Di kamar Jun myeon at pesawat.
Terlihat Jun myeon yang masuk secara perlahan agar tidak membangunkan istri dan kelima malaikat kecilnya yang berada di kasur lain dengan Karina dan chenle yang berada di box bayi. Karena kamar utama di pesawat pribadinya memang sama seperti dirumah.
Lalu Jun myeon pun berjalan menuju sisi ranjang yang lain, lalu menidurkan dirinya sembari menatap Joo Hyun yang telah tertidur dengan sangat nyenyak. Dan diapun secara perlahan menjadikan tangannya yang satunya sebagai bantal bagi kepala Joo Hyun. Dan Joo Hyun sama sekali tidak terganggu dalam tidurnya karena sudah sangat kelelahan mungkin.
Dia bahkan tidak sadar kalau Joo Hyun telah memeluknya dan menyembunyikan wajahnya pada dada Jun myeon. Jujur saja, Jun myeon sangat senang melihat Joo Hyun seperti ini. Dan karena ini juga dia selalu ingin tidur lebih lama dengan Joo Hyun.
Apalagi setelah mendengar perkataan Yunho yang membuat kekesalannya meningkat sampai ke ubun-ubun tapi setelah menerima pelukan Joo Hyun yang tidak sadar dalam tidurnya membuat rasa kesal Jun myeon ntah menghilang kemana diapun tidak tau.
"Aku akan selalu bersama denganmu. Dan malaikat kecil kita. Aku sudah berjanji sampai maut memisahkan kita saat itu. Aku tidak akan melanggar janjiku sendiri."batin Jun myeon. Sembari mengelus dan mengecup puncak kepala istrinya itu lalu masuk kedalam mimpi menyusul sang istri.
•••
Dikamar Donghae at pesawat.
Donghae masuk dengan sejuta perasaan bersalah karena tetap ingin ikut. Jika tau seperti ini, dia akan memilih pergi kechina bukan malah menarik stephany kemari.
Dia yang masuk pun kaget karena stephany yang sedang terbangun dan tengah meminum segelas air putih.
"Oh? Oppa? Kau ingin tidur? Tidurlah disebelah Dery. Sepertinya dia dari tadi sedang bermimpi buruk. Tadi dia menangis Untung saja tidak membangunkan jeno." Ucap stephany lalu mengikat rambut panjangnya untuk mengecek sesuatu dari dalam tasnya.
Donghae yang melihat hal itu, tidak bisa menahan rasa bersalahnya pada wanita yang awalnya tidak pernah ada dalam hatinya tapi sekarang malah memenuhi hatinya ditambah dengan kedua buah hati mereka sebagai bukti atas cinta mereka.
Lalu Donghae pun mendekat dan memeluk tubuh istrinya dari belakang, hingga membuat stephany kaget dan menjatuhkan tasnya yang Untung saja sudah tertutup.
"Oppa? Ada apa?" Ucap stephany yang masih merasa jantungnya akan keluar dengan perlakuan tiba-tiba suaminya ini.
"Aku ingin seperti ini sebentar saja." Ucap Donghae dan stephany pun mengerti lalu hanya diam saja. Hingga beberapa menit berlalu akhirnya Donghae kembali bersuara.
"Aku sangat menyesal." Ucap Donghae. Mendengar hal itu, sontak saja stephany langsung melepaskan pelukan Donghae dan menghadap pada suaminya itu.
"Ada apa oppa? Apa yang membuatmu menyesal?" Ucap stephany sangat takut. Takut kalau saja suaminya ini akan mengatakan dia akan kembali pada krystal dan dia sungguh berharap Tuhan segera mentulikan telinganya saat ini. Karena dia tidak akan kuat mendengarkan hal itu sama sekali.
"Aku sangat menyesal karena ikut kemari dan membawamu juga anak-anak kemari. Tau begini, aku lebih memilih pergi ke China denganmu." Ucap Donghae dengan airmata yang siap meluncur kapan saja.
"Ada apa oppa? Apa yang mengganggu pikiranmu?" Ucap stephany bingung. Dan Donghae langsung menarik istrinya itu kedalam dekapannya yang sangat hangat menurut stephany karena sampai saat ini pelukan itulah yang dia sukai.
"Aku tidak ingin kehilanganmu dan anak-anak kita. Aku tidak akan sanggup jika harus kehilangan kalian bertiga. Aku tidak bisa. Jangan meninggalkanku" Ucap Donghae menangis sembari memeluk istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Family: The Situation (On-going)
FanfictionMengenai kisah setiap keluarga dimana semua orang tuanya bersahabat dengan sangat baik mulai dari perguruan tinggi ada juga yang dari menengah atas hingga semua anak mereka juga ikut menjalin persahabatan yang sama seperti orangtuanya. Dengan banyak...