[ 16 ]

28 4 1
                                    


•─────────•°•❀•°•─────────•

Pagi tiba, dimana Yoora sudah menyiapkan makanan untuk Jungkook, sekarang Yoora pasrah masakannya dimakan ataupun tidak itu terserah, Yoora sudah capek.

Yoora tidak bisa mengecek pesan yang masuk kedalam HP nya, padahal disitu Areum menghubungi Yoora untuk memberitahukan bahwa Aeji tidak di titipkan padanya hari ini, karena jadwal nya hanya setengah hari. Begitupun dengan Jungkook ia pulang sore.

Jungkook keluar dari kamar mandi dan bergegas untuk pergi ke kantor, masih pagi, hanya Jungkook ingin menghindari Yoora.

Bagong sekali bukan?

Yoora yang melihat itu segera melontarkan kata-kata yang membuat Jungkook terhenti.

"Mulai hari ini, terserah padamu, ingin memakan masakan ku atau membiarkan masakan itu busuk, terserah padamu yang terpenting aku sudah menjalankan tugasku sebagai istri, aku pergi" Yoora pergi begitu saja karena ia ada janji hari ini.

Jungkook sedikit tergerak hatinya untuk mencoba masakan istrinya.

"Huhh, tak mungkin kan kalau dia meracuni ku karena tragedi semalam?" Jungkook duduk dan mengambil nasi lalu memakan masakannya.

"Dia mau kemana membawa berkas?" Jungkook menyuapkan kembali sesendok nasi.

"Oh? Enak juga, kenapa aku bisa menolak makanan seenak ini?"

Di sisi lain, sebelum Yoora pergi seperti biasa Yoora mampir ke bibi Hae untuk memberikan makanan.

"Suami mu.. memakan masakanmu? Aah syukurlah!!" Bibi Hae tersenyum

"Aku tak tau, jika benar bagus lah" Yoora juga ikut tersenyum.

"Kamu mau kemana dengan outfit seperti ini? mau melamar kerja?"

"Ah.. iya hehe"

"Suami mu dapat membiayai kehidupan mu sampai 7 turunan, kenapa masih mau bekerja?"

"Suamiku tidak sebaik yang kamu kira Haneul, yasudah aku pergi dulu yaa"

"Iyaa hati hati!!" Bibi Hae memberikan lambaian tangannya

"Eomma, bukankah suaminya jahat? Menolak Yoora yang sangat baik hati ini?" Haneul menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya

"Eomma belum melihat wajah suaminya, jadi tak bisa menilai seperti itu"

"Hmmm"

Yoora POV.

Aku naik bis untuk pergi ke suatu restoran, bukan untuk acara reuni atau apapun, tapi untuk melamar pekerjaan.

Di dalam bis aku memandangi layar HP yang sudah tidak bisa tertolong.
Beruntung memorinya masih bisa diselamatkan.

Sudah sampai di tempat tujuan, Yoora masuk ke dalam restorannya, dan restorannya sangat penuh pengunjung.

"Ah rasanya mustahil aku diterima di tempat ini" Yoora sudah mengeluh duluan, padahal...

"Kau di terima, dan bisa kerja hari ini juga"

"SERIUS? Ah maaf.. yang benar pak?!" Yoora terkejut bukan main, pemikirannya salah selama ini.

"Ya, akan ku tempatkan kau di posisi pramusaji" ucap sang bos tersenyum

"Terimakasih!! Sekali lagi aku berterimakasih!!" Yoora tersenyum lebar karena ini hari keberuntungannya.

🦋🦋

3 jam berlalu, Yoora masih bulak balik mengantarkan pesanan pengunjung nya, lelah? Tentu saja. Tapi mau bagaimanapun ini demi handphone baru nya, jika ia meminta kembali kepada sang kakak, itu malah akan membuatnya merasa menjadi beban. Jika Jungkook ingin menggantinya.. sepertinya tidak?

ISTRI BE[R]LIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang