Pagi ini suasana gaduh memenuhi mansion keluarga Abhivandya. Terlihat ada beberapa maid serta seorang supir yang tengah berlari mengejar si tuan muda kecil yang berlarian kesana kemari dengan piyama tidur yang masih melekat di tubuhnya, padahal waktu sudah menunjukan pukul 06.30 a.m. yang mana seharusnya sang tuan muda itu sudah bersiap untuk pergi ke sekolah.
"Aduh aden Rainer, jangan lari-lari den, nanti jatuh, nanti aden capek lho," ujar salah satu maid yang mengejar si tuan muda dengan raut wajah khawatirnya seraya membawa seragam sekolah milik sang tuan muda.
"Nggak! Rain ga jatuh kan udah gede!" si tuan muda malah naik ke atas sofa dan meloncat-loncat kecil disana.
"Den Raniner berhenti den, udah jam setengah 7 lho, aden harus sekolah. Sekarang aden sarapan dulu ya, nanti aden telat terus di hukum lagi," ujar salah satu maid yang terlihat lebih tua dari dua maid yang lainnya.
"Iya den bener apa kata bi Imah, nanti aden telat, pak Joko udah manasin mobil buat anter aden pergi ke sekolah," timpal sang supir.
"No no no! Belum mau sekolah!" kekeuh si tuan muda yang masih melompat-lompat kecil di atas sofa.
Ah kalian pasti penasaran kan siapa tuan muda yang di panggil aden Rainer itu?
Dia adalah Rainer Aileen Abhivandya, anak bungsu dari pasangan Bagas Abhivandya dan Ayudia Jovanika. Umurnya 16 tahun, tapi tidak lama lagi akan berubah menjadi 17 tahun. Dan sekarang ia sudah menginjak bangku SMA yang mana saat ini Rainer baru saja naik ke kelas XI. Namun, meskipun umurnya sebentar lagi akan menginjak angka 17 - masih on the way- Rainer masih terlihat seperti anak umur 5 tahun. Bukan, hal tersebut bukan karena Rainer mengidap syndrom atau hal lain sebagainya tetapi karena seluruh keluarga Abhivandya sangat sangat memanjakan si bungsu, Rainer.
Namun jangan salah, Rainer bertingkah manja hanya saat di rumah saja. Jika sudah di sekolah? Semua guru hanya bisa mengusap dada sabar dengan tingkah laku Rainer yang Na'udzubillah, kata mereka. Dan seluruh siswi di sekolahnya akan menjerit saat melihat Rainer si badboy tampan idaman para ughtea.
Lalu siapa ketiga maid dan supir itu?
Maid yang sudah berumur itu namanya bi Imah, dia adalah kepala maid di mansion ini. Bi Imah sudah bekerja pada keluarga Abhivandya sejak Sakya masih berumur 10 tahun. Bi Imah juga lah yang merawat dan menjaga Rainer sejak dia masih bayi. Dan 2 maid lainnya hanya maid biasa yang akan membantu bi Imah menyiapkan kebutuhan Rainer. Sedangkan sang supir bernama pak Joko, dia adalah supir pribadi yang siap mengantar Rainer kemanapun ia pergi.
Dan kegaduhan pagi ini terjadi karena si tuan muda kecil Rainer itu yang tiba-tiba menghilang dari kamar saat bi Imah akan membangunkannya untuk ke sekolah. Lalu terjadilah aksi kejar mengejar, yang mana hal itu membuat bi Imah dan yang lainnya khawatir pada si nakal Rainer.
"Ayolah den, aden harus sekolah hari ini. Masa baru masuk ajaran baru udah bolos aja, aden sekarang udah kelas XI lho," ucap bi Imah.
"Biarin! Habis mas Sakya nyebelin! Pokoknya Rain ga mau sekolah!" sahut Rainer yang kini sudah duduk di sofa seraya mengurut dadanya pelan.
"Hubungan mas Sakya sama sekolah apa sih den?" tanya pak Joko.
"Banyak pak! Pokoknya mas Sakya nyebelin! Masa udah 2 minggu ga pulang pulang, uhuk," jawab Rainer diiringi dengan batuk kecilnya, hal itu jelas membuat bi Imah semakin khawatir.
"Aduh aden, bibi bilang apa jangan lari-lari dan loncat-loncat," bi Imah mendekat pada Rainer lalu mengusap dada sang tuan muda dengan lembut, dan sang empunya hanya tersenyum menunjukan boxy smilenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakya & Rainer ▪ [BROTHER] ✔
FanficTentang Rainer si adik manja, nakal, pecicilan, tidak mau diam, dan si pencari perhatian Sakya yang notabenya manusia cuek, datar dan sedingin es. Namun, dalam diamnya Sakya sangat menyayangi Rainer si adik capernya. Pebedaan Rainer saat di rumah da...