“ ne...kamu kenapa? Apa yang kamu li—”
tanya Kai sambil memalingkan wajahnya dan menatap tepat kearah tatapan mataku.
“ a-ah~! Bukan apa-apa~! Ehehe….s-sekarang, aku ingin cepat beli Daagozza~!”
ucapku sambil menangkuk wajah Kai menggunkan kedua tanganku dan menariknya kearah halte bus terdekat.
“ ya-ya, tetapi jangan cepat-cepat nanti kamu bisa terjatuh.”
Ucapnya dan pada akhirnya, kami sudah berhasil masuk kedalam bus plus Kai tidak curiga denganku.
‘ tetapi…kenapa mobil papa bisa berada di sini? Apakah wanita itu yang memakainya? Apakah papa mengantar wanita itu ke rumah sakit ini? Apakah mereka belum pergi? Apakah mama juga berada di rumah sakit yang sama? Apakah….mama baik-baik saja? Dimana mama? Bagaimana jika papa…tidak-tidak…sejahat apapun papa…aku yakin papa tidak akan tega melakukan hal seperti itu dengan mama. Ya, aku harus yakin jika mama sekarang baik-baik saja. Tapi…bagaimana aku meyakinkan diriku? Hiks…Kamisama…mou ie’ dakara…’
pikirku di dalam bus dan tanpa terlihat, aku meneteskan beberapa air mata disana.
“ Shimotsuki…sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya. Tapi, aku tidak yakin pernah bertemu denganmu. Apakah…mama atau papa’mu memiliki perusahaan dengan nama itu?”
tanya Kai secara tiba-tiba, aku yang terkejut’pun reflek mengusap air mataku dan tersenyum.
“ m-mungkin…eum, panggilan Shimotsuki itu terlalu formal. Panggil saja dengan namaku. Shun…atau, Kai mau memanggilku dengan Shi—”
“ baiklah aku akan memanggilmu dengan sebutan Shun. Terlalu memalukan jika harus menggunakan julukan aneh itu.” Ucap Kai memotong perkataanku.
“ eh? Padahal aku berharap Kai bisa memanggilku dengan nama itu…huuh..” rengekku.
Dan ketika aku melihat jendela…aku dapat memunculkan senyuman disana.
“ ne..ne Kai…apa itu tempatnya?”
tanyaku dengan antusiasnya.
Kai memalingkan tatapannya dan menatap jendela bus. Ia kemudian mengangguk.“ yah…itu tempatnya.” Ucapnya dengan senyuman disana.
Mendengar itu, seketika mataku tidak bisa berpindah.
Tiba-tiba, bus berhenti dan aku dengan cepat menarik Kai turun dari bus.
Setelah membayar, aku langsung menarik Kai dan berlari menjauhi halte bus dan mulai memasuki Kawasan sebuah toko.
“ Shun berha—”
Bruk!
“ huwa~! Kai~! Ittai!!!hiks…huwa~!” teriakku kesakitan.
Kai berjongkok di hadapanku dan meraba saku celananya.
“ hiks…ittai hiks…a-aku ingin pulang hiks…” tangisku.
Dan…
“ huwa!!! Kai jahat hiks…a-apa yang ka…hiks muh..”
“ sssttt~! Salah siapa lari-lari? Sekarang jatuh sakit kan? Dan ini aku Cuma membersihkan debu di kakimu saja. Dan, kamu sudah tidak mau makan Daagozza lagi hm? Kita sudah disini lho. Sudahlah berdiri malu tahu dilihat semua orang.”
Ucapnya sambil mengusap air mataku dan mulai menggendongku masuk.
“ hiks…hm…pelan-pelan..”
ucapku dan menenggelamkan wajahku di Pundak Kai.
“ ano, permisi kak…bisakah kami meminta buku menu?” tanya Kai dan menurunkanku ketika sudah sampai di depan kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki Bertubuh Gadis ( Tsukiuta )
Misteri / Thrillermenceritakan sebuah pertukaran tubuh di masa lalu yang menyebabkan seorang penerus keluarga Idol Shimotsuki ini yang menjadi salah satu korban dunia alam bawah sadar. apakah, ia bisa mengontrol diri dan membedakan kedua alam? silahkan berkunjung di...