21 ᵐᵘⁿᵗᵃʰ

227 15 4
                                    


"Pak" ucap Arvero.

"Eh Ar kenapa?" ucap pak Bram yang langsung berdiri

"Ilen kenapa pak?" tanya Arvero masih mempertahankan gayanya dengan memasukkan kedua tangannya kedalam saku, dan memperhatikan sekeliling, dan banyak yang memperhatikannya, entah karena dia berada didekat pak Bram atau karena hal lain.

"Oh peringkat terakhir? Dia ke UKS katanya sakit" ucap Pak Bram.

"Padahal gak kelihatan sakit" ucap Pak Bram menambah-nambahkan padahal dirinya tadi yang mengatakan bahwa bibir Ilen terlihat pucat.

"Biasa peringkat ter-- Eh Ar" ucap Pak Bram.

"Pak" ucap Dira yang mendekat ke pak Brian.

"Iya cantik?"

"Tadi Arvero nanyain apa pak?" ucap Dira.

"Nanyain kapan saya kawin" ucap Pak Bram tersenyum.

Dira pun memutar bola matanya kesal. "Nggak tadi itu Arvero nanya Ilen kenapa" ucap Pak Bram.

"Arvero nanyain Ilen, Arvero suka Ilen?" batin Dira.

***

"Reiga lo bisa beliin gue obat?" ucap Ilen yang berbaring di kasur UKS seraya menelfon Reiga.

"Gue lagi di sekolah"

"Gue tau, iya tapi--" ucap Ilen terputus.

"Bentar gue beliin, tapi gue mau ke Club dulu" ucap Reiga.

"Ga lo beliin dulu kalau lo pulang sekolah, kalau lo ke Club kapan gue minum obatnya" ucap Ilen lemas.

"Iya gue usahain"

"Usaha lo yang bener" ucap Ilen mematikan telfonnya dan meletakkan ponsel itu di nakas disamping tempat tidur, huft, punya teman gak bisa di untungkan.

"Nih obat" ucap Arvero langsung masuk ke UKS dan meletakkan obat itu di atas nakas.

"Lo?"

"Minum" ucap Arvero memberikan sebotol air minum, yang kalau diiklan ngomong Ada rasa manis manisnya

"Jangan-jangan dia mau liat gue, karena urat malu gue udah putus" ucap Ilen dalam batinnya memperhatikan setiap sudut wajah Arvero.

"Patut gue curigai" ucap Ilen lagi.

"Lo kenapa yang kesini? Kenapa bukan suster" ucap Ilen.

"Susternya lagi ngelahirin" ucap Arvero asal-asalan doang.

"Ngelahirin? Susternya kan belum nikah kok udah hamil"

"Bukan urusan lo, minum aja obatnya" ucap Arvero keluar dari UKS, padahal aslinya, pada saat suster itu hendak masuk Arvero menawarkan diri untuk membantu memberikan obat kepada Ilen.

Disisi lain banyak siswa yang bergosip ria kabar kedatangan siswi baru di sekolah yang memiliki hubungan keluarga dengan Arvero.

Line!

: Gue denger nih ya bakalan ada
cogan lagi di sekolah kita
: Iya setelah kak Arvero
: Jadi maksud lo gue jelek? Gue
ngerasa cogan yah
: Lo jelek
: Saudara kak Ar kali yah
: Keknya bukan deh
: Iya kak Ar kan anak tunggal gak
punya saudara
: Atau jangan-jangan sepupunya
: Iya juga sih bisa jadi, tapi yang gue
tau sepupu Arvero tu Rea doang
: Apa ada yang baru kali yah
: Mungkin sepupu jauh
: Gue mah bodo amat yang jelas cogan
: Kek cogan mau aja sama lo!!

***

Ilen yang memeriksa ponselnya, terutama group line, membicarakan sosok cowok atau siswa baru di sekolahnya siapakah dia? Membuat Ilen bingung saja.

"Ahhh perut gue sakit banget" ucap Ilen berdiri dari kasurnya, dan ingin meminum obat yang diberikan oleh Arvero.

"Ini obat apaann?" ucap Ilen membolak-balikkan obat yang ia tidak ketahui, pasalnya ia belum pernah minum obat seperti ini.

"Bodo amat yang jelas gue sembuh" ucap Ilen membuka tutup botol air mineral itu, dan menyobek bungkus obat table tersebut, memasukkannya kedalam mulut dan meminum air mineral itu.

Masih jam 11, dan ini belum jam pulang, jam pulang biasanya jam 2 atau jam setengah 3 siang, tergantung oleh guru jika meberikan tugas tambahan atau piket.

"Khuekkk" Ilen yang ingin muntah segera berlari keluar dari UKS menuju Toilet sekolah, Ilen yang menutup mulutnya agar tidak muntah sembarangan sembari berlari menuju Toilet.

Dan ia bersiakap biasa biasa saja seola ia tidak ingin muntah jika melewati beberapa siswa, bisa gawat jika dirinya dilihat oleh para siswa sekolah hancur harga diri beserta jati dirinya apa yang akan penghuni sekolah pikirkan.

Sesampainya di depan toilet, Ilen mengetuk semua pintu dengan tidak sabaran, "Sabar napa antri" teriak semua siswi yang Ilen ketuk pintunya, naas tidak mau muntah disini, Ilen langsung beralih kekamar mandi cowok. Dan melihat Arvero yang hendak masuk ke kamar mandi, Ilen dengan cepat menghalangi didepan pintu tanpa melepaskan tangannya dari mulut.

Ilen melotot ke Arvero membuat dahi Arvero berkerut dan Arvero mundur beberapa langkah, membiarkan Ilen masuk kekamar mandi cowok yang hendak dia masuki tadi.

"Khueeek"

"Tunggu?" batin Arvero.

Arvero merongo saku celananya, dan membuka aplikasi google, men-search sesuatu di papan pencaarian, dan dirinya menggigit bibir bagian bawah kirinya melihat hasil pencaharian itu.

Rea Ehrlich
: Ar lo dimana? Guru udah hampir
datang nih

Arvero pun mengetuk pintu Toilet, bermaksud bahwa dirinya akan pergi, dan naas, yang didalam dengan tidak tahu malunya menendang pintu, seola tahu bahwa Ilen menyuruhnya pergi dan marah karena mengganggu dirinya yang dikamar mandi, Arvero hanya menggeleng dan memilih masuk kembali kekelas.

"Bentar bentar jangan-jangan gue" ucap Ilen yang menggigit bibirnya dan masih berada di toilet cowok.

Beralih membuka aplikasi flo, "Tapi belum"

"Atau jangan jangan cowok itu?" ucap Ilen baru sadar, dan mengingat kejadian malam beberapa hari lalu.

"Cowok yang namanya Ari itu?" ucap Ilen mengedarkan pandangannya kepenjuru Toilet.

ʷʳⁱᵗᵉ ʸᵒᵘʳ ᵈᵃᵗᵉ ᵒᶠ ᵇⁱʳᵗʰ ᵃⁿᵈ ᶠⁱⁿᵈ ʸᵒᵘʳ ᵗʷⁱⁿ

4 Secrets【COMPLETED】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang