•°Macaroon 2O || 甘いキャンプ場 (4)°•

126 9 0
                                    

Warn! OOC, typo, shoujo-ai, School AU
甘いキャンプ場 [Amai kyanpuba] : kemah yang manis (4)

Pair : Kajii x Yosano
Welcome~ selamat menikmati kemanisan yang kami sajikan. Kami harap anda tidak memiliki diabetes yah^^

•°☆°•

Niatnya ini adalah hari terakhir kemah yang penuh tantangan. Menyusuri jalanan hutan dengan berbagai rintangan.

Yang namanya rintangan, pasti ada aja yang terluka. Salah satunya ya ini.

Di ruang kesehatan, anggota kesehatan atau lebih dikenal PMR, sibuk bolak-balik hanya untuk menangani beberapa yang cedera.

Terjatuh, terpeleset, bahkan terinjak. Tantangan apa yang sebenarnya mereka lalui? Entahlah.

Guru kesehatan sampai geleng-geleng kepala melihat deretan anak didiknya yang lelah menangani para pasien cedera.

"Apa kau bisa diam!?!"

"Bagaimana caranya aku diam kalau lukaku ditekan seperti– ah! Iya iya maaf!"

Dua suara yang saling berdebat terdengar. Kalau keadaan tidak sesibuk dan seribut ini, mungkin dua orang itu akan menjadi pusat perhatian.

"Dasar, bagaimana bocah gila IPA sepertimu mencoba masuk ke air hanya untuk hal bodoh," ujar seorang gadis dengan potongan rambut pendek. Jepit kupu-kupu emas terlihat di rambutnya.

"Jangan melecehkan ilmu pengetahuan alam! Sebagai penggemban ilmu alam sejati, aku harus tau langsung semuanya– sakit!"

"Apa? Aku hanya membalut lukamu." Yosano, nama gadis itu. Tanpa memasang wajah berdosa, ia menarik kuat perban hingga melilit kaki pemuda yang sedang ia obati. Tentu saja rasa sakit langsung menjalar di tubuhnya.

"Kukira kau ketua PMR yang bagus, mengikat perban saja membuat orang kesakitan!" gerutu pemuda itu, Kajii namanya.

"Huh? Dari pada kau, yang ingin tau rasanga tenggelam malah mendorong orang seperti Dazai," cela Yosano.

"Aku hanya mendorong asal dan tidak tau kalau ternyata yang ku dorong adalah dia!"

"Bodoh!"

"Yosano-san~ jempolku terkilir, apa aku bisa diobati dan istirahat?" tanya sebuah suara. Rampo.

"Hah... Jempolmu hanya terkilir, kalau ingin istirahat bisa ke tendamu 'kan?" tanya Yosano.

"Tidak mau, tidak enak! Tendaku berisik!"

Yosano kembali menghela napas. "Tanya saja pada Mori-sensei."

"Yokai!"

Ranpo pergi dan Yosano mulai merapihkan peralatannya. Kajii terlihat menggoyangkan kakinya sedikit.

"Cepat sembuh karena tenda kesehatan tidak menerima orang semerepotkan dirimu," ujar Yosano.

"Orang tadi bahkan lebih merepotkan dariku."

"Dia tidak–"

"Kau membelanya, kau suka dengannya ya?"

Yosano terdiam. Entah, ia tidak tau. Lebih tepatnya tidak mengerti tentang hatinya sendiri. Suka? Apa itu?

"Tidak, berhenti mengoceh dan kembali ke tendamu." Yosano berdiri dan menenteng tasnya.

"Heh, mengelak? Berarti kau benar-benar suka pada–"

Dak!

"Sudah kubilang untuk kembali ke tendamu 'kan?" tanya Yosano dengan nada rendah. Kakinya menekan bekas luka Kajii dan membuat pemuda itu meringis.

"Sakit! Mana ada gadis barbar sepertimu! Semua gadis lembut! Lihat adik Akutagawa, pujaan sekolah!"

"Kalau begitu kencani saja dia." Yosano berlalu pergi.

"Bodoh! Aku lebih sudi mengencanimu dari pada ditebas kakaknya," ujar Kajii dengan suara yang sangat terdengar jelas di telinga Yosano.

Yosano terdiam. Ia menoleh ke belakang. Pemuda itu sudah berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.

"Bodoh, paling itu hanya candaan. Ma, Akutagawa memang menyeramkan kalau urusannya menyangkut adik atau orang itu."

Yosano melangkah pergi dengan pipi sedikit merona. Senyum tipis terlihat di wajahnya.

•°☆°•

03032021524

Waw, aku gak tau. Entah mengapa aku suka liad mereka. Tapi Rampo sama Yosano uga cocok. Tapi kulebih milih Rampo ama Poe atau gak Sachou :3

Sekyann
拜拜 bái bái~

•°☆°•

【Sweet Macaroon】┊BSD Gakuen AU ✓  ˎˊ˗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang