Keesokan harinya, Shun terbangun dengan mood yang bisa dikatakan sedikit kurang bagus itu. Ia’pun tak seperti biasa yang langsung turun dari ranjang tanpa harus menekan tombol agar para maidnya datang kekamar mewah itu.
Shun turun dan berjalan kelemari. Shun menatap seisi lemarinya dan mengambil salah satu set seragam sekolahnya.
Kali ini’pun Shun harus memanaskan air mandinya sendirian. Entah mengapa dirinya sangat enggan untuk menyuruh ataupun memanggil maid-maidnya itu.
Shun masuk kedalam kamar mandi dan sekitar 25 menit kemudian, ia keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah rapi tentunya. Shun berjalan kearah meja rias dan menata rambutnya disana.
Ia juga menyiapkan perlengkapan sekolah sesuai dengan apa yang ada di dalam benaknya. Ya, alasannya, sejak kemarin ia belum mengikuti pelajaran sekolah.
Okay, sekarang Shun sudah siap dan segera turun ke bawah. Saat berada di Life, pikirannya entah menerawang kemana pun dia tak tahu.
Shun yang satu ini benar-benar sangat kosong dan seakan-akan tak mempunyai kehidupan. Shun keluar dari Life nya dan berjalan langsung ke teras tanpa mempedulikan ruang makan yang pastinya akan ia lewati itu.
Rin yang sedang mempersiapkan mobil untuk keberangkatan tuan mudanya itu melihat Shun yang berjalan pelan kearah parkiran.
Rin’pun langsung menghampiri tuan mudanya itu. “ selamat pagi tuan muda. Eum, apakah anda ingin berangkat sekarang?” tanya Rin sambil membungkuk sopan dan mengambil tas Shun.“ tunggu Rin-san!” teriak seseorang dari arah dalam. Shun tak bergeming ia malah melenggang masuk kedalam mobil dan meninggalkan Rin disana.
Seseorang yang tadi berteriak itu mulai mengatur nafasnya ketika sudah berada di hadapan Rin. ia mengulurkan sebuah kotak makan kepada Rin.“ ano sumimasen Rin-san. Tapi, tuan muda sama sekali belum sarapan. Eum, jadi jika memang tuan muda tidak mau makan dirumah, akan lebih baik tuan muda membawa ini.” Ucapnya.
Jujur saja, Rin sedikit terkejut saat mendengar bahwa Shun yang belum sarapan itu. Ia’pun menerima kotak makan itu dan membungkuk sopan.
“ terimakasih banyak Mai-san. Kalau begitu, saya akan segera mengantar tuan muda ke sekolah. Saya permisi.” Ucapnya. Mai mengangguk dan melambaikan tangannya kepada Rin yang semakin jauh dari pandangannya itu.Rin masuk kedalam mobil dan mulai memanaskan mobil. Kemudian, tak sengaja ia melirik pada kaca dan melihat Shun yang termenung di belakang.
Rin mengerutkan alisnya. Ia sangat bingung plus sangat khawatir dengan keadaan tuan mudanya itu.
‘tuan muda, anda kenapa? Sungguh, apa yang sudah terjadi kepada anda?’ batin Rin.Tak lama kemudian, mobil itupun berjalan. Dan Shun masih saja enggan untuk berbicara hingga mobil yang mengantarnya itu berhenti tepat di parkiran sekolah.
Shun turun dan mengambil tasnya. Ia kemudian langsung masuk ke dalam kawasan sekolah. Rin sangat bingung sekarang.
Biasanya, tuan mudanya itu akan meminta sesuatu yang terlampau aneh sebelum mereka sampai di sekolah. Dan biasanya juga, tuan mudanya akan menghiasi Mansion dengan senyuman.
Tapi, entah mengapa tanpa itu semua, tuan mudanya saat ini terlihat seperti orang asing yang menyamar menjadi diri Shun.
Menjauhkan pikiran yang negative, Rin’pun kembali melajukan mobil itu untuk menjauhi kawasan sekolah.
Shun berjalan pelan di lorong. Ia masih belum sadar dari keterlamunannya hingga ia tak sengaja terpeleset di koridor sekolah.Beruntung ada seseorang yang dengan sigap langsung menolong Shun. Shun menoleh dan tiba-tiba saja ia menarik beberapa senti dari mulutnya dan mulai mengukir wajah senang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki Bertubuh Gadis ( Tsukiuta )
Mystery / Thrillermenceritakan sebuah pertukaran tubuh di masa lalu yang menyebabkan seorang penerus keluarga Idol Shimotsuki ini yang menjadi salah satu korban dunia alam bawah sadar. apakah, ia bisa mengontrol diri dan membedakan kedua alam? silahkan berkunjung di...