54 ᶜᵃᵐᵖⁱⁿᵍ

111 10 3
                                    


Didepan sekolah ada Minimarket disana biasanya menyajikan oatmela berencana untuk membawakan semangkuk buat Rea, karena makanan di Sekolah adanya makanan dengan lemak tinggi.

Arvero menatap kanan kiri ingin memanjat pagar disamping sekolah, karena jika ia lewat depan ia akan ketahuan, walau pasti ia diizinkan untuk keluar sekolah itu akan menimbulkan kecemburuan bagi siswa lain jadi Arvero mrmutuskan untuk memanjat.

Arvero menyebrang jalan dan masuk kedalam Minimarket, dia memesan oatmela dan menunggu kebetulan di Minimarket ini biasanya tempat peralihan untuk makan jika tidak ada guru.

Arvero menatap ada seseorang cewek yang sibuk menikmati pop mienya, rupanya cewek ini juga memanjat.

"Lo? Ngapain lo disini? Wow anak kesayangan guru juga ikut bolos" ucap Ilen.

"Lo pikir ini Minimarket dibangun nenenk moyang lo buat lo?" ucap Arvero.

"Iya yang punya ini nenek moyang gue, nama pemiliknya kiki terus nenek moyangnya an-"

"Bukannya pemilik Minimarket ini namanya Olah?"

"Terserah lo"

"Lo kesini mau pesan apa?" ucap Ilen seraya membuang pembungkus pop mienya.

"Ini Oatmelanya" ucap cewek bernama Olah memberikan kantong plastik kepada Arvero, Arvero mengangkat kantong itu sebagai tanda bahwa itu untuk Rea.

"Oh gue ngerti" ucap Ilen.

"Gue tunggu besok malam" ucapan Arvero setelah pergi dari Minimarket membuat Ilen menggigit bibir bagian bawahnya.

***

"Hey" ucap Arvero kepada Rea karena Rea menenggelamkan wajahnya di meja.

"Hm?" ucap Rea yang mengangkat wajahnya dan didepannya sudah ada oatmela.

"Lo gak ketahuan?" tanya Rea dan Arvero hanya mengangguk.

"Tapi banyak orang yang ngeliat gimana?" ucap Rea dan Arvero melihat semua siswi yang memanjat dan menatap dari jendela, Arvero tersenyum membuat semua siswa pusing, Arvero menarik gorden dan menutupi semua jendela dan akhirnya kelas itu hanya ada mereka dan tidak ada cahaya karena Arvero menutup gorden tapi dengan demikian kelas tidak terlalu gelap.

"Udah makan" ucap Arvero.

"Hm makasih" senyum Rea dan mulai memakan Oatmelanya.

Arvero membuka ponselnya dan membuka aplikasi telegram dan mengechat Ilen.

Arvero Anderson
: Gue tunggu lo besok malam nanti
gue kasi alamatnya


Disisi lain Ilen yang melihat Ian yang baru ingin masuk dari sekolah, terlihat dari gayanya Ian habis merokok.

Ilen dengan cepat berlari menuju Ian, "Lo habis apa?" senyum Ilen kepada Ian.

"Menurut lo?"

"Ih lo gak asik deh" ucap Ilen lagi.

"Lo kapan mau kasi gue kompensasi" tanya Ilen.

"Tunggu sampai gue nikah sama Olivia Rodrigo"

"Idih kek Olivia Rodrigo mau aja sama lo" ucap Ilen lagi.

"Ya itu tunggu sama Olivia Rodrigo mau sama gue" ucap Ian lagi.

"LO TU RESE BANGET TAU GAK SUSAH EMANG LO KASI GUE KOMPENSASI?" marah Ilen karena capek berunyu-unyu kepada Ian.

"Lo mau camping di sekolah bentar malam?" tanya Ian dan Ilen melirik dengan ujung matanya.

"Kenapa? Urusan lo apa?"

"Kalau gak mau kompensasi ya udah"

"Iya iya kenapa?" senyum Ilen lagi.

"Bentar malam gue kasi" ucap Ian.

"Serius? Awas kalau lo boong, kalau lo boong gue sumpahin lo jatuh cinta sama jalang kek gue" ucap Ilen tersenyum.

"Kalau udah kenapa?" batin Ian.

***

Hari ini sudah sore, dan sudah banyak siswa kelas 12 yang berkeliaran di dalam Sekolah entah makan, minum, membaca, atau memainkan ponselnya, terlihat bahwa mereka semua menunggu arahan dari guru nampak Ilen yang berdiri menunggu seseorang di gerbang pintu masuk, ia menunggu Ia.

Rea dan Arvero turun dari motor, banyak siswa yang menatap kearah mereka bahwa mereka serasi padahal merek sepupu. Arvero membantu Rea jalan membuat semua siswa pangling dan ingin ingin berada di tempat Rea.

"Atau kita pulang aja?" tanya Arvero kepada Rea karena gadis itu terus saja mencengkram pinggang Arvero saat sedang mengendarai motor.

"Shh nggak kita ke Aula aja" ucap Rea lagi dan Arvero membantu Rea berjalan menuju aula sekolah.

***

"Ini gak berlebihan pak?" tanya Rea yang bingung melihat Aula sudah seperti Hotel, Aula yang sering dipakai saat ada acara sekolah sedikit luas namun kini disulap seperti kamar Hotel.

"Berlebihan gimana nggak kok, dua ranjang king size, lampu tidur udah itu aja" ucap kepala sskolah.

"Ta-tapi pak kita bisa kan tidur dilantai" ucap Rea sedikit tidak enak, disaat semua siswa mendirikan tenda di lapangan sekolah, tidak mungkin dia tidur enak di aula dengan kasur.

"Yang lain bisa tapi kalian nggak udah terima aja" ucap pak kepala sekolah.

***

"Kompensasi gue" ucap Ilen seraya menangih Ian yang baru sampai.

"Bentar"

"Lo janji?"

"Iya"

"Tapi bentar lo parkir motor lo dimana?" tanya Ilen yang penasaran karena Ian datang tanpa motor.

"Atau Jangan-jangan lo datang pakai becak, ojek, atau gimana?"

"Sembarangan lo kalau ngomong. Gue taro motor gue di belakang sekolah" ucap Ian.

"Ohh" singkat Ilen.

"Lo mau kasi gue berapa? Lo mau bayar langsung atau cicil?" tanya Ilen mengikut Ian yang pergi ke lapangan.

"Nanti juga lo tau" ucap Ian.

"Lo mau kompensasi kan? Gue punya syarat" ucap Ian tersenyum jahil kepada Ilen.

"Apa apa?"

"Tidur sama gue di tenda"

ʷʳⁱᵗᵉ ʸᵒᵘʳ ᵈᵃᵗᵉ ᵒᶠ ᵇⁱʳᵗʰ ᵃⁿᵈ ᶠⁱⁿᵈ ʸᵒᵘʳ ᵗʷⁱⁿ

4 Secrets【COMPLETED】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang