𝟗𝟖

87 9 0
                                    


"Lo kenapa sih?" tanya Arvero yang hendak masuk ke kamar mandi.

"Lo tau yang hamilin gue gak?" tanya Ilen dan Arvero hanya mengedingkan bahunya tanda tidak tahu.

"Sepupu lo" ucap Ilen, dan ekspresi Arvero membuat Ilen naik darah seketika, ternyata Arvero tidak peduli kepadanya.

"Oh" respon yang sama sekali tidak diinginkan Ilen oleh Arvero.

***

: Lo yang hamilin Ilen?

: Maaf bro, gue gak sengaja, lain kali gak gue ulangi deh, damai gak?

***

Hari ini adalah hari kelulusan, Arvero disuruh memakai kemeja, bukan hanya dirinya, semua siswa laki-laki di suruh memakai kemeja putih dan celana panjang hitam, dan untuk cewek memakai baju kemeja lengan panjang putih dan rok lipit hitam dibawah lutut.

"Lo kenapa?" Tanya Arvero menatap Ilen yang sedih tidak mau bangkit dari tempat tidur.

"Gue juga mau ijazah" ucap Ilen seraya sedikit berkaca, dia tidak terima dirinya tidak menerima Ijazah sedangkan dirinya sudah belajar disekolah sialan itu selama hampir 3 tahun.

"Ar" ucap Ilen seraya sedikit berkaca pergi menyusul Arvero, Arvero sudah hendak mengambil ponselnya, namun Ilen dengan cepat memeluk kaki Arvero membuat Arvero tersenyum sinis.

"Apa?"

"Gue juga mau ijazah"

"Minta di kepala sekolah"

"Ar"

"Minta aja sana"

"Lo aja"

"Kenapa gue?"

"Lo anak kesayangan sekolah"

"Lo gak kasian sama gue hiks gue capek belajar di sekolah itu hampir 3 tahun"

"Hobi lo bolos"

"Ar hiks"

"Gue dapat apa kalau gue ambilin lo ijazah"

"Gue bakalan kabulin semua apa yang lo mau" ucap Ilen membuat Arvero tersenyum sinis.

"Apapun?"

"Mm apapun"

"Lo mau?" tanya Ilen menghapus air matanya.

"Nanti gue pikir-pikir" ucap Arvero tersenyum

***

"Ih kak Ar" ucap sebagian siswa karena Arvero masuk ke dalam sekolah, dengan Rea didepannya, mereka semua mengira bahwa Arvero hanya tunduk dihadapan Rea, padahal tidak.

Arvero sibuk dengan ponselnya, entah apa yang dilakukan cowok tersebut, setelah selesai Arvero tersenyum membuat semua sisiwi yang menatapanya sedikit mendesah.

"Lo duluan sama temen lo dulu, acara kelulusan masih ada sejam" ucap Arvero sedikit berlari meninggalkan Rea.

Arvero mencari kepala sekolahnya, dan beberapa guru lainnya. Arvero masuk kedalam ruang kepala sekolah dan tersenyum sinis.

"Arvero eh kamu gak kelapangan acara kelulusan bentar lagi loh" ucap pak kepala sekolah.

"Saya ada urusan sama bapak"

"Saya? Apa itu?"

"Soal ijazah sa-"

"Oh ijazah kamu bagus, walau bukan nilai pertama, tapi nilai kamu bisa tunjang ke universitas tapi bukan UGM"

"Bukan itu pak"

"Ijazahnya Ilen"

"Oh ijazah sisiwi itu ditahan nggak akan keluar"

"Saya mau Ijazah Ilen keluar juga" ucap Arvero tersenyum.

"Kamu ini ngomong apa Arvero"

"Saya mau Ijazah Ilen juga, yang nyatain dia lulus"

"Nggak"

"Bapak harus kasi saya" senyum Arvero duduk di kursi didepan kepala sskolah.

"Hahha untuk apa saya kasi ke kamu? Bukan berarti tante kamu yang ngasi sumbangan kamu bisa berbuat seenaknya" ucap Kepala sekolah.

"Untuk apa juga saya kasi kamu Ijazahnya dia"

"Demi ini Pak" ucap Arvero tersenyum memperlihatkan layar ponselnya, yang menampakkan foto siswa yang ujian tanpa komputer, "Ini waktu siswa ujian gak berbasis konputer" senyum Arvero.

"Hah kamu cuma punya itu"

"Ini juga masih ada pak"

Arvero segera memutar rekaman suara yang dirinya ambil sewaktu hendak masuk ke dalam ruang kepala sekolah.

"Jumlah siswa perempuan?"

"450"

"Bapak pintar sekali, jika harga tesnya hanya 250.000 kita bisa kasi tau ke siswa jika harga tesnya 300.000, jika semuanya dihitung 135.000.000, kita kasi dokternya 112,500,000"

"lalu sisanya 22.500.000 bisa kita bagi ke guru lain"

"Apa tadi? Dibagi?"

"Kamu ini kita kasi guru 500.000 per orang, jadi masi ada sisa 10 juta lebih, nah saya 10,5 juta kamu 10 juta setuju?"

"Astaga bapak pintar sekali, padahal tes USG ini tidak pernah dilakukan sekolah lain, selain untuk mendapatkan tambahan uang bisa untuk membuat pemerintah menambahkan dana BOS karena mengira uang untuk tes adalah uang sekolah, astaga bapak pintar sekali"

"Hahaha dasar wakil kepala sekolah bodoh, kalian pikir sekolah dapat uang untuk USG dari mana? Padahal bosnya sudah kita bagi-bagi, hahaha jelas karena tes USG nya gratis dan yang memberikan perintah agar siswa membayar adalah saya hahaha, saya bisa kaya jika USG dilakulan setahun sekali atau mungkin saya harus memberikan tes lain dengan harga mahal agar saya tidak pernah miskin hahaha"

"Mau kasi atau saya posting rekaman ini, kalian semua akan di pecat, karena kalian korupsi" senyum Arvero merendahkan.

Kepala sekolah itu dengan sedikit kesal meraih ponselnya dan menelfon seseorang.

"Ijazah Ilen cepat selesaikan"

"..."

"Saya tidak peduli itu ilegal, selesaikan cepat" ucap pak kepala sekolah itu dan menatap Arvero tidak suka.

"Usahain Ijazahnya selesai sebelum acara kelulusan, selipin dengan Ijazah saya" senyum Arvero dan keluar dari ruang kepala sekolah.

Arvero segera menelfon Ilen.

"..."

"Lo kesekolah sekarang"

"....!"

"Ada rambut palsu di ruang ganti, baju, sepatu, masker, lo pakai, gue tunggu lo di depan minimarket sekolah"

ʷʳⁱᵗᵉ ʸᵒᵘʳ ᵈᵃᵗᵉ ᵒᶠ ᵇⁱʳᵗʰ ᵃⁿᵈ ᶠⁱⁿᵈ ʸᵒᵘʳ ᵗʷⁱⁿ

4 Secrets【COMPLETED】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang