D U N I A 12

1.6K 103 3
                                    

Ada yang masih simpan book ini di liblary kalian? Hehe lama ya, maaf😣 ini aku up, iya ini aku up😣😀🖖




























KRING!

Bangun pagi-pagi~
Ayo kita mandi~
Bergegas kesekolah~~
Oh senangnya hati, liat mami papi~
Lalu sambut mentari~

Remaja bersurai hitam legam yang kini tengah asik berlayar di dalam mimpi itu, merasa terusik oleh alarm yang berdering di pinselnya tersebut. Lagu dari Super7 berjudul bersekolah itu yang pernah di rekomen oleh adiknya sendiri. Sampai sekarangpun lagu itu senan tiasa membangunkan-nya setiap pagi.

Ozkar bangkit dari tidurnya, terduduk menyandar pada kepala ranjang. Meregangkan seluruh tubuhnya, sambil menguap. Ia menarik pelan kalung yang bertengger di lehernya, mengecupnya lalu berkata.

"Selamat pagi Cel,"

Hal itu sudah menjadi kebiasaannya selama tiga tahun belakangan ini.

Kini situasi sudah sangat berbeda sejak adik kecilnya memutuskan untuk pindah negara, semuanya sudah sangat-sangat berbeda. Dari mulai ayah dan bundanya yang bertambah sibuk dengan pekerjaan, juga dirinya yang sibuk dengan tugas kuliahnya. Tiada hari tanpa mengerjakan tugas, terkadang sangat lelah memang. Tapi inilah kewajibannya sebagai pelajar.

Dulu, sewaktu Adzel masih tinggal bersamanya. Adiknya itulah yang selalu menyemangatinya setiap mengerjakan tugas, terkadang, remaja itu yang mengerjakan tugasnya sampai selesai. Ia boleh akui, jika adiknya jauh lebuh pintar dibangding dirinya sendiri.

Ia juga yakin, sekarang adiknya itu sudah kelas 12 SMA. Tapi mungkin saja tidak, bisa jadi adiknya itu mengulang kelas lagi? Menjadi kelas 11 mungkin? Entahlah.

Ozkar beranjak dari ranjangnya, melangkah menuju kamar mandi, lalu setelahnya berangkat kuliah.

••••

Sudah hampir setengah jam Kyle menunggu sahabat Asianya itu bersiap-siap. Entah apa yang dilakukan remaja itu didalam kamarnya. Atau mungkin ia yang terlalu pagi datang kerumah sahabatnya ini?

Kyle membenarkan posisi duduknya. Merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih dari sana. Jari tangannya dengan lihai menari-mari disana. Kyle membuka aplikasi musik, sebelumnya ia memasang earphone di telinganya, lalu menyalakan bluetooth untuk menyambungkan koneksi antara earphone dengan ponselnya. Setelahnya, ia menyalakan lagu berjudul Orange dari salah satu boygroub Korea Selatan yaitu; TREASURE.

Ia emang tidak mengerti dalam bahasa, namun arti dari lagu tersebut sangat-sangat bermakna. Juga cocok untuk suasana hatinya.

"Good morning, bro!"

Kyle terkejut ketika sahabatnya-- Zion berseru. Remaja itu sudah rapih oleh seragamnya, sudah wangi juga. Ia tersenyum, lantas kembali pada posisi awalnya, seraya bergumam.

"Long time!"

Adzel atau sekarang disebut Zion itu menoleh, setelah tadi ia mendaratkan bokongnya di sofa. Lalu terkekeh.

"Who told you to come too early?"

"I don't know!"

"Ohhh, lo ngambek sama gue Le? Okeh, nggak boleh main PS5 gue lagi!" Kyle yang memang mengerti sedikit, menoleh cepat, lantas berdecak. Ancaman Zion itu adalah ancaman paling berbahaya baginya.

D U N I A   A D Z E L  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang