Aza memasuki rumah dan berhenti di tengah-tengah ruangan. Aza melihat sekeliling rumah yang tampak kosong. Jika anak di luar sana ketika pulang sekolah di sambut dengan kedua orang tuanya, lain dengan Aza setiap kali ia pulang sekolah hanya kesepian lah yang ia dapatkan. Ia iri melihat keluarga orang yang harmonis dan bahagia, ia juga ingin memiliki keluarga seperti itu.
"Kesedihan, kesendirian tak pernah lepas dari diriku, sepertinya itu sudah menjadi bagian yang melekat dari hidupku"
Huft…
Aza tak mau larut dalam kesedihan, ia kembali berjalan menuju kamarnya. Setelah mengganti pakaian sebelumnya menjadi pakaian rumahan, Aza menuju meja makan. Ia amkan dengan kesunyian, di tengah-tengah kegiatan mengunyah makanan suara seseorang terdengar di telinga Aza.
"Assalamualaikum"Andra mengucap salam.
"Waalaikumsalam"Aza membalas salam dari Andra.
"Ganti baju dulu baru makan"tegur Aza yang melihat sang adik ingin mengambil piring.
"Udah lapar banget kak, kali ini aja makan dulu baru ganti baju"pinta Andra.
"Yaudah. Enggak tega kakak ngelihat muka kamu kayak orang yang belum makan satu tahun aja"gurau Aza.
"Asem ye"
Aza telah selesai memakan makanannya ia melirik kearah sang adik. "Dek. gimana sekolah kamu??"
"Seperti biasa baik-baik aja kak, enggak ada yang berubah. Sekarang Andra masuk extracurricular silat. Latihannya juga seminggu Cuma dua kali"jelas Andra.
"Bagus dong kalau kamu ikut excul silat biar nanti kamu bisa ngelindungi kakak dari orang jahat. Kakak akan selalu dukung kamu dalam hal yang baik"
"Makasih kak, Andra sayang kakak"Andra memeluk Aza dengan penuh kasih sayang.
"Kakak juga sayang Andra"Aza membalas pelukan sang adik.
"Dek, janji sama kakak kamu harus bahagia walaupun suatu saat nanti kakak udah enggak ada di samping kamu lagi"
"Siap. emang kakak mau pergi kemana??emang kakak enggak mau selalu ada di samping Andra??"pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari mulut Andra.
"Hidup seseorang kan enggak ada yang tahu, mau itu di masa depan atau bahkan hari ini atau setengah jam lagi. Bisa aja setengah jam ini nyawa kita di ambil sama Allah. Manusia enggak ada yang tau kedepannya akan seperti apa"jelas Aza.
"Gitu ya kak"ucap Andra.
"Kamu mau enggak nemenin kakak ke mall, apa yang pengen kamu belik kakak yang bayarin deh"
"Boleh-boleh Andra juga udah lama enggak ke mall, lumayan uang jajan Andra enggak berkurang"kekeh Andra.
"Yaudah kalau gitu siap-siap"ucap Aza lalu meninggalkan Andra di meja makan.
Di sinilah kakak beradik yang tengah mengelilingi sebuah mall yang terkenal di ibu kota. Mereka berdua masuk kedalam took yang bermerek Gucci. Aza tengah memilih deretan hoodie yang berwarna hitam, baginya warna hitam sesuai dengan warna kehidupannya. Setelah menemukan hoodie yang ia inginkan, Aza menuju kasir untuk membayar hoodie tersebut.
Telah dua jam berkeliling mall, kini kakak berdaik tersebut menuju restoran yang berada di mall dengan menenteng enam paper bag yang masing-masing orang memegang tiga paper bag. Setelah pesanan yang mereka pesan datang, Aza dan Andra makan dengan hening.
"Kak, habis ini kita ke time zone yuk"ajak Andra.
"Yudah ayo. Kakak juga udah lama enggak main"
Mereka berdua berjalan keluar dari restoran tersebut setelah membayar makanan yang mereka pesan dan menuju ke tempat time zone. Aza dan Andra mencoba semua permainan yang ada hingga tidak sadar jam sudah menunjukkan pukul 20.00 pm. Mereka memutuskan untuk pulang tetapi, ketika Aza ingin membuka pintu mobil, Aza melihat seorang wanita yang tidak asing baginya. Wanita itu ingin masuk kedalam mobil dengan bantuan seorang laki-laki yang membukakan pintu mobil ke pada wanita tersebut.
"Ada apa kak"Andra membuka kaca mobil krtika melihat sang kakak tak kujung masuk.
"Eh… enggak papa, ini juga kakak mau masuk"ujar Aza yang mengalihkan pandangan nya.
Aza menghidupkan mesin mobil dan melaju keluar dari parkiran tersebut. Tetapi, matanya masih melirik kearah kaca spion untuk melihat mobil hitam yang berada di belakang. Aza berhenti melihat ke arah belakang dari kaca spion ketika sudah benar-benar keluar dari parkiran mall tersebut. Di perjalanan menuju rumah ia terus memikirkan siapa laki-laki tersebut. Hingga Aza tak sadar jika di depannya ada pengendara sepeda motor yang hampir saja Aza tabrak jika saja Andra tidak berteriak.
"Awas kak"suara Andra menyadarkan Aza dari lamunan nya
"Kakak lagi ngelamunin apa sampai enggak focus nyetirnya. untung aja enggak nabrak orang tadi"oceh Andra.
"Maaf. Kakak enggak ngelamun apa-apa kok. Cuma kurang fokus doang"bohong Aza.
"Kali ini kakak bawak mobilnya lebih hati-hati lagi"sambungnya lagi. Aza kembali melaju mobil sport hitam yang di berikan sang papa kepadanya di hari ulang tahun yang ke 16 tahun.
Aza memarkirkan mobilnya di bagasi rumah setelah itu keduanya masuk ke dalam rumah. Mereka masuk ke dalam kamar masing-masing. Aza memainkan handphone nya yang berlogo apple yang sedikit tergigit di atas king size. Aza membuka isi pesan dari grup kelasnya.
IPA 1
Opan
| Pada diam-diam bae ngopi ngapa ngopiBela
| Atas gue orang gilaAsep
| Obatnya habis tolong bundahara segera membeli obatnya
| Jika tidak membeli obatnya akan berefek berkepanjangan
| Apakah kalian mau melihat dia gila dan akan membuat nama kelas IPA 1 menjadi burukSherly
| Wah asep parah tapi, gue suka gaya lo
| Lajutkan nak. Kami akan mendukungmu hingga Opan keluar dari sekolah ini
| Usir Opan dari kampong ini!!!!Zuna
| Usir Opan dari kampong ini!!!Zuni
| Usir!!!
Usir Opan dari kampung ini!!! |Bela
| Usir Opan!!Dara
| Usir!!!Opan
| Parah lo semua giliran nistahin gue aja pada kompak
| Heran gue, kenapa bisa nemu manusia-manusia seperti kalian
| Zuna, Zuni si kembar yang meresahkan
| Gara-gara kalian Aza jadi terikut pengaruh buruk kalianAsep
| Pengaruh buruk endasmu, yang ad amah si Aza berteman sama lo yang dapat pengaruh buruk kalau sama kit amah enggak. Iya kan ZaBenar sekali Sep |
Opan
| Aza mah gitu malah belain mereka
| Aza enggak asik
| ByeSherly
| Dih Opan ambekan kek adek tetangga gueZuna
| Hayo lo Sep si Opan ngambekZuni
| Habis lah Sep di sekolah sama OpanAsep
| Kembar satu ini mintak di nistahin juga ya bun. Lama-lama meresahkanAza tertawa membaca isi chat grupnya yang sangat konyol. Aza keluar dari room chat kelas dan meletakkan handphone nya di meja samping kasurnya dan menuju alam mimpi.
Bersambung
Jika kalian suka dengan cerita ini, berilah apresiasi kalian kepada penulis dengan cara memberi bintang dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Teen FictionHidup penuh dengan tanda ?? dan terkadang hidup diuji dengan cobaan,begitulah kenyataannya. setiap orang dikuatkan dengan cara diberikan cobaan. --------------------------------------------------- Cover by: pinterest and me ...