Jihoon terbangun tengah malam saat mendengar suara ketukan yang berasal dari kamar sebelah atau kamar ibunya. Jihoon langsung bangun dan melihat ibunya. "Astaga" ucap Jihoon saat melihat hidung ibunya yang sudah banyak darah dan nafasnya yang sudah tersenggal senggal, Jisung langsung membersihkan darah itu dan memakaikan masker oksigen pada ibunya "gwenchana, aku akan menjaga eomma" ucap Jisung sambil menggenggam tangan ibunya yang sudah begitu dingin. Melihat ibunya begini membuat Jihoon teringat saat dia masih kecil dulu ketika tidak enak badan dia selalu menangis tidak ingin turun dari gendongan Tiffany sampai punggung Tiffany sakit semua. Rewel dan menangis tidak membolehkan Tiffany bekerja. Tidak membolehkan Tiffany berbuat apapun selain ada disampingnya. Kalau sampai dia tau kalau ibunya tidak ada disampingnya pasti dia langsung menangis menjerit memanggil ibunya. Bahkan saat malam pun dia masih tetap rewel sampai membuat ikutan begadang dan membuat kepala Tiffany pusing keesokan harinya tapi Tiffany yang merupakan seorang ibu tidak bisa terlihat lemah didepan anak anaknya. Belum lagi saat dua duanya sakit Tiffany makin lelah dan tentu badannya makin sakit semua. Dua duanya tidak mau turun dari gendongan Tiffany, digendong siapapun tidak mau kecuali Tiffany sendiri. "Tolong maafkan putramu yang nakal ini" ucap Jihoon lalu mencium tangan Tiffany. Jisung dan Jihoon bukan sosok lelaki yang mudah menangis tapi apapun yang menyangkut ibunya pasti mereka tidak akan bisa menahan air mata mereka. Rasanya merawat Tiffany sekarang masih belum cukup untuk membalas segala yang Tiffany lakukan. Jika dulu Tiffany yang akan bangun tengah malam saat kedua putranya menangis sekarang giliran kedua putranya yang rela bangun tengah malam ketika ibunya memanggil.
Flashback 14 tahun yang lalu
"Jihoon Jisung duduk dulu. Jangan lari lari lantainya licin" teriak Tiffany yang sedang memasak di dapur dan memperhatikan kedua putranya yang sedang bermain kejar kejaran. "Hayo kalau tidak sampai menangis memang tidak bisa diperingatkan. Ayo, siapa yang mau susu" ucap Tiffany "aku" ucap si kembar "kajja" ucap Tiffany lalu membawa kedua putranya duduk di meja makan "sebentar lagi oemma berangkat. Kalian dirumah bersama halmoni dan haraboji" ucap Tiffany "eomma tidak boleh kerja. Kan kemarin sudah kerja. Hari ini jangan kerja lagi" ucap Jisung dengan sangat polos "kalau oemma tidak kerja juga kalian tidak akan dapat mainan" ucap Tiffany "kan ada haraboji. Oemma tinggal minta uang saja pada haraboji" ucap Jisung, Tiffany tersenyum anak anaknya ini memang pintar sekali, bicaranya sudah seperti orang dewasa saja padahal masih mau 4 tahun "kita tidak boleh bergantung pada orang lain sayang. Tuhan tidak suka pada orang yang terlalu be ketergantungan pada orang lain. Termasuk jika oemma minta uang pada haraboji itu tidak baik" ucap Tiffany "jadi?" Tanya Jisung "jadi, kita harus mencari sesuatu itu dengan usaha sendiri. Semuanya akan terasa memuaskan jika itu dari keringat kita sendiri itu agar kita mandiri juga" ucap Tiffany lalu mengelap susu yang ada di bibir kedua putranya "mandiri itu apa?" Tanya Jisung "mandiri itu seperti Jisung bisa tidur sendiri tanpa ditemani oemma. Bisa makan sendiri tanpa disuapi" ucap Tiffany "oh kalau begitu apa Jisung sudah mandiri?" Tanya Jisung "ne, tunggal sedikit lagi. Kalau Jisung tidak ngompol berarti Jisung sudah mandiri" ucap Tiffany mencolek hidung Jisung "kalau Jihoon? Jihoon sudah tidak ngompol lagi" ucap Jihoon "ne, Jihoon juga sama seperti Jisung. Jihoon kan masih menangis mencari oemma saat bangun tidur" ucap Tiffany sambil mengelus kepala putranya. Si kembar meminum susunya sampai habis "anak pintar" ucap Tiffany lalu membawa gelas kosong itu ke dapur dan dicuci "eomma jangan pergi" ucap Jihoon sambil memeluk kaki Tiffany yang sedang mencuci gelas gelas dan piring yang habis dipakai "pasti ada apa" gumam Tiffany karena kalau sudah merengek begini pasti sedang tidak enak badan atau entah ada sebab yang lain. "Sini eomma cek dulu" ucap Tiffany lalu mengecek seluruh badan putranya dan ya saat memasukkan jarinya ke mulut Jihoon dia merasakan salah satu gigi Jihoon yang sudah goyang "oh pantas" gumam Tiffany "jangan pergi" ucap Jihoon lalu menempelkan kepalanya di dada ibunya "arrasso. Eomma tidak akan pergi. Tapi kau janji tidak rewel" ucap Tiffany "yaksok" ucap Jihoon lalu mencium pipi Tiffany "duduklah eomma mau selesai cuci ini dulu" ucap Tiffany lalu membawa anaknya itu duduk. Si kembar hari ini libur sekolah jadi ya begitu itu, susah sekali mau ditinggal kerja.
"Jisung tolong ambilkan benang di meja eomma ne" ucap Tiffany yang sibuk menenangkan Jihoon yang menangis karena giginya mau copot "ne eomma" ucap Jisung lalu pergi ke kamar mengambil barang yang diminta Tiffany. "Ini?" Tanya Jisung "ne, bawa kesini" ucap Tiffany. "Tahan ne" ucap Tiffany saat selesai mengikat gigi Jihoon yang goyang "Jisung tarik benangnya" ucap Tiffany, Tiffany memegangi kepala Jihoon dengan erat sementara Jisung menarik benangnya agar gigi Jihoon copot "satu, dua, tiga" ucap Tiffany tepat saat Jisung menarik benangnya dan gigi Jihoon copot seketika itu juga tangisan Jihoon makin kencang karena kaget dan sakit "hey, gigimu copot haha" ucap Jisung "lihat, ini gigimu" ucap Tiffany menunjukkan gigi kecil Jihoon "sakitkah?" Tanya Jisung, Jihoon mengangguk "gwenchana, itu hanya sakit sebentar" ucap Jisung lalu mengelus kepala adiknya "kajja eomma akan belikan es krim untuk kalian" ucap Tiffany lalu membawa putranya ke minimarket untuk membeli es krim
Flashback end
Jihoon menatap fotonya bersama sang kembaran sambil memegang es krim, di foto itu nampak Jihoon yang matanya sembab sekali karena habis menangisi giginya yang waktu itu copot "aku cengeng sekali" ucap Jisung. Jisung mencium kening Tiffany dan menutup pintu kamar ibunya dan kembali ke kamarnya sendiri untuk kembali istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back But Not The Same As Before
FanfictionMain Cast : -Tiffany Hwang as Kim Miyoung (Tiffany) -Choi Siwon Dia adalah Kim Miyoung namun biasa dipanggil Tiffany. Dia adalah seorang dokter muda berumur 17 tahun. Bekerja di sebuah rumah sakit besar di Korea Selatan tepatnya...