Back But Not The Same As Before

#10

"cepatlah keburu eomma bangun" ucap Jihoon sambil menggedor gedor kamar mandi agar kakaknya bisa cepat mandi "iya iya ini sudah selesai" teriak Jisung lalu keluar dari kamar mandi "lama sekali" ucap Jihoon "kita itu harus selalu jaga kebersihan" ucap Jisung "ah sudahlah" ucap Jihoon lalu masuk kamar mandi. Mendengar suara dari arah tempat tidur Tiffany Jisung langsung menghampiri ibunya. Tiffany terus bergerak tidak nyaman karena badannya yang sakit semua, Jisung memberikan tangannya untuk digenggam Tiffany. "Gwenchana eomma, remas saja tanganku" ucap Jisung sambil mengelus rambut putih ibunya. Mendengar suara nafas ibunya yang terdengar sangat berat dan sesak itu membuat Jisung makin susah meninggalkan ibunya untuk ditinggal kerja. Rasanya ingin sekali terus disamping Tiffany tapi pasien juga sudah menunggunya. Hari ini Jihoon yang menjaga Tiffany, di rumah sakit. 2 minggu lalu nafas Tiffany terus sesak dan batuk batuk terus. Karena tidak kunjung reda jadi dibawa ke rumah sakit sampai sekarang nafasnya sangat cepat agak sedikit berbunyi juga. 2 minggu juga Siwon tidak mengunjungi Tiffany dan tidak tau kalau Tiffany dirawat dirumah sakit. Siwon terus dibuat sibuk oleh ayahnya agar tidak bisa menemui Tiffany. Pertunangannya dengan Hana pun di percepat 3 hari lagi. Membuat Siwon tidak bisa berbuat apa apa lagi pikirannya sudah kacau sekali. Dia benar benar rindu pada Tiffany dan ingin memeluk Tiffany tapi entah kapan Siwon bisa bertemu dengan Tiffany lagi. Si kembar pun tidak memaksa juga kalau ayah mereka sibuk, Siwon selalu menelpon mereka dan menanyai kabar Tiffany dan si kembar juga, tapi si kembar juga tidak pernah bilang kalau ibunya kembali dirawat di rumah sakit. Siwon benar benar cemas karena tidak bisa menemui Tiffany. "Kau belum pergi? Pasienmu bisa marah nanti" ucap Jihoon "aku masih ingin memandangi wajah bidadariku" ucap Jisung sambil mengelus pipi ibunya. Jihoon duduk disamping kakaknya dan ikut menggenggam tangan ibunya yang sudah tidur lagi "bukankah eomma wanita yang hebat?" Ucap Jihoon "ne, eomma memang wanita yang sangat sangat hebat" ucap Jisung lalu mencium tangan Tiffany. "Tapi bagaimanapun juga aku tetap harus pergi. Jaga eomma ne. Kalau ada apa apa hubungi aku" ucap Jisung "hm tentu" ucap Jihoon. Jisung pun pergi dengan hati yang berat sekali karena harus meninggalkan ibunya ya walau ada adiknya yang jaga.

"Appa, apa appa masih sibuk?" Ucap Jihoon saat menelpon ayahnya "hm, mianhae. Appa juga tidak tau kapan bisa bertemu kalian" ucap Siwon "ah begitu. Gwenchana appa, selesaikan saja pekerjaan appa" ucap Jihoon "mianhae" ucap Siwon "gwenchana, appa. Kalau begitu aku tutup dulu ne" ucap Jihoon lalu menutup telponnya. "Aigo pekerjaan ini membuatku gila" ucap Siwon lalu menyandarkan tubuhnya di kursi. Siwon mengambil bingkai foto di mejanya, bingkai foto itu berisi fotonya bersama Tiffany yang diambil 2 bulan lalu ketika Siwon mengajak Tiffany jalan jalan. Difoto itu Tiffany benar benar terlihat sangat ceria dan bahagia. Bahkan pancaran di matanya saja sudah nampak sekali kalau dia sedang bahagia. Senyuman yang terlihat tulus dan sangat manis. "Aku merindukanmu sayang" ucap Siwon lalu mencium fotonya, dulu setelah menikah dengan Siwon, Tiffany benar benar tidak bebas sama sekali. Tinggal bersama orang tua Siwon. Setiap kali pulang kerja malam hari pasti ada saja yang dikatakan oleh orang tua Siwon. Pernah sekali Tiffany mengadu pada Siwon tapi Siwon malah balik memarahi Tiffany. Ya begitulah, jika waktu bisa diulang kembali Siwon akan mendengarkan segala keluh kesah Tiffany dan memeluknya agar dia tenang dan tidak merasa sendirian. Kalau Siwon mengingatnya lagi rasanya dia benar benar merasa bersalah sekali. Dan merasa dia adalah suami yang sangat buruk saat itu. "Ah mianhae. Kau sangat bodoh Choi Siwon" gumam Siwon sambil memukul kepalanya sendiri "kau sudah menyia nyiakan wanita seperti Tiffany" ucap Siwon lalu mengusap wajahnya.