5.

99 85 25
                                    

    Aza bangun ke siangan pasalnya ia tidur terlalu nyenyak hingga tidak sadar alarm berbunyi. Aza segera bergegas untuk keluar dari kamar dan menuruni satu persatu anak tangga. Sesampainnya di meja makan Aza tidak melihat siapapun di meja makan. Sudah di pastikan mama dan adiknya sudah pergi. Aza tidak terlalu memikirkan hal itu, ia mengambil roti yang sudah di oles dengan selai coklat dan segelas susu putih yang sudah di siapkan sang mama di meja makan sebelum berangkat kerja. Aza berjalan ke bagasi dengan mengunyah roti berselai coklat tersebut, ia baru ingat bahwa mobil miliknya masih berada di bengkel. Hanya ada satu kendaraan yang tersisa di bagasi tersebut yaitu motor supra milik satpam yang bertugas menjaga rumahnya. Tidak ada pilihan lain mau tidak mau Aza harus berangkat menggunakan motor supra tersebut. Aza mengeluarkan motor tersebut dan mendorong motor terdebut sampai di depan pos satpam.

"Pak Aza minjam motor boleh?? Soalnya mobil Aza masih di bengkel dan Aza udah telat berangkat sekolahnya"ucap Aza meminta izin ke pada pak Harto.

"Bapak ngizinin aja neng. Tapi, apa neng enggak malu pergi ke sekolah naik motor seperti ini"ucap pak Harto. Pasalnya motor miliknya ini sudah terbilang tua dan sebenarnya sudah harus di ganti dengan yang baru.

"Enggak papa pak, Aza enggak malu kok. Jadi, Aza boleh minjam motor bapak kan"ujarnya.

"Iya boleh neng, ini kunci sama SIM dan STNK nya"ucap pak Harto.

"Makasih ya pak, Aza berangkat dulu. Assalamualaikum"Aza menyalami telapakn tangan pak Harto. Aza memakai helm bogo berwarna pink pastel, setelah memakainnya barulah Aza menjalankan motor supra tersebut.
 
  Motor yang di naiki Aza laju jalannya tidak sekencang motor yang baru, motor yang di naikinya lajunya hanya sebatas menaiki sepeda, wajar saja sudah tidak layak di gunakan lagi. Aza melirik jam tangannya ternyata sudah jam 07.30 am sudah di pastikan gerbang sekolah tertutup rapat. Walau begitu Aza terus mengendarai motornya hingga menghabiskan waktu satu jam untuk sampai di SMA Intelegency.

"Pak bukain dong"teriak Aza agar kedengaran oleh satpam yang berada di pos satpam yang jaraknya agak sedikit jauh dari gerbang sekolah.

"Loh neng Aza kok telat. Ini juga tumben-tumbenan naik motor"ujar pak Tono.

"Iya pak, Aza ke siangan bangun pak makanya telat. Kebetulan juga mobil Aza lagi di bengkel. Tolong bukain gerbangnya ya pak"mohon Aza.

"Bapak minta maaf neng. Bapak enggak bisa bukain gerbangnya karna sudah peraturan sekolah. Neng juga telatnya sudah satu jam jadi, bapak enggak berani bukain gerbang buat eneng"jelas pak Harto.

  Tiba-tiba saja guru yang bertugas mengawasi siswa dan siswi yang terlambat menghampiri Aza dan pak Tono.

"Buka gerbangnya pak"perintah buk Lena.

  Aza masuk dengan mendorong motornya dan berdiri di hadapan bu Lena. Bu Lena membaca name tag Aza.

"Inge Azalia Jazinda. Kenapa kamu baru datang jam segini??"Tanya bu Lena.

"Saya minta maaf bu. Saya datang terlambat karna bangun ke siangan"Aza memunduk ia merasa bersalah dan baru kali ini ia datang terlambat.

"Lain kali tidur lebih awal jangan begadang. Kamu saya kasih hukuman bersihkan taman belakang sekolah, dan satu lagi cabut rumput yang kamu rasa sudah tidak enak di pandang"ujar bu Lena. Aza mengangguk sebagai balas dari ucapan sang guru.

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang