Hari masih menunjukan pukul 06:00 tapi terlihat kelima anak Jun myeon dan Joo Hyun yang terbangun dan membangunkan mereka berdua."Yaampun? Jam berapa ini."
"Eomma? Appa? Ayo kerumah teman baru." Ucap taeyong.
"Ini masih jam 06:00 sayang." Ucap Joo hyun yang terpaksa membuka matanya begitu pula dengan Jun myeon.
"Kenapa Karina sama chenle bisa keluar dari box bayi?" Sahut Jun myeon.
"Oppa membantu Tami." Sahut karina dan chenle bersamaan.
"Teman baru pasti belum bangun ini masih sangat pagi. Ayo kembali tidur oh, nanti saat matahari sudah terbit kita akan kesana. Hmm." Ucap Jun myeon lalu kelima anaknya pun tidur diatas kasur king size tersebut. Mereka tidur dengan sangat cepat karena memang ini belum waktunya bangun mereka terlalu antusias dengan teman barunya. Hingga membuat Jun myeon dan Joo Hyun tersenyum melihat tingkah menggemaskan anak mereka lalu kembali tertidur dengan tangan yang saling menggenggam agar kelima anak mereka tidak lepas dari pelukan mereka berdua.
••••Di kediaman krystal yang berjarak 2 rumah itu terlihat dia yang tidak bisa tertidur semalaman lalu memutuskan untuk mandi agar lebih fresh dan diapun turun kelantai bawah menuju dapur untuk memasakkan sarapan bagi ketiga anaknya. Dia merasa rumah ini sudah sangat dingin, tidak hangat seperti saat dulu dia dan Jong in baru saja menikah. Rumah ini benar-benar berubah sepenuhnya. Kenapa harus sekarang? Kasihan anak mereka. jangan lupakan dia bertahan karena anaknya, mungkin perasannya untuk Jong in masih ada tapi, jika terus disakiti rasanya perasaan itu berkurang setiap harinya. Rumah yang dia harapkan akan sangat hangat untuk anaknya menjadi rumah dengan suasana yang sama dengan saat dia dan Yunho dulu ditinggal karena perceraian kalau bukan karena adanya Yunho dia mungkin tidak akan bertahan. Tapi, sekarang dia tidak mungkin bersandar pada oppanya itu, dia harus kuat karena anaknya pasti lebih membutuhkan sandaran darinya. bahkan dia sadar kalau sekarang berat badannya turun sangat banyak.
Tak terasa hari sudah menunjukkan pukul 07:00 terlihat Seung Hwan yang telah berada didapur rumah tesebut dibantu oleh Chanyeol sedang membuat banyak makanan anak-anak karena kata Chanyeol semua sahabat mereka akan datang pagi ini. Itulah yang membuatkannya berkutik dengan semua pekerjaan dapur. Dan akhirnya selesai dengan sempurna. Lalu bell rumah pun berbunyi dan chanyeolpun membukakan pintu. Biasa Jun myeon dan Joo Hyun sudah datang dengan kelima anak mereka karena anak mereka sangat antusias.
"Eonni. Lama tidak bertemu." Ucap Seung Hwan memeluk Joo Hyun.
"Iya." Ucap Joo Hyun.
"Annyeong haseyo Chanyeol samchun, Seung Hwan imo." Ucap mereka berlima dengan sangat imut.
"Ini pasti tiway bukan? Ini kuni, ini hyuni, ini Rina, sama ini lele." Ucap Seung Hwan tersenyum.
"Sepertinya tiway,kuni, sama hyuni tidak ingat padamu." Ucap Jun myeon.
"Benar juga oppa. Kami sudah sangat lama pindah dari Korea." Ucap Seung Hwan.
"Yaiyalah. Dari ketiga putera kalian hanya putera bungsu kalian yang lahir disini." Ucap Joo Hyun.
"Benar juga eonni."
"Bagaimana keadaan putera bungsu kalian?"
"Setelah mendapatkan donor jantung di Toronto. Dia sangat baik sekarang Hyung, nuna." Ucap Chanyeol.
"Hanya saja dia jadi sangat protektif dengan injun."
"Itu biasa. Namanya juga ayah wajar seperti itu." Ucap Jun myeon.
"Benar itu." ucap Joo Hyun. Tepat saat itu, anak mereka bertigapun menangis lalu Chanyeol menuju kekamar.
"Kayanya mereka masih kaget ditempat baru." sahut Joo Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Family: The Situation (On-going)
FanfictionMengenai kisah setiap keluarga dimana semua orang tuanya bersahabat dengan sangat baik mulai dari perguruan tinggi ada juga yang dari menengah atas hingga semua anak mereka juga ikut menjalin persahabatan yang sama seperti orangtuanya. Dengan banyak...