Kata orang mencintai itu tentang dua hati yang menjadi satu dengan rasa yang sama.
Tapi menurutku cinta itu tentang dia seseorang yang aku ikhlaskan ...
Sedari pagi hingga sore menjelang malam dikka membawaku ke swalayan di daerah Bekasi . Mengajakku bermain dan makan apapun yang aku mau. Bahkan Dika menyuruhku belanja beberapa keperluanku seperti pakaian dan sebaginya .
Bisa di bilang. Hari ini tanggal 25 bulan kasih sayang. Dika memanjakku. Aku lupa akan masalahku seharian ini karenanya.
Wajah tampan dengan mata indahnya yang sangat aku suka. Matanya tak pernah luput menatapku yang tertawa senang ... Memakan ice cream kesukaanku. Berjalan menuju pintu kluar mall ...
" Stop ze... Kaya anak kecil tau lari2 gitu dasar..". Ucap Dika mengejarku...
" Ahaha... Aku emg anak kecil dik. Kamu aja yang udah tua ". Ledekku lalu berjalan mundur.
Tiba2 dikka menarik lenganku dan ice cream yang aku genggam tumpah di bajunya. Dika memelukku sangat erat.
Akhirnya aku tau kenaph Dika menariku. Ada bok besar jatuh dari lantai 2 mall. Dan itu hampir menimpahku jika dikka tidak menarikku tepat waktu.
" Dasar bodoh. Aku kan sudah bilang stop kalo tadi kamu ketimpah itu bagimana. Heh.. ". Omel Dika padaku dan aku bengong menatapnya marah.
" Stop buat aku khawatir setengah mati ze. Aku bnr2 takut kamu terluka di depanku ". Lanjut Dika mewadah wajahku. Lalu memelukku kembali.
Aku masih diam dan sampai di parkiran saat dika memakaikan aku helm .
" Bang Dika sayang sama zehra". Tanyaku tiba2 menatap Dika yang tengah menatapku juga.
" Pertanyaan bodoh apah itu ze. Tentu saja aku sayang sama kamu ". Jawab Dika kesal.
" Aku hanya bertanya kenapah marah ". Balasku marah dan memunggungi dikka.
Suara tawa Dika membuatku membalikan tuh dan melihatnya.
" Apaan sih ngga lucu ". Ucapku memukul lengan Dika.
" Kamu ini kenapah si ze aneh banget dasar cebol ". Ucap Dika memelukku.
" Aku hanya bertanya . Karna aku sayang sama bang Dika ". Jawabku lalu melepaskan diri dari pelukan dikka.
" Iyah Iyah aku tau... Aku sayang kamu ze. Amelebihi apapun . Jadi tetap bersamaku oke. ". Ucap Dika serius.
" Tentu saja aku akan tentap sama kamu, tidak akan ada yang mau sama wanita gila sepertiku . Kamu aja yang aneh hehe ". Jawabku lalu tertawa kecut.
" Siapa yang bilang kamu gila. Kamu itu unik. Wanita terkuat didunia kamu tau itu!". Ujar Dika mengecup singkat bibirku.
Lalu dia menyuruhku naik motor dan menyelesaikan perdebatan ini.
Motor Dika membelah jalanan yang penuh kendaran berlalu lalang malam ini karna hari libur panjang . Aku menikmati angin malam di belakang Dika . Membayangkan wajah Dika tersenyum padaku dan itu cukup membuatku senang.
Aku melingkarkan lenganku di pinggang Dika. Dan menyenderkan pipiku di bahunya.
Tidak butuh waktu seharian lagi aku dan Dika sampai di kost.
Dika merebahkan tubuhnya di atas kasur dan aku membersihkan diri .
Iyah! Jika kalian bertanya apakah zehra dan Dika tinggal satu kost . Dan jawabanya Memeng Iyah! Tapi tidak ada hal lain selain tidur saling memeluk dan berciuman.karna Dika masih sadar dia tidak akan menghancurkan wanitanya . Meski penampilannya yang benar2 kacau Dika adalah pria lembut dan tidak pemarah pada zehra .
Orang selalu menilai orang lain dari penampilannya kan. Sama seperti orang tuaku . Mereka juga selalu mengecap dikka adalah laki2 berengsek dan pereman karna penampilannya.
Tubuh yang separuh bertato memakai tindik di telinga kirinya. Oke! Aku paham akan sikap orang tuaku. Karna semua orang akan begitu jika melihat dikka.
.
." Dik.. bangun. Mandi Sono abis itu tidur lagi ". Ucapku menggoyangkan lengan Dika.
" Sebentar lagi ze... ". Ucap dikka. Lalu aku malas membangunkannya lagi.
Aku mengambil kotak berisi batang roko. Dan membakarnya satu batang untukku..
Aku duduk di depan jendela balkon. Dengan penuh asap mulutku mengeluarkanya perlahan asap roko itu untuk aku menikmati rasa dari roko yang menenangkan untukku..
" Berapa kali aku bilang berhenti meroko bodoh ". Suara berat khas bangun tidur membuyarkan pikiranku dan aku menoleh ke asal suara.
Dika berjalan dengan rambut basah dan baju yang sudah berganti dengan kaos putih dengan celana Boxster bergambar sponsbob.
Aku tersenyum melihatnya .
" Apah kamu juga bisa berhenti konsumsi itu sama halnya aku berhenti meroko ". Jawabku. Dan Dika mengambil batang roko yang baru saja aku bakar. Itu batang roko ke 3 yang aku bakar .
" Itu dua hal yang berbeda ze ". Jawab Dika duduk dan mengsap perlahan lalu menghempas asap itu ke udara.
" Sama saja Dika. Aku juga tidak suka kamu seperti itu.". Ucap ku .
" Kapan kamu pulang. Lina sudah memberi kabar jika di Tangerang ada perusahaan yang membutuhkan pekerja dan gajih disana lumayan. Tidak jauh dari rumah ". Ucap dikka mengalihkan pembicaraan.
" Mungkin besok aku pulang dik. Aku akan menghadap dia demi mamah ". Jawabku mengambil batang roko yang hampir habis dari tangan Dika.
" Ayahmu juga pasti merindukanmu ze. Stop bermusuhan dengan ayahmu dan berdamailah ". Dika menatapku lalu tersenyum
Aku membalasnya sebal. Dan mematikan roko . Berdiri dan melenggang ke kasur .
Tidak lama Dika mengusulku mengangkat tubuhku lalu membaringkanya di kasur dan kita tertidur.
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya. Bibi datang menjemputku pulang. Aku yang sudah siap dan Dika disampingku.
" Mamah tau bi aku pulang ". Tanyaku pada bibi yang fokus menyetir mobil.
" Tidak . Aku tidak memberi tahu siappun orang rumah". Jawab bibi menggengam tanganku lalu tersenyum.
" Tenang lah ada aku ". Ucap bibi lagi . Dan aku tersenyum mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
firstborn child
Teen Fiction"Waktu adalah busur panah paling runcing dalam kehidupan"