Adrian memakai pakaian kebanggaan SMA Intelegency, Adrian membetulakn letak kalung yang berada di lehernya. Adrian turun kebawah untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
“Good morning bun”ucap Adrian.
“Morning”balas Dila.
Ketika Dila tengan menyiakan makanan untuk putranya. Adrian bertanya. “Ayah mana bun??”
“Ayah udah berangkat dari tadi katanya mau ada meeting”Adrian manggut-manggut mendengar sang bunda.
Di tengah menyantap makanan suara Dila memecahkan keheningan.
“Bunda lihat Fahri udah jarang main kesini ya, biasanya hampir setiap hari datang ke rumah. menurut kamu kenapa ya??”Tanya Dila.
Adrian yang mendengar ucapan sang bunda tersedak dan buru-buru Dila memberikan air putih kepada anaknya.
“Mahen enggak tau bun”bohong Adrian.
“Apa kalian berantem? Ingat ya Mahen apapun masalah antara kalian berdua harus di selesaikan secepatnya dan dengan kepala dingin. Jangan jadikan masalah apapun itu ngebuat persahabatan kalian hancur apa lagi karna cewek”Adrian tertegun mendengar ucapan sang bunda. Jauh di lubuk hatinya ia kangen dengan persahabatan mereka berdua yang kemana-mana bersama, selalu melengkapi satu sama lain.
“Iya bun, Mahen akan ingat sama apa yang bunda katakana”ujarnya.
“Kalau gitu Mahen berangkat dulu. Assalamualaikum”Adrian menyalami telapak tangan Dila.
“Waalaikumsalam”jawabnya.
Motor sport full black memasuki kawasan SMA Intelegency. Banyak siswi yang melihat kedatangan seorang most wanted tersebut dengan rasa kagum sampai-sampai ada siswi yang melihat dengan mulut yang sudah terbuka. Bagaimana tidak kagum sudah memiliki wajah yang tampan, di tambah lagi datang ke sekolah menggunakan motor yang pas dengan postur tubuhnya.
Adrian memarkirkan motornya di parkiran khusus untuk seorang most wanted SMA Intelegency. Ketika melepas helm full black tatapannya bertemu dengan Fahri, kontak mata tersebut tidak bertahan lama karena Adrian lah yang terlebih dahulu memutuskannya. Adrian berjalan meninggalkan parkiran dengan menenteng sebelah tasnya di bahu kiri. Sepanjang koridor banyak yang menatap kearah Adrian dengan berbisik-bisik mengenai ketampanan nya tetapi, Adrian acuh akan hal itu. Ia berjalan dengan tatapan lurus dan masuk kedalam kelasnya yaitu XI IPA 2.
•••
Tidak terasa jam belajar mengajar telah berganti menjadi jam istirahat. Para siwa dan siswi berhamburan ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah dari tadi meminta di isi. Ada juga yang memilih pergi ke perpustakaan, begitupun dengan Azad an Sherly yang memilih waktu istirahatnya di kantin. Di tengah aktifitas menyantap makanan tiba-tiba seseorang duduk di meja mereka.
“Boleh gabung??”Tanya orang tersebut.
“Duduk aja kan fasilitas sekolah jadi bebas-bebas aja kalu mau duduk”Aza lanjut menyantap makanannya setelah berkata kepada orang tersebut.
“Kenalin gue Adrian Mahendra”Adrian mengulurkan tangannya kepada Sherly.
“Sherly Oktavia”Sherly menjabat tangan Adrian dengan rasa gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Teen FictionHidup penuh dengan tanda ?? dan terkadang hidup diuji dengan cobaan,begitulah kenyataannya. setiap orang dikuatkan dengan cara diberikan cobaan. --------------------------------------------------- Cover by: pinterest and me ...