9 ᵇᵃʲᵘ ᵏᵃᵒˢ

289 26 0
                                    


"Lo udah selesai beli bajunya" ucap Arvero kepada Rea yang datang tanpa membawa apapun.

"Oh anu itu, keknya bajunya jelek deh" ucap Rea dengan pipi merona.

Bukan main kejadian di kios dress tadi sangat memalukan.

***

Seeekk

"Lo apa apaan" ucap Rea kaget.

Sang pemilik kios mimik wajahnya berubah seketika.

"Kalian tuh yah buat ribut di kios saya padahal baju gituan banyak" ucap pemilik kios itu, membuat cewek tadi dan Rea berbalik kearah yang di tunjukkan pemilik kios itu dan menampilkan banyak gaun yang mirip dengan yang mereka perebutkan. Ternyata bukan antik.

"Oh banyak yah" ucap Rea sedikit canggung.

"Kami ganti kok mbak, gaunnya juga kan pasaran jadi pasti murah" ucap cewek itu mencari label berapa harga gaun itu.

Melihat cewek dihadapannya mencari label harga, Rea juga ikutan mencari label harga itu, "Iya kami berdua ganti kok" ucap Rea lagi.

"Nah ketemu" ucap Rea, cewek tadi pun mendekat ke Rea, dan Rea membalikkan papan label itu.

"Oh cuman 200.000" ucap Rea. Sedangkan cewek disampingnya hanya menelan salivanya saja.

"Mbaknya goblok apa gimana? Hitung nolnya lagi mbak" ucap pemilik kios itu.

"Satu dua tiga empat lima ENAM" kaget Rea.

"2 juta mbak?"

"Iya bayar sini, kalian rusak gaun toko saya" ucap mbak pemilik kios itu.

"Mbak katanya bajunya pasaran kok mahal?" tanya Rea.

"Bajunya emang pasaran tapi harganya gak kaleng-kaleng mbak, banyak yang mau beli baju ini karena pernah di pake sama selena Gomez"

"Ah mbak nambah-nambahin cerita doang mana mungkin 2 juta mbak, paling juga gak pernah di pake Selena Gomez, saya pernah ke tukang laundry katanya Lee Minho pernah cuci baju disana padahal gak pernah mbak" ucap Rea menjelaskan.

"Pak ada yang g--"

"Iya kami bayar, satu orang 1 juta kan, udah bayar aja" ucap cewek itu menyenggol tangan Rea.

"Iya ini" ucap Rea dan juga cewek itu seraya nemberikan masing-masing 1 juta kepada pemilik kios yang bajunya sudag mereka rusak.

***

"Gaunnya gak bagus lain kali aja deh, kan gue punya banyak gaun" ucap Rea tersenyum.

"Yok pulang Ar" ucap Rea tersenyum dan menggandeng tangan Arvero.

Sedangkan Ilen hanya menatap dari jauh betapa serasinya pasangan itu.

"Ya udah lah" ucap Ilen lagi seraya sudah hendak pulang, terlintas di benak Ilen bahwa akan melemparkan jam tangan ini di kepala Reiga biar dia mampus.

***

Tidak jauh ada bapak-bapak pemilik kios kaos oblong melihat ada anak laki-laki dan juga cewek, dia langsung memanggil keduanya.

"Eh kalian berdua" ucap kakek-kakek itu.

"Saya?" ucap Rea pertama kali menyadari bahwa ada yang memanggil dirinya.

"Iya sini" ucap kakek itu lagi

Arvero dan juga Rea datang kesana, dan Arvero menatap baju kaos oblong yang berada di gantungan. Sederhana tapi dia suka.

"Arvero kan?" ucap kakek itu lagi

"Lah kok kakek tau nama dia" ucap Rea kagum.

"Saya bisa meramal nama" ucap kakek itu lagi. Rea hanya tertawa kecil, sedangkan pandangan Arvero sudah berkeliaran menatap satu persatu kaos oblong itu.

"Eh mau yang mana nak?" ucap Kakek itu. Arvero hanya diam dan terus memperhatikan kaos oblong berwarnah putih dengan tulisan cetak bertuliskan She is Mine

"Mau itu nak?"

"Ih Ar nyaut dong kalau ditanya" ucap Rea sedikit risih.

Kakek itu pun mengambil dua pasang kaos oblong berwarnah putih dengan salah satu bertuliskan She is Mine dan He is Mine

"Kalian berdua serasi, ini" ucap Kakek itu memasukkan dua kaos oblong itu kedalam paperbag.

Rea baru saja ingin mengeluarkan blackcard milik Mamanya, tapi langsung di cegat oleh kakek itu, "Gak usah, ini hadiah buat kalian" ucap kakek itu lagi

"Yang bener kek?"

"Iya" ucap kakek itu.

"Ih Ar ngomong makasih kek" ucap Rea.

"Ih nyebelin, makasih kek" ucap Rea lagi.

"Iya sama-sama, sering-sering ke sini yah" ucap Kakek itu lagi.

"Iya Kek, nanti saya kesini lagi, kios kakek gak pindah kan hehe" ucap Rea lagi tertawa.

"Makasih yah kek" ucap Rea menunduk dan menarik tangan Arvero, "Ih Ar nyaut kek kalau ditanya jangan diam aja kek batu tau hu" ucap Rea sedikit jengkel.

Mereka berdua berjalan menuju lift.

***

"Iya jam tangan lo udah gue beli santai napa sih" ucap Ilen ditelfon kepada Reiga.

Ilen yang berhenti di depan kios kaos oblong karena tali sepatunya terlpeas.

"Pantesan Banyak siswa yang datang kesini buat liat anak tadi, anak-anak jaman sekarang demi cowok ganteng apapun bisa dilakukan" ucap kakek itu lagi seraya mengambil salah satu baju kaos oblong yang tersisa He is Mine.

"Eh nak sini" ucap kakek itu.

"Lah ada yang ngomong" ucap Ilen masih menunduk dan mengitari pandangannya untuk nenemukan siapa yang memanggilnya.

"Saya kek?" ucap Ilen.

"Iya"

Ilen pun berdiri dan menghampiri kakek itu, dan bertanya "Iya kenapa kek?"

"Ini" ucap kakek itu memberikan kaos oblong kepada Ilen, "Eh ini apa kek?" ucap Ilen lagi.

"Kamu pelanggan keseribu saya jadi ini hadiah buat kamu"

"Gak perlu kek"

"Ambil aja, anak muda jaman sekarang, jangan menolak hadiah yang diberikan orang tua nanti kena karma" ucap kakek itu lagi, hanya dibalas bingung oleh Ilen, masih ada juga yang mempercayai karma seperti itu.

"Makasih kek" ucap Ilen.

"Semoga saja anak laki-laki tadi selalu datang ke Mall" batin Kakek itu. Karena akan banyak penjual yang laris manis jika mereka datang ke Mall.

***

Ilen yang lebih memilih untuk menaiki tangga berjalan di bandingkan dengan lift yang berada disisi lain Mall.

Sedangkan disisi lain.

"Besok kita pake baju kaosnya yah Ar" ucap Rea.

"Hm"

"Tuh kan cuek lagi ih" ucap Rea yang sedikit jengkel.

Rea dan juga Arvero menaiki lift yang seluru sisinya terbuat dari kaca, jadi orang bisa lihat. Karena lift itu terbuat dari kaca, maka semua siswa yang tadi hendak pulang tidak jadi pulang karena melihat Arvero dan juga Rea didalam lift.

"Eh teman-teman itu kak Ar" ucap salah satu cewek dan spontan cewek lain ikut berbalik dan menatap kearah lift yang ditujukan, yaitu salah satu oknum dengan watadosnya hanya memainkan ponselnya dan memasukkan salah satu tangannya kedalam saku, yang mampu membuat semua cewek itu berbaris jika saja lift terbuka mereka bisa melihat Arvero secara langsung.

Sedangkan Ilen yang sudah hampir pulang, terhalangi karena banyak sekali siswa yang berkerumun, didekat lift dan memanjang hingga ke tangga berjalan, seola-ola memberikan jalan jika saja Arvero lewat.

ʷʳⁱᵗᵉ ʸᵒᵘʳ ᵈᵃᵗᵉ ᵒᶠ ᵇⁱʳᵗʰ ᵃⁿᵈ ᶠⁱⁿᵈ ʸᵒᵘʳ ᵗʷⁱⁿ

4 Secrets【COMPLETED】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang