.
.
Yeonsa sudah mulai sibuk dengan aktifitas barunya sebagai pegawai magang di perusahaannya sendiri. Rekan-rekan dan atasannya sudah mulai terbiasa dengan keberadaan dan status yang Yeonsa gunakan beberapa hari ini.
Tidak ada lagi yang sungkan meminta ia mengerjakan sesuatu. Benar-benar seperti karyawan biasa. Paman Han bahkan sampai tersenyum berapa kalipun ia melihat keponakannya itu di tengah-tengah karyawan yang lain.
Mungkin kelihatanya Yeonsa baik-baik saja, tapi sebetulnya ia tengah mengalami krisis hebat dalam pikirannya. Sudah seminggu berlalu dan ia masih belum menemukan siapa orang yang sudah memasuki zona aman mereka. Dan kecurigaannya pada Kyuhyunpun tidak membawanya pada jawaban apapun.
"Kau tidak istirahat dengan rekan-rekanmu?" Tanya Paman Han ketika Yeonsa masuk ke ruangannya dengan satu paper bag berisi makan siang.
"Aku ingin, tapi lebih ingin lagi berdiskusi dengan Ahjussi." Jawab Yeonsa.
"Diskusi? Disini?" kederangan tidak yakin.
"Dari semua tempat, aku tahu aku lebih percaya tempat ini untuk mendiskusikan apapun dengan ahjussi." Ya, mereka berdua tahu persis seluk beluk bangunan ini lebih dari siapapun. Jika mencari tempat yang aman untuk membicarakan rahasia besar sekalipun, ruangan Han Hye Jong adalah pilihan terbaik. Dan rumah di pinggir kota adalah pilihan kedua.
"Apa ada perkembangan tentang stalker itu?" Tanya Paman Han.
Yeonsa menggeleng. Sama sekali tidak ada petunjuk tentang seseorang itu.
"Setelah malam itu, aku minta Siwon Oppa meningkatkan keamanan rumah, menambah kamera pengawas di beberapa titik, bahkan beberapa malam aku terjaga sepenuhnya untuk memastikan siapa orang itu kalau ia datang lagi. Tapi tidak ada apa-apa." Jelas gadis itu.
"Yeon... mungkinkah... kita terlalu paranoid? Mungkin dia memang hanya pencuri biasa?" tebak Paman Han.
"Aku ingin berpikir begitu, sampai semalam aku mendapat kiriman ini dari Siwon Oppa." Yeonsa menyodorkan ponselnya ke dekat paman Han.
"Apa ini?" Paman Han perlu dijelaskan untuk membaca koding sebanyak itu.
"Orang itu bukan berhenti mengintai kami, tapi sedang berusaha menembus kami." Yeonsa menunjuk sederet baris di beberapa bagian. "Berulang kali dia gagal merusak keamanan yang diperbaharui Siwon Oppa."
"Terimakasih untuk Siwon." Timpal Paman Han.
"Yah, tapi kurasa itu tidak akan lama." Yeonsa menyambung penjelasannya. "Siwon Oppa bilang, baris paling akhir ini menunjukkan sistem keamanan sempat mati sekian detik sampai mereka memperbaikinya."
Han Hye Jong masih menunggu kelanjutan cerita Yeonsa.
"Banyak hal membuatku khawatir sekarang. Seperti... hanya menunggu waktu sampai dia, mereka atau siapapun itu akan kembali mengacaukan kami."
"Yeon... semua akan baik-baik saja, hmmm...." Paman Han membawa keponakannya itu dalam dekapannya saat emosi gadis itu mulai di luar kendali.
Pria itu tahu betul seperti apa perasaan Yeonsa.Karena begitu pulalah yang ia rasakan. Tidak ada yang bisa menjamin apa yangakan terjadi setelah ini.
.
.
.
April 2016
Sudah hampir satu jam Yeonsa hanya terus mondar mandir di kamarnya sambil sesekali membolak-balik seragam yang telah rapi disiapkan adiknya. Jarang sekali memang Seungwan melakukan ini untuk Yeonsa. Kalau bukan karena hari ini hari spesial sang kakak, mana mau anak itu repot-repot menyiapkan seragamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPERA: It's All About Falseness
FanficKebusukan dunia mafia, menghancurkan hidup orang-orang yang bahkan tidak seharusnya terlibat dalam kebobrokan moral mereka. Hati-hati suci makhluk kecil yang tak berdosa, ternodai, dan tergantikan dengan kebencian dan dendam yang begitu mendalam. H...