seseorang akan berarti setelah ia hilang.”
jungeun terdiam.
“bukan begitu?.”
“ayolah sunwoo ... aku hanya bertanya 'apa kau tahu dimana changmin?.” ulangnya.
“tidak.”
“sunwoo. aku tahu kau ini sahabatnya. dan kau pasti tahu dimana keberadaan changmin.” ucap jungeun.
“ya, sahabat selalu tahu dimana keberadaan sahabatnya bukan? kenapa kau tidak tahu keberadaannya hum?.”
jungeun rasanya ingin menangis. “cukup. berhenti membulak-balikan ucapanku.”
jungeun berbalik dan akan pergi meninggalkan sunwoo.
“jika ia pergi ... tidak akan ada kata kembali.”
brakk!
“kau kembali!.” ucap sangyeon.
“ya, aku kembali.”
“bagaimana kehidupanmu diluar sana?.” tanya mark.
“lebih buruk.” changmin membuka seragamnya.
“yeah jatuh cinta itu menyakitkan ... bukan begitu?.” ucap jeno.
“ya, boleh aku bertindak sedikit egois mulai sekarang?.”
EVE LINE
hai, jangan lupa vote dan komen ya! share ke temannya juga sekalian, hehe. see u!.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVE LINE.
Mystery / Thrillerno one else can own you. if i can't have you, then other people can't have you.