"Tadaima!"
"Okaeri, aniki."
Melewati ruang keluarga, [M/n] mendapati Rui tak sendirian. Ia bersama beberapa temannya."Doumo, Rui no aniki!"
Sapa ketiganya seraya menundukkan sedikit kepala mereka. Mengangguk sebagai balasan, [M/n] meninggalkan mereka."Rui, apa kakakmu emang begitu?"
"Dingin banget! Berasa di Kutub."
"Ngawur kalian! Kakaknya begitu karena baru pulang, tau."
"Kakeru kesambet apaan? Kok bijak?"
"Bijak dikatain, berisik dikatain! Bergelud kita!"
"Jangan baper dong!"
"Btw, kakakmu ganteng, ya?"
Kedua temannya mengangguki perkataan Koi."Aniki emang ganteng."
"Makasih."
[M/n] meletakkan nampan berisi kudapan dan minuman. Sedangkan mereka berempat terkejut bukan main."Aniki macam tou-san!"
"Rui no aniki, ngagetin!"
Mengabaikan protes mereka, [M/n] ikut mendudukkan diri di sebelah remaja bersurai kuning. Mengambil buku remaja itu dan membacanya. Sang empu terkejut sekaligus panik. Tulisan cekeran ayam mana mungkin bisa dibaca, bukan? Yang ada membuat mata sakit. Tapi [M/n] sudah biasa. Setidaknya tulisan remaja kuning itu jauh lebih baik daripada tulisan Arata."Apa salah satu dari kalian ada yang bisa matematika?"
Bukannya anggukan yang ia dapat, justru sebuah gelengan dengan mata berbinar."Kalau nggak ada. Siapa yang mau jadi tutornya?"
"Aniki!"
Tunjuk mereka bersamaan. [M/n] menampilkan wajah datar. Menghela napas panjang sebelum beranjak dari sana."Etto... Rui no aniki mau kemana?"
Tak menjawab, [M/n] tetap melanjutkan langkahnya. Mereka menatap kepergiannya dengan kecewa."Mungkin Rui no aniki banyak tugas."
"Kita emang nggak bisa mengandalkan orang lain terus."
"Itu benar. Kalian harus berusaha dengan sendirinya."
[M/n] kembali diantara mereka. Ia meletakkan sebuah buku paket besar di tengah-tengah mereka."Yosh! Kita mulai!"
Keempat remaja menengah pertama itu menatanya bingung."Kalian mau belajar, nggak?"
Mereka mengangguk antusias. Dan dimulailah hari dimana belajar adalah sesuatu yang menyenangkan, ditambah lagi tutor yang tampan menantimu mengumpulkan tugas yang diberikan.Makasih udah baca
Jangan lupa vote dan comment
KAMU SEDANG MEMBACA
「Liar」
FanfictionIni kisah seorang [M/n] yang peka terhadap sekitar menjadi tidak peka. [M/n] yang awalnya menghargai wanita menjadi membenci mereka. Apa yang sebenarnya terjadi? Male! Reader [Tsukiuta X You! Male] [Tsukipro X You! Male] ⚠Warning⚠ ▫ BXB ▫ Hubunga...