CHAPTER 7

5 0 0
                                    

Kabar tentang seluruh guru yg sedang rapat untuk persiapan ulangan tahun SMA GEMINTANG membuat seluruh siswa bersorak gembira. terutama kelas 12 IPA yang sangat bersyukur karena mereka jadi tidak ulangan kimia yg menurut mereka itu sangat sulit terutama dengan guru mapelnya yg begitu tegas membuat suasana yg ada menjadi tegang.

"Alhamdulillah ya Allah..... Akhirnya kita tidak jadi ulangan kimiaaa" teriak Niel dengan nada yg sedikit di lebihkan membuat seisi kelas menatap tingkahnya yg menurut mereka lebay.

"Apaan sih lo Niel lebay banget tau gak. Kaya abis dapet apaan aja" sahut salah satu siswa yg duduk di ujung kelas.

"Yeee apaan sih lo. Suka-suka gue lah emangnya lo pada mau ulangan?" Tanya Niel agak sewot.

"Enggak sihhh" jawab salah satu siswi yg duduk tidak jauh dari Niel.

Niel yg mendengarnya langsung menjawab dengan tidak santainya "enggak kan? Ya udh mangkanya gak usah sok Lo pada".

Arka selaku ketua kelas yang sudah bosan dengan perdebatan temanya akhirnya menyudahkannya.

Meisya yg sedari tadi hanya memperhatikan tingkah Niel yg memang berada di depan mejanya hanya bergumam "kenapa gue bisa sekelas sama orang modelan dia coba."

Jika seisi kelas heboh dengan tidak jadinya ulangan berbeda dengan seorang gadis yang sejak tadi hanya tidur di mejanya dengan kepala yang diletakkan di atas tasnya.

"Sefi bangunnn... Sefff" dengan sabar Meisya membangun kan sefi yg entah mimpi apa hingga pagi-pagi gini sudah nyenyak tidurnya.

Sefi yang tergganggu dengan tidurnya langsung menegakkan badannya dan melihat seisi kelas yg sedang ricuh.

"Udah tidurnya princess??"tanya Meisya dengan nada mengejek.

Bukanya menjawab pertanyaannya Sefi malah bertanya balik pada Meisya " loh Mei kok belum ada guru? Emang belum masuk ya?"tanya sefi dengan suara serak has orang bangun tidur. "Mangkanya jangan tidur mulu masih pagi udah tidur jadi ketinggalan berita kan Lo"jawab Meisya.

"Ih Meisya lagi dapet ya? Dari tadi ngomel mulu sih. Kan Sefi cuma nanya baik-baik juga. Lagian Sefi tuh semalam abis baca Wattpad sampai jam 2. Jadi sefi masih ngantuk.." jelas Sefi dengan wajahnya di tekuk. Meisya yg mendengarnya jadi merasa bersalah akibat terus memarahi Sefi sejak pagi. Sebenarnya dia hanya khawatir dengan Sefi yg terkadang tuh suka berbuat semaunya tanpa mau tau itu baik atau buruk untuknya.

"Yaudah gue minta maaf deh klo gitu. Soal knp belum ada guru sekarang itu, karena semua guru sekarang sedang rapat untuk ulang tahun sekolah. Jadi kita di bebaskan". Jawab Meisya dengan nada lebih lembut.

Sefi yang mendengar Meisya yang berbicara lembut seperti itu langsung tersenyum senang. Inilah sifat Meisya yang membuat Sefi begitu menyayangi nya. Dibalik sifat nya yang galak tersimpan kelembutan dihatinya yang membuat siapa aja yg sudah dekat dengannya menjadi nyaman.

"Ih ngapain lo senyum-senyum gitu? Kesambet ya lo?"tanya Meisya sambil memegang kening Sefi.

Sefi yang mendengar pertanyaan Meisya langsung memukul lengan Meisya. "Ih Meisya ngomong apaan sih. Orang Sefi lagi seneng denger Meisya ngomong lembut kayak tadi juga".

"Ih apaan sih Lo. Lebay banget. Udah deh mending Lo diem " jawab Meisya sambil membenarkan duduknya dan mengambil novel yg biasa dia taruh di lokernya.

Setelah pembicaraan dengan Meisya selesai, Sefi baru teringat dengan niatnya tadi pagi ingin meminta izin pada Meisya dan juga Al soal kegiatannya besok. Gara-gara Al dan Meisya yg mengomelinya tadi pagi membuat nya jadi lupa apa tujuannya. Dengan percaya bahwa dia akan berhasil kali ini untuk merayu sahabatnya, dia langsung menyolek lengan Meisya yg sedang membaca novel.

SAHABAT JADI CINTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang