Saat ini, diruangan tempat Bara dirawat tampak sunyi, hanya ada detak jarum jam yang terdengar dan kedua insan yang saling menatap kebingungan. Berbeda sekali saat Bara hanya berduaan dengan perempuan tadi. Meira, Tasya, dan Andra sudah pergi sebelumnya.
"Kak," panggil Meysha bersuara.
"Yang tadi Meira temen gue," ucap Bara memberanikan diri, wajahnya sedaritadi tegang seperti orang yang ketahuan selingkuh, lucu.
"Oh iya," jawab Meysha tidak peduli, saat ini rasanya Meysha ingin memarahi Bara, namun melihat kondisi Bara yang penuh luka membuat Meysha memgurungkan niatnya.
"Aku pengen marah sama Kakak," ucap Meysha jujur.
"Marah kenapa?" tanya Bara bingung.
"Aku khawatir sama Kakak, hiks ...." ucap Meysha mulai menangis.
"Eh kok nangis?" panik Bara bangun dari ranjang rumah sakit .
"Bikin aku khawatir tau, pengen nonjok," jawabnya kesal.
"Gue tonjok balik," ancam Bara menatap Meysha sinis.
"Jahat banget, pacarnya masa ditonjokin balik Meysha kan cuman bercanda. Kakak lagi sakit gini mana mungkin aku tonjok," ucap Meysha yang masih terisak.
"Emang situ pacar gue?"
"Kak Bara!" teriak Meysha kesal.
"Ngeselin banget, aku khawatir sama Kakak," kesal Meysha cemberut menatap Bara.
"Aku selingkuhannya Kakak ya?" tanya Meysha lesu, Bara hanya diam memperhatikan gadisnya mengomel.
"Pacar asli Kak Bara pasti Kak Meira hiks .... " lanjut Meysha mulai terisak kembali.
"Udah jangan nangis," ucap Bara menghapus air mata Meysha.
"Meira bukan pacar gue dan lo bukan selingkuhan gue, lo pacar satu-satunya," jelas Bara.
"Aku sayang sama Kakak, "
"Kalo udah sayang manggilnya jangan 'Kakak' lagi dong."
"T-terus apa? "
"Sayang."
-/// ///-
"Meysha mana sih, jam segini belom pulang!" kesal Maisa yang menunggu sang adik di teras rumah.
Jam sudah menunjukan pukul 19.45, namun Meysha sedaritadi belum pulang sehingga membuat orang rumah cemas, "Kak udah coba tanya ke temen-temennya?" Tanya Farah menghampiri Maisa.
Maisa hanya menggeleng, bagaimana bisa menanyakan pada teman-temannya jika ia tidak tahu satupun teman Meysha.
"Kita cari aja ke sekolahnya," ajak Arland, keduanya mengangguk setuju. Mobil Arlan melaju melintasi jalanan macet hingga mereka harus bersabar.
Ketika semua anggota keluarga mencemaskannya, lain dengan Meysha yang sedang terlelap nyenyak di sofa ruang kamar inap Bara.
Bara tersenyum mengamati Meysha yang tertidur dari atas ranjang, rasanya ingin sekali Bara mendekap tubuh Meysha dalam tidurnya itu.
Senyumannya pudar saat seorang pria masuk kedalam ruangannya, "Padahal nggak gue abisin lo, kenapa bisa masuk rumah sakit?" tanya pria tersebut menyimpan buah-buahan yang dibawanya di atas meja.
"Bacot lo, ngapain kesini?" jawab Bara emosi.
Bukannya menjawab pria tersebut memilih memperhatikan Meysha yang sedang tidur nyenyak, "Ini Meysha bukan? Jadi cewek yang deket sama lo itu Meysha?" Tanya Angga, ya pria tersebut adalah Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
B A F A R S A
Roman pour AdolescentsStart: 29 Oktober 2024 End: [FOLLOW ME!] DON'T COPY PLAGIAT HARAP MENJAUH ⚠️ CERITA UNTUK DIBACA! BUKAN UNTUK TULIS ULANG! ATAU MENGINSPIRASI SESEORANG