Chapter 9

58 3 4
                                    


Mengingat kejadian itu membuat Arata tersenyum merona di atas ranjang. Ia masih sangat-sangat ingat akan kejadian itu.

Dan…ditambah foto-foto masa kecilnya bersama dengan Aoi sudah dia salin pada disk-nya.

Kreak~

“ Arata? Ano….eum, apa kamu mau makan siang bersama?” tanya Aoi sambil berjalan masuk kedalam kamar dorm mereka.

Arata kemudian memposisikan dirinya duduk.

“ Aoi…ne, ingatkah kau saat kejadian pada foto ini terjadi?” ucapnya sambil menunjukkan foto tersebut.

Aoi yang melihat itu seketika mematung dan dari telinganya sudah mengeluarkan asap.

“ A-A-Arata~! H-hapus foto itu! A~A! aku tidak mau mengingatnya!” ucap Aoi yang sudah tenggelam di dalam rasa malu.

Arata yang merasa berhasil mengerjai Aoi’pun sedikit tertawa.

“ yah, kan kamu yang nggak mau lihat. Aku kan masih mau menyimpannya.” Ucap Arata.

Ketika Aoi ingin mengambilnya dan menghapusnya, tak sengaja tangan Aoi tergelincir dan pada akhirnya Aoi menindih tubuh Arata diatas ranjang.

Aoi semakin memerah ketika mendapat usapan nakal dari Arata.

“ ngh~ Arata berhen…ah~!...tih…..” ucapnya di sela-sela desahan.

Tetapi, mendengar desahan itu malah membuat jiwa Arata bangkit.

“ ne Aoi apa kamu ingin mencobanya? Kan, kamu sendiri yang panas..” ucap Arata.

Aoi yang sudah terlena (?) itu’pun tak sadar malah mengangguk dan Arata sangat senang dengan jawaban dari Aoi.

Denga gesit, Arata merubah posisinya menjadi yang diatas.

Ia kemudian menyunggingkan senyumannya ketika melihat wajah sayu nan imut dari Aoi.

Arata kemudian mendekatkan wajahnya pada telinga Aoi.

“ ngh…mh…” desah Aoi.

“ ne…Aoi Satsuki-chan, ittadakimasu…” ucapnya dan memulai aksinya.
.
.
.

Disisi lain, Kakeru dan Koi sudah duduk rapi, tertib, dan sangat-sangat sopan menunggu Aoi datang dengan muka datar itu demi makanan dapat sampai pada perut mereka.

Yah, bisa dikatakan begini, Aoi dan Arata yang sedang……yah melakukan aktifitas kesenangan mereka tetapi ada orang lain yang rela kelaparan demi menunggu kedua insane itu datang.

“ huuh~! Dimana sih Aoi-san dan si muka trippleks itu? Lama banget! Nih perut udah teriak-teriak pakai microfon!” gerutu Koi kesal.

Sedangkan Kakeru? Ah, dia sudah menaruh kepalanya diatas meja dan memelas disana.

“ huwa~! Seharusnya aku makan dirumah~!!!!! Hiks…Aoi-san dan Arata-san sangat lama~!” ucapnya dengan tangisannya.

Tiba-tiba, suara bel berbunyi.

Dengan lelah dan malas, Kakeru berjalan kearah pintu dan mencari tahu siapakah pelaku penekanan bel.

Kreak~

“ uwah!!! Haru-san?!” ucap Kakeru terkejut.

Koi yang mendengar teriakan Kakeru’pun mulai mengangkat alisnya.

“ konnichiwa~ Kakeru~!” ucapnya dengan nada ala-ala Haru ver. Anime.

Dengan senang hati, Kakeru mempersilah Haru untuk masuk.

Lelaki Bertubuh Gadis ( Tsukiuta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang