5.Ketahuan Bunda

340 177 176
                                        

- h a p p y  r e a d i n g -

Saat ini Meysha dan Bara sedang berada di taman, setelah sempat mengantar Meysha terlebih dulu untuk mendaftar esktrakulikuler di sekolah. Ada banyak anak kecil yang bermain dan penjual makanan.

Bara dan Meysha duduk di bangku taman melihat beberapa anak kecil yang sedang bermain bersama. "Kak aku mau beli permen kapas yang di sana boleh?" tanya Meysha sembari menunjuk penjual permen kapas.

"Buat lo?" tanya Bara sinis, Meysha lantas mengangguk penuh semangat.

"Yaudah sana."

Meysha pun beranjak menghampiri penjual permen kapas, ia membeli banyak sekali permen kapas. Setelah selesai Meysha kembali duduk di samping Bara, "Kakak mau?" tawar Meysha menyondorkan satu permen kapas.

Bara menggeleng, "Kenapa beli banyak?" tanya Bara menatap tangan Meysha yang dipenuhi oleh permen kapas.

"Mau aku bagiin ke anak-anak itu," tunjuk Meysha pada beberapa anak kecil yang sedang bermain.

"Nih Kakak pegang punya aku, aku mau bagiin dulu," ucap Meysha menyondorkan satu permen kapas, lalu ia menghampiri anak-anak yang sedang bermain tersebut.

"Haii," sapa Meysha pada anak kecil tersebut.

"Hai Kakak cantik," sapa balik anak-anak tersebut.

"Kalian mau ini nggak?" tanya Meysha sembari memperlihatkan permen kapas yang menggiurkan dimata anak-anak itu.

"Mauu Kak!" seru mereka semua bersemangat, lalu Meysha memberikan permen kapas tersebut satu persatu.

"Makasih Kak," ucap Mereka sambil tersenyum.

"Kita makan bareng-bareng yuk, disana." ajak Meysha kepada anak-anak tersebut, mereka semua mengangguk lalu mengikuti Meysha ketempat dimana Bara duduk.

"Kak, gapapa kan mereka duduk di sini bareng kita?"

"Gapapa," jawab Bara seadanya.

"Hai Om," sapa semua anak kecil itu pada Bara.

Meysha yang mendengar Bara dipanggil 'Om' oleh anak-anak tersebut langsung tertawa, sedangkan Bara hanya pasrah berdiam diri.

"Om ngomong dong, kalau di sapa tuh harus sapa balik juga," ucap salah satu anak sambil memakan permen kapas yang diberi Meysha.

"Iyaa Om! Kalau nda mau sapa balik halusnya senyum kek."

Bara tersenyum tulus melihat anak-anak itu, "Permen kapasnya enak?" tanya Bara.

"Enak Om, mau?" tawar salah satu anak.

Bara mengangguk, "Kakak mau? Tadi aku tawarin katanya gak mau," ucap Meysha menatap Bara.

"Gue mau," jawab Bara mencubit sedikit permen kapas milik Meysha.

"Manis," gumamnya.

"Iya emang manis Om pelmen kapas tuh, Om nda pelnah makan pelmen kapas ya?" sahut salah satu anak yang duduk di samping Bara.

"Jangan sering makan permen ya," ucap Bara mengelus rambut anak tersebut.

"Siap Om!" jawab anak tersebut.

"Kakak boleh ikut main bareng kalian?" tanya Meysha pada anak-anak tersebut.

"Boleh Kak!" seru mereka bersemangat.

"Yaudah kita abisin dulu permen kapasnya, terus kita main deh," ucap Meysha tak kalah bersemangat.

Mereka semua menghabiskan permen kapas masing-masing, kecuali Meysha yang harus rela berbagi dengan Bara. Lalu semuanya bersenang-senang termasuk Bara.

B A F A R S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang