🌷PART 18

2.4K 257 28
                                    

Hari-hari berganti menjadi minggu, minggu berganti menjadi bulan, sudah satu bulan lebih prilly pergi meninggalkan orang tuanya, meninggalkan adiknya beserta sahabatnya ditanah air. Dia juga pergi meninggalkan segala sakit dan penderitaan yg pernah dia alami di rumah orang tuanya dengan membawa luka yg sangat amat besar.

Disekolah sahabat prilly dan ali selalu merasa kesepian tanpa mereka walaupun sikap ali yg terbilang dingin tapi tetap saja seperti ada yg hilang diantara mereka padahal nyatanya memang begitu.

"Sepi deh gak ada sih mungil sama sih tembok" ucap rangga

"Iya, udah satu bulan lebih mereka pergi tapi belum ada kabar sama sekali dari mereka" sambung keisya.

"Kayaknya mereka ada di amrik deh, kan kata ali dia bakalan kuliah disana. Kita susulin aja kali ya pas nanti kita udah lulus" usul bayu.

"Emang lo udah dikasih izin buat kuliah diluar negri?" Tanya bara

"Udah kok bokap sama nyokap setuju-setuju aja kalau gue kuliah diluar negri"

"Yg lain gimana?" Tanya bara kepada keisya, verrel dan rangga.

"Kalau gue sih ikut aja, bokap sama nyokap terserah gue, mau gue kuliah disini atau diluar" jawab rangga

"Gue sih diizinin, penting bisa jaga diri, apalagi ada kalian semua, jadi hati nyokap gue tenang soalnya ada kalian yg bisa jagain gue disana" jawab keisya yg diangguki oleh bara.

"Kalau lo rell?" Tanya bara

"Ikutlah, masa gue sendiri disini"

"Ya siapa tau lo gak diizininkan, kalau gak diizinin ya terpaksa lo sendiri kuliah disini" kekeh bayu, yg membuat verrel mendengus kesal.

"Ok, jadi semua udah deal ya kalau kita bakalan susul ali sama prilly ke amrik?" Tanya bara

"Iya, deal" jawab keempatnya.

🌹🌹🌹

Dirumah keluarga Garcia shelin sedang sarapan seorang diri dimeja makan, kaki shelin sudah sedikit demi sedikit bisa digerakkan walaupun masih terasa sedikit ngilu. Sekarang dia berjalan dengan dibantu oleh tongkat.

"Sendirian aja nak" ucap papa reno yg baru turun dari lantai atas

"Iya nih pa"

"Mama udah sarapan?" Tanya papa reno

"Kayaknya belum deh pa soalnya aku gak liat dia turun" jawab shelin.

Hubungan shelin dan mamanya sekarang sedikit menghangat walaupun mama indah masih suka bersikap acuh padanya. Tapi shelin sudah terbiasa dengan sikap mamanya yg sekarang.

"Ya udah papa berangkat kantor dulu"

"Iya pa"

"Assallammuallaikum" salam papa reno lalu mencium kening shelin

"Waallaikumsalam" jawab shelin lalu mencium tangan papa reno.

Papa reno berlalu menujuh kantonya, meninggalkan shelin seorang diri dimeja makan. Selesai makan shelin berlalu menujuh kamar mamanya, sampai dikamar mamanya dia tidak melihat keberadaan mamanya disana. Biasanya jika mamanya tidak ada dikamarnya sendiri maka mamanya ini ada didalam kamar kakaknya. Shelin berjalan dengan sedikit tertatih dengan tongkatnya, sampai didepan kamar kakaknya dia mendengar suara lirihan mamanya yg membuat hatinya teriris perih.

psychopath's best friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang