"Gak ada hal yang paling menyeramkam selain ketemu Si Kang goshting"
- Salwa (lagi) -
.
.
.Salwa pulang agak maghrib karena (perintah seenaknya Si Tuan) Iqbaal. Wajah dan seragam sekolah Salwa sudah sama kusamnya. Salwa sangat lelah hari ini, bahkan untuk menyusun sepatu ke rak saja tidak sanggup.
Gadis ini berjalan sempoyongan menuju kamarnya di lantai atas.
"Duh, males banget mau jalan ke atas. Istirahat di ruang keluarga dulu deh."
Salwa segera merebahkan tubuhnya ke sofa. Alwan yang tengah asyik menonton ikatan putus di tv itu kaget melihat bentuk adiknya yang kucel, tidak seperti biasanya.
Salwa itu anak yang cinta kerapian dan kebersihan, dia bahkan menyemir sepatunya (pakai penghapus papan :v) sebelum pulang sekolah.
"Astagfirullah, abis ngegembel di mana lu
Dek? Emang uang jajan lu kurang sampai lu jadi gembel gini?""Diam atau gue giling jakun lu Bang. Gue capek ini, jangan ganggu."
"Yah, soalnya tumben aja lo kucel gini, untung cuma gue yang bisa ngeliat sisi gelap lo. Coba orang lain, sisi tru biuti Salwa Novila bisa hancur."
"Gue itu abis ketiban sial bang. Hari pertama gue udah jadi babu senior paus orca. Ini semua gara-gara lo! Lo telat bangunin gue!"
"Eh bund, gue itu bukan alarm sewaan lu ya. Enak aja lu nuduh gue!"
"Ahh, udah ah! Gue mau istirahat, capek!"
Salwa membalikkan badannya, mencari posisi nyaman tidur di sofa.
Gadis ini sudah sampai di awang-awang, baru saja akan ke dunia mimpi. Salwa ditarik kembali ke dunia nyata akibat ulah Alwan.
"Apaan sii bang, gue udah nyampe langit-langit ini."
"Tunggu dulu ... , gue mau nanya hal yang veri veri penting daripada langit-langit lo itu."
Salwa acuh tak acuh, dan kembali menyambung tidurnya.
"Lo kenal Wave Aranda Rakansa kan?"
Salwa yang tadinya mengantuk kini terjaga dan segar bugar. Ia membalikkan badannya menghadap ke Alwan. Kakinya terlipat, matanya menyorot tajam dengan ekspresi datar dan mendekatkan wajahnya ke Alwan.
"Bi-- biasa aja kali Dek. Gak usah kek orang lagi introgasi pedofil gitu."
"Dari mana lo tau nama terlarang itu? Ha? Dan lebih baik lo buruan kumur-kumur, lo baru aja berkata kotor." Salwa menyodorkan gelas berisi air yang kebetulan ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Es (Boy) Serut
Teen Fiction🐋🐋🐋 "Udah ya. Gue mau pulang dulu, jangan lupa kunci pintu ruangan kalo lo udah kelar, Bye." Iqbaal pun benar-benar pergi meninggalkan Gadis ini yang sedari tadi menahan emosinya. "Ini sih gue bukan jadi asisten lu! Tapi, jadi babu pribadi lu! Da...