Epilogue.

43 12 9
                                    

kini changmin berada di balik jeruji besi. “ya, kembali ke asal.”

“semuanya itu percuma saja. semua akan kembali pada awalnya.”

“aku sendiri.”

“hanya besi, dan dinding hitam yang menemaniku.” ia berbaring di ranjangnya dan menatap langit kamarnya.

srekkk...

“ji changmin, kau kedatangan tamu.”

changmin terduduk dan mengernyitkan dahinya. tamu?.

“baiklah.”



































“h—hai.”

“siapa kau?.” ketus changmin.

“MWOYA?! kau tidak mengenalku? apa kau amnesia hah?!.”

changmin tertawa kecil. “jungeun ... kau sangat manis. dimana yeji?.”

jungeun merotasikan bola matanya. “kencan bersama kekasihnya, yeonjun.”

“apa?! yeji kan—

—santai saja. yeonjun itu seorang psikiater. mereka saja bertemu di klinik, sangat manis.” ucap jungeun.

kemudian, hening.

mereka berdua terdiam. sibuk dengan pikirannya masing-masing. akan tetapi, waktu terus saja berjalan.

“uhm, aku ... minta maaf.”

changmin mengangkat kepalanya. “soal apa?.”

jungeun menunjukkan ponselnya. itu adalah sebuah video yang menunjukkan perkelahian chan dan changmin. tapi jungeun dan yeji sama sekali tidak masuk dalam video itu, seakan difokuskan pada changmin.

“aku baru sadar, ada orang yang mengintai. dan kau menusukku agar aku tidak diketahui telah membunuh ayahmu oleh polisi.” ucap jungeun.

“ya ... aku sadar ada yang mengintaiku. tapi, darimana kau dapat video ini?.”

“ini sedang booming tau! setiap aplikasi sosial media selalu saja ada video yang masuk.” ucap jungeun.

changmin terdiam dan berpikir sejenak. “tapi siapa?.”

jungeun pun memikirkan hal yang sama. tapi tiba-tiba changmin mengeluarkan sesuatu dari kantungnya.

“aku ingin kau menyimpan ini.”

kacamata.

ingat? kacamata changmin yang rusak akibat berkelahi dengan juyeon? chap 1.

“mwoya?! kau masih menyimpannya?.”

“ya, ini tanda bahwa aku pernah berkelahi demi kau.” changmin terkekeh.

jungeun tertawa kecil. “kau ini manis sekali ya.”

“begitulah. bagaimana luka perutmu?.” tanya changmin.

“mulai membaik. beruntung aku tidak mati.” jungeun mencebikkan bibirnya.

“ji changmin. waktu jenguk anda sudah habis.”

changmin menoleh dan mengangguk. ia memberikan sesuatu pada jungeun lalu berbisik.

“aku harap kau mengerti maksudku.”






















































































READ THIS!

karakter pada cerita ini hanya bersifat fiksi yang artinya tidak nyata. jadi jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan real para idol yang identitasnya saya pinjam disini.

bijak dalam membaca. jangan sampai membenci apalagi menghina para idol. baper boleh, bertindak jangan. terimakasih.

ya, sebelumnya gue (nino) sebagai penulis cerita ini berterimakasih buat kalian yang udah mau baca plus ngikutin cerita ini, dan gue ngerasa bangga karena udah selesain satu book. yaa ... work ini gue kerjain dari 28 feb sampai sekarang 19 mar. lumayan lah dapet beberapa vote dan gue juga seneng banget sama yang spam komen.

see u! jangan lupa mampir ke work gue yang di sebelah, check profile ya.

EVE LINE

start : 28 february 2021.
finish : 19 march 2021.

EVE LINE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang