[ 1 ]

57 8 14
                                    


•─────────•°•❀•°•─────────•


Ketawa seseorang yang terdengar melengking di telinga Yoora. Yoora yang mendengar itupun segera menoyor kepala temannya itu.

"Awhh!!"

Jiwoo, satu satunya teman Yoora yang setia dan tulus berteman dengannya. Yoora sangat beruntung bisa memiliki teman seperti Jiwoo. Dari mulai ia SMP sampai sekarang jiwoo masih bersama dengannya. Bedanya, Jiwoo masih meneruskan sekolahnya, sedangkan Yoora sudah bekerja paruh waktu.

Bahkan Jiwoo pernah mengundurkan diri dari sekolahnya hanya untuk berhenti sekolah demi menemani sang teman. Ahh idaman bukan? Punya teman yang baik hati dan tulus itu.

Karena Yoora tak suka temannya menjadi seperti dirinya, Yoora mengancam Jiwoo untuk sekolah lagi, kalau tidak, Yoora tak segan segan pergi darinya secara tak terhormat. Entah bunuh diri, entah pergi kemanapun itu.

Karena Jiwoo adalah tipikal anak yang penurut, akhirnya ia kembali sekolah seperti biasa, hanya saja katanya hari harinya di sekolah menjadi sepi karena sahabat tak hadir disisinya saat berada di sekolah.

Mereka bertemu jika Jiwoo pulang sekolah dan ikut bekerja paruh waktu bersamanya di sebuah kafe.

"Ra" panggil Jiwoo yang sedang minum banana milk.

"Wae?" Sahut Yoora sembari menolehkan kepalanya kepada sang pemanggil.

"Kau, mau sampai kapan seperti ini?"

Tiba tiba suasana menjadi hening. Kemana perginya suara tawaan yang melengking itu?

"Entah, mungkin sampai aku bisa membiayai hidupku sendiri"

"Lalu? Uang gaji yang kau dapat dari hasil kerja paruh waktu itu kemana??" Tanya Jiwoo dengan alis yang mengerut.

"Aku kasih eomma ku" jawab Yoora santai

"Kau kasih?! Tapi kau menyisihkan sebagiannya kan?"

"Anii aku kasih semuanya"

"Kau gila?! Itu hasil jerit payahmu, dan kau tak mendapatkannya sepeserpun?! Sinting!" Kali ini Jiwoo yang menoyor kepala Yoora

"Kenapa? Aku hanya memberikan apa yang harus aku berikan bukan??"

"Tapi itu hasil kerjamu, setidaknya kau mengambil sebagiannya, kalau begini caranya, kau bekerja sia sia dong? Kau ini bekerja untuk siapa? Untuk-"

"Keluargaku" potong Yoora

"Kau benar benar sinting!!" Terkadang Jiwoo merasakan kesal padanya. Bagaimana tidak? Temannya susah diatur.

"Sudahlah Ji lupakan, hari ini ayo kita bersenang-senang!! Semakin hari aku semakin tak punya banyak waktu untuk bermain"

"IYA!! KARENA KAU SIBUK BEKERJA! DAN HASIL UANGNYA KAU BERIKAN KEPADA ORAG TUAMU. SEMUANYA." Nada bicara Jiwoo tiba tiba naik dan itu membuat Yoora gemas ingin mencubit pipinya

"Uwww temanku khawatir rupanya" Yoora mencubit pipinya

"Tenang lah Kim Jiwoo, aku punya sedikit simpanan uang, jadi ketika aku membutuhkannya untuk aku berbelanja yaa cukup lah.. " Ucapan Yoora membuat hati Jiwoo sedikit tenang.

Karena ada saatnya Yoora ini berpikiran luas. Tapi terkadang sempit. Jiwoo selalu menggoyangkan kepalanya dengan kencang, dengan berharap otak temannya ini menjadi normal.

"Semakin besar kau semakin paboo! " Jiwoo berjalan mendahului Yoora

"Yaa!! Aku tidak bodoh! Kau yang bodoh! Aku selalu mendapatkan nilai bagus di sekolah!!" Teriak Yoora yang tidak akan mungkin di dengar oleh temannya itu.

ISTRI BE[R]LIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang