「Liar」

12

"Pesen sana, You!"

"Nyuruh lu, muka rata! Mau pesen apa?"

"Biasa."

"Biasa, gundulmu! Kau pesen apa juga aku nggak tau."

"Biasanya kau makan bekal, Arata bego."

"Lha, iya."
Mereka menjitak kepala Arata.

"Cewek yang kau tolak waktu itu, nggak ada niatan balas dendam apa gimana, ya?"
Catur semprul berdiri di depan mesin minuman otomatis. Mereka hendak membeli sesuatu disana sebelum menuju kelas.

"Kau nggak terima cewek imut ditolak?"

"Bukan gitu!"

"Tapi bener juga apa yang Arata bilang. Kalau itu terjadi, kau mau apa?"
Yang ditanya menggedikan bahu. Ia tak memikirkannya. Lagipula untuk apa di pikirkan? Merepotkan.

"Bisa kalian minggir dari sana? Orang lain juga ingin membelinya."

"Selalu memikirkan orang lain itu, karaktermu, ya?"
Bukannya menyingkir tokoh utama kita justru menghalanginya.

"Oi! [M/n]! Dia itu senpai, bego!"
[M/n] mengabaikan teguran teman satu gengnya.

"Memikirkan orang yang bahkan tak memikirkanmu itu menyakitkan, bukan? Jadi untuk apa kau melakukannya? Jangan membuang masa remaja demi hal semacam itu."
Seiring ucapan [M/n] mengalir, semakin dekat pula wajah keduanya. Hingga punggung tokoh utama kita menabrak mesin minuman otomatis, pemuda pirang itu memukul kaca di sebelah kepala [M/n]. Suara yang dihasilkan cukup menggema karena keadaan sekitar yang sepi.

"Sebenarnya kemana hatimu itu? Apa kau menukarnya? Apa kau sudah tak membutuhkannya? Bisa-bisanya kau mengatakan itu dengan mudah."

"Eto Kouki-san, sebenarnya apa isi otakmu itu?"

"Aku yang seharusnya bertanya begitu padamu. Apa kau benar-benar tak merasa bersalah?"

"Tentu saja tidak. Itu hal yang menyenangkan. Melihat orang lain kesal dan menangis itu suatu pencapaian."

"Aku tak mengerti pemikiranmu."
Author pun tak mengerti dengan tokoh utama kita.

☆☆

📷

Eto Kouki

Apakah ada yang menunggu cerita ini update, jou-chan-tachi?

Makasih udah baca dan menunggu update nya cerita ｢LIAR｣ yang tidak tentu, jou-chan-tachi

Jangan lupa vote dan comment

❤Stay safe and stay healthy🤍