#03

221 25 1
                                    

Tuan dan nyonya Choi nampak agak emosi karena menunggu Siwon tidak pulang pulang padahal sudah jam 1 pagi. Kenapa sampai emosi? Karena Siwon tidak pergi ke kantor hari ini. Ponsel Siwon juga tidak aktif. Tuan dan nyonya Choi belum tau kalau Siwon sudah menemukan keberadaan Tiffany. Dan ya sudah bisa ditebak hari ini Siwon tidak ke kantor karena memang menghabiskan waktu dengan Tiffany. Dia mematikan ponselnya agar tidak ada yang mengganggu harinya bersama Tiffany.

Siwon mengelus pipi Tiffany yang sudah tidak semulus dulu "aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu lagi sayang. Aku bersumpah akan menjagamu" batin Siwon lalu mencium kening Tiffany.
"Tuan? Kau masih disini?" Ucap si kembar yang baru pulang dari rumah sakit "ah kalian sudah pulang" ucap Siwon "kami akan menjaga oemma. Kau sudah menjaga eomma hari ini, kami sangat berterimakasih" ucap Jisung "tentu" jawab Siwon "kalau begitu aku pulang dulu. Kalau ada apa apa tolong hubungi aku" ucap Siwon "ne, tentu" ucap si kembar. Siwon pun pulang setelah kedua anaknya pulang tadi sebenarnya yang ada jadwal hanya Jisung saja tapi pasiennya kritis jadi Jihoon dipanggil untuk membantu Jisung. Siwon yang sebenarnya tadi sudah mau berangkat ke kantor pun jadinya menemani dan menghabiskan waktu berdua dengan Tiffany saja.  Dan ya dia puas sekali karena bisa full bersama Tiffany. Dan yang paling membuat Siwon bahagia adalah ketika melihat senyuman Tiffany yang sudah lama sekali tidak dia lihat tadi saat mereka bermain tiup gelembung sabun di halaman rumah. Tiffany itu benar benar sudah jarang sekali tersenyum dan tertawa kalau bukan karena hal yang dia lihat itu menyenangkan dan indah ya walau penglihatan Tiffany sudah agak buram.

"Dari mana saja kau Siwon?" Ucap tuan Choi saat Siwon baru sampai rumah "ah maaf tadi aku tidak memberi tau oemma dan appa. Tadi ada temanku kecelakaan dia baru pindah dari LA sendirian dan dia tidak punya keluarga di Korea jadi ku tolong dan keluarganya baru sampai jam 12 tadi" jawab Siwon yang sudah mencari alasan "ah begitu. Tapi kenapa ponselmu mati?" Tanya nyonya Kim "aku lupa bawa charger" ucap Siwon "oh yasudah. Lain kali hubungi kami, kau membuat kami khawatir" ucap tuan Choi "ne, maafkan aku, aku ke kamar dulu" ucap Siwon. Untung tuan dan nyonya Choi percaya kalau tidak mungkin Siwon sudah dalam bahaya.

Jihoon meletakkan ibunya dikasur dengan sangat pelan pelan dan hati hati. Hari ini Tiffany habis dari rumah sakit untuk terapi. "Tolong ambilkan air untuk mengompres kaki eomma" ucap Jihoon pada Jisung "ini letakkan di dekat bantal oemma ne. Biar hidungnya tidak kesumbat" ucap Jisung memberikan kain yang sudah ditetesi obat untuk meringankan hidung tersumbat. "Aku ke supermarket dulu, kalau ada apa apa kabari aku" ucap Jihoon lalu pergi. Tinggal Jisung saja yang ada dirumah menjaga Tiffany. Jisung pun duduk santai di depan tv diruang tengah. Mumpung tidak ada panggilan jadi dia santai saja. Mata Jisung tertuju pada foto keluarga yang terpajang di dinding ruang tengah dimana difoto itu ada ibunya, 2 adik Tiffany dan kedua orang tua Tiffany. Difoto itu Tiffany masih hamil si kembar yang saat itu usianya masih 8 bulanan. Tiffany nampak begitu cantik disana memakai hoodie putih dan rambutnya yang digerai. Senyumannya terlihat tulus sekali walau saat itu mungkin Tiffany mengalami banyak tekanan. "Eomma adalah wanita tercantik yang pernah aku punya" ucap Jisung lalu mengalihkan pandangannya ke foto disebelah foto keluarga. Itu foto Jisung dan Jihoon saat baru beberapa hari. Disana mereka sangat lucu memakai baju khas dokter "kenapa aku tampan sekali haha" gumam Jisung dengan rasa percaya dirinya, lalu disebelah foto tadi ada foto Tiffany yang menggendong si kembar foto itu diambil dihari yang sama seperti foto si kembar yang memakai baju khas dokter. Waktu itu Tiffany sengaja minta temannya profesi dokter kan jadinya lucu. Dan ya di foto selanjutnya adalah foto dimana si kembar yang sudah lulus kuliah kedokterannya. Jisung masih ingat sekali bagaimana bangganya Tiffany saat kedua putranya sudah meluluskan kuliahnya apalagi saat si kembar memutuskan membangun rumah sakit sendiri. "Eomma memang begitu hebat. Seandainya appa tau bagaimana perjuangan oemma mungkin appa tidak akan meninggalkan oemma begitu saja" ucap Jisung.

 Back But Not The Same As Before Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang