•─────────•°•❀•°•─────────•08:00 pm
Hari tentunya sudah gelap, tidak dengan ruangan Tuan Jeon ini. Ruangannya masih menyala, dan seperti biasa Jungkook duduk di kursi kerja nya dan sibuk menatap laptopnya.
Bisa dibilang suami dari Park Yoora ini adalah seorang workaholic.
Workaholic adalah sebutan untuk orang yang memiliki workaholism atau kecanduan untuk terus bekerja. Banyak orang yang mengenal workaholic dengan istilah lainnya, yaitu 'gila kerja'.
"Jungkook... Kamu harus istirahat-"
"Jangan berani mengaturku!" bentaknya
"Lihat jam tanganmu sekarang, ini sudah waktunya istirahat dan tidur"
"Yasudah kau tidur saja"
"Aku yang menyuruhmu, kenapa menyuruh ku balik?" Yoora dengan sekuat tenaga tidak membentak sang suami.
"Lalu?"
Yoora memilih diam dan pergi keluar dari ruangan Jungkook. Nihil, pintu ruangannya di kunci oleh Jungkook sedari tadi, jadi Yoora tak bisa kemana-mana.
"Kook, Kenapa di kunci?"
"Sudah kubilang kemarin, selagi menemani aku bekerja.. diam dan duduk saja, apakah sulit?"
Yoora tidak menggubris perkataan yang Jungkook lontarkan padanya, ia memilih untuk melihat-lihat koleksi foto dan beberapa Gundam yang Jungkook rangkai.
"Oh? Jungkook... Kau berteman dengan kakakku?" Yoora memicingkan matanya ketika melihat seseorang yang pendek nan dekil itu di tengah-tengah gerombolan pria tampan lainnya.
"Park Jimin?"
"Iya, kau kenal?"
"Haruskah ku jelaskan?" Jungkook menatap malas kearah Yoora.
"A-aku hanya bertanya, maaf.." Yoora diam diam mengambil foto tadi dan memasukannya kedalam saku celananya.
Sesudah itu, Yoora kembali melihat koleksi foto Jungkook lainnya. Dimulai dari Jungkook saat bayi, sekolah dasar, sekolah Menengah, sampai sarjana pun ada disini... Tapi Yoora tidak melihat foto kedua orang tuanya disini, bahkan tidak ada batang hidung kedua orang tuanya di setiap koleksi foto Jungkook.
Lagi dan lagi Yoora melihat sang kakak berada di dalam foto bersama Jungkook, terlihat akur tentunya.
"Hm? Kenapa banyak sekali foto Jungkook bersama oppa? " Gumam Yoora
Yoora paham sekarang, dulu saat masih sekolah mereka itu teman baik, tapi kenapa saat bertemu di acara perjodohan waktu itu mereka terlihat seperti orang asing? Tak saling menyapa.
"Hihi.. Jungkook saat kecil imut juga" Yoora mengeluarkan ponsel nya dan mulai memfoto pigura yang berisi foto Jungkook saat masih bayi dan masih sekolah.
Saat Yoora sibuk mengambil gambar, ia sampai tak sadar bahwa Jungkook sudah berada di belakangnya, tentu Jungkook melihat semua kelakuan Yoora setelah memfoto piguranya tadi.
"Untuk apa foto itu?" Suara Jungkook membuat Yoora terkejut alhasil ponselnya terjatuh.
"Ah kamjagiya!! " Yoora berbalik badan
"Aku bertanya"
"A-anu... Ah ponselku dimana" Yoora mencari keberadaan ponselnya, dan saat mata Yoora menemukan dimana ponselnya tergeletak, tentu ia ingin mengambilnya tetapi..
krekkk!
Yoora membelalakkan matanya dan diam tak berkutik.
Bagaimana tidak? Ponsel kesayangan Yoora diinjak begitu saja oleh Jungkook. Bahkan layarnya retak, mungkin yang bisa di selamatkan hanya kartu memorinya saja.
"YAA!! " Yoora reflek teriak
Krekkkk!
Bukannya mengangkat kaki, Jungkook malah semakin menekan injakannya.
"Jungkook!!!" Yoora marah, ia menggigit betis Jungkook. Saat Jungkook merasa kesakitan dan mengangkat kakinya, yoora segera mengambil ponsel kesayangan nya.
"Ashh sial!"
Yoora terdiam saat melihat keadaan ponsel pemberian dari kakaknya rusak, layar pecah dan mati.
Yoora menatap tajam kearah Jungkook lalu pergi mengambil tas nya.
"Jahat" Yoora melewati Jungkook yang sedang kesakitan karena gigitan Yoora tadi.
Yoora berhasil pergi dari ruangan Jungkook dan memilih untuk pulang menggunakan taksi.
Ruangannya sudah tidak dikunci saat Jungkook berdiri di belakang Yoora tadi."Ah Jungkook apa yang kau lakukan!!" Jungkook menggerutu.
✨✨
Yoora menangis sejadi-jadinya di dalam kamar, ia sangat puas menangis karena Jungkook belum sampai di apartemennya.
"Kenapa lelaki itu jahat sekali, jika ia tak suka cukup suruh aku hapus saja fotonya!! Oppa maaf.." Yoora lagi lagi menangis
Yoora berdiri dan memilih untuk mandi, setelah mandi ia berbaring ditempat tidurnya untuk menenangkan pikirannya. Bukannya tenang, ia malah teringat Jiwoo, sahabat satu satunya yang jahat itu.
"Sial, kenapa harus Jiwoo yang terlintas di pikiranku!!" Yoora mengacak-acak rambutnya.
Ckleekk~
Pintu kamar terbuka dan menunjukan perawakan Jungkook yang sedang menenteng tas dan jas kantornya.
Sial, aku baru ingat kalau aku tidak boleh tidur di kamar ini. Pikir Yoora.
Jungkook masih setia berdiri di ambang pintu kamar, tidak tidak, dia sedang memfokuskan perhatian nya pada Yoora yang bermata sembab itu.
"Sebegitu pentingkah ponsel jadul mu itu?" Jungkook menyepelekan ponsel Yoora.
Yoora berdiri dan mendekatkan tubuhnya ke tubuh Jungkook lalu berkata
"Sebegitu hina nya kah kau meminta maaf kepada orang lain setelah kau membuat kesalahan? Ckk!"
Lalu Yoora melangkahkan kakinya keluar dari kamar Jungkook, ets sebelum itu Yoora sempat membisikkan sesuatu
"Meminta maaf kepada orang lain tidak akan membuatmu miskin tuan angkuh."
Kali ini Yoora benar benar pergi dari kamar Jungkook. Berbeda dengan Jungkook yang sedang terdiam karena ucapan yang Yoora lontarkan barusan kepadanya, seperti sebuah tamparan keras baginya(?)
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI BE[R]LIAN
Teen FictionPark Yoora adalah seorang wanita yang diperjual belikan oleh kedua orang tuanya. Miris, hanya untuk melunasi hutang-hutangnya, kedua orang tua Yoora tega menjual anak perempuan satu satunya. Park Yoora memiliki satu kakak laki-laki bernama Park Jimi...