CHAPTER 3

10 1 2
                                    

Diperjalanan menuju sekolah tiba-tiba mobil yang Al kendarai mati tepat dipinggir jalan. Meisya yang mengira Al sengaja berhenti bertanya "Kok berhenti Al?". Al hanya mengangkat bahunya. "Gue cek dulu" ucap Al. Sefi yang memang dari awal perjalanan tertidur pun bersuara "udah sampai ya Mei?". Meisya yang merasa namanya sebut pun menoleh ke arah sumber suara "Belum". "Terus kenapa berhenti? Oh iya terus Al kemana? Tanya Sefi yang tengah bingung. "Mangkanya jangan tidur mulu. Noh Al lagi ngecek mobilnya" jelas Misya dengan sewot.

Sefi yang mendengar omelan Misya cuma menampilkan deretan giginya aja. Sedangkan Al dibuat bingung sama mobil BMW kesayangannya yang tiba-tiba mogok. Akhirnya Al yang tidak mengerti masalah mesin pun kembali ke dalam mobil untuk memberi tahu Sefi dan Meisya bahwasanya mobilnya harus dibawa ke bengkel. "Mobil harus dibawa ke bengkel" jelas Al mengelap keringat yang ada di wajahnya. "Terus mobil lo?" Tanya Meisya. "Nanti gue suruh orang bengkel nya jemput" jawab Al. "Yah terus kita berangkat naik apa? Nanti kalau kita telat gimana? Terus nanti di hukum gimana?" Tanya Sefi dengan hebohnya, membuat Meisya yang sedang mengusap kupingnya akibat suara cempreng sefipun kesal sendiri "lo tuh bisa diem gak sih. Berisik tau gak". Sedangkan Al yang sudah pusing mendengar ocehan mereka berdua memutuskan untuk memesan taxi. "kita pesan taxi" putus Al. Mereka pun akhirnya berangkat dengan taxi.

Author POV

Di persimpangan koridor Meisya dan Sefi berpisah dengan Al yang mau ke kantor guru sedangkan mereka berdua langsung pergi ke kelas.

Tiba dikelas, Meisya langsung pergi ke bangkunya sedangkan Sefi yang melihat Andra langsung menghampirinya. "Andra" panggil Sefi. Andra yang memang sedang memakai earphone tidak mendengarnya. Sefi yang merasa panggilan nya tidak direspon langsung mencabut earphone nya. Andra yang tadinya ingin marah karena ada yang menggangu nya iya urungkan setelah melihat siapa orangnya. "Eh kamu Sef. Aku kira siapa" jelas Andra yang langsung merubah raut wajah kesalnya menjadi senyum manis. Sefi yang melihat senyum andra pun ikut tersenyum juga. Kalian pasti heran kenapa Sefi sama Andra kaya bukan orang pacaran yang kemana-mana selalu berdua, justru Sefi malah lebih sering sama sahabatnya. Itu karena saat Andra menyatakan perasaannya pada Sefi, Al juga berada di sana. Awalnya Al melarang Sefi berhubungan dengan Andra tapi karena melihat Sefi yang juga menyukai Andra dia pun menyetujuinya asalkan dengan syarat tidak boleh sering-sering berdua.

Sefi POV

Aku yang melihatnya tersenyum pun ikut tersenyum juga. "Tadinya kamu mau marah ya?" Tanyaku. Merasa pertanyaan yang Sefi lontarkan memang benar andanya pun membuat Andra hanya bisa mengangkat tangannya berbentuk piece. " Soalnya aku kira orang lain. Eh ternyata kamu" bela Andra. Sebenarnya aku sudah tau kalo Andra gak bakal bisa marah sama aku. Disitulah kenapa aku merasa sangat beruntung memilikinya. Lelaki sabar yang menerima segala sifat ku yang terkadang masih sangat kekanak-kanakan dan egois. Dan lebihnya lagi dia itu sangat pengertian banget. Terutama saat aku sedang dekat dengan Al, dia sudah bisa menerima itu. Walaupun saat awal-awal pacaran Andra memang sempat protes bahwa sebenarnya dia lelah harus menjalankan syarat dari Al agar tidak sering-sering bersamaku. Dan dia juga cerita bahwasanya sebenarnya dia agak cemburu dengan kedekatan ku dan Al walaupun dia sendiri tau bahwa Al hanya menganggap ku hanya sebatas seorang adik. "Andra makasih ya atas semuanya" ucapku tulus. Andra yang bingung kenapa aku berterimakasih padanya langsung mengacak rambut hitam ku dengan lembut sambil berkata " kamu kenapa tiba-tiba berterimakasih sama aku coba" jawabannya sambil menggelengkan kepala. "Makasih ya kamu udah selalu ngertiin aku" jelasku sambil menatap matanya. Sambil mengambil tanganku Andra berkata" kalo dalam suatu hubungan tidak ada yang saling mengerti bagaimana bisa bersama. Sama seperti aku sama kamu kita harus bisa saling mengerti agar selalu bersama." Akupun langsung tersenyum mendengar ucapannya. Setelah selesai berbicara dengan Andra, aku pun langsung kembali ke bangku ku yang bertepatan dengan bel masuk pelajaran pertama.

" Udah selesai pacarannya?" Tanya Meisya setiba aku duduk. "Udah dong. Emangnya Meisya jomblo hahahhhah" ejeku sambil tertawa. Al yang baru tiba dikelas melihatku ketawa-ketawa langsung menutup mulut ku. "Beriksik" ucapannya dan langsung meninggalkanku begitu saja. Aku yang sudah siap-siap ingin melempar Al dengan tempat pensil harus diurungkan karena guru mapel pertama masuk kelas. Akupun hanya menatap Al dengan sengit.

Bel istirahat membuat seisi kelas bersorak senang. Begitu juga denganku yang memang sudah menahan lapar sejak tadi langsung menghampiri meja Al dan Andra. "Al, Andra ayok ke kantin Sefi udah laper banget nih" ajakku. "Ayok. bentar Meisya mana?" tanya Al tidak melihat Meisya bersamaku. "Dia lagi ada pertemuan sama anak vokal jadi kita disuruh duluan aja." Jelasku.

Author POV

Setiba di kantin, mereka langsung mencari meja yang berada di pojok kantin. "Al sama Andra mau pesan apa? Biar Sefi pesanin" tawar Sefi. "Gak usah biar aku aja yang pesanin. Kamu disini aja okey" bujuk Andra. Sefi pun hanya menganggukkan kepala saja. "Yaudah kamu mau pesan apa?" Tanya andra pada Sefi. "Nasi goreng sama es teh aja deh Andra" jawabku. "Lo apaan Al?" Tanya Andra pada Al. Al yang sedang fokus denga handphone nya hanya menunjuk Sefi. Andra yang tidak mengerti maksudnya beralih menatap Sefi. Sefi yang mengerti maksud Al pun menjelaskan pada Andra kalau pesanannya samain aja kaya Sefi. Andra yang sudah faham langsung pergi. Sedangkan Sefi yang bingung dengan Al yang gak biasanya sibuk dengan handphone nya pun bertanya "Al kamu liat apa sih kok serius banget?". Al yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke sumber suara. " Jadwal lomba volly" jawabnya. "Emangnya Al mau lomba dimana? "Tanya Sefi yang masih penasaran. Al yang tau sifat Sefi yang tidak akan berhenti bertanya sebelum pertanyaannya dijawab pun, memutuskan untuk langsung memberitahu Sefi. "Sekolah mau mengadakan lomba olahraga antar sekolah jadi aku selaku ketua volly disuruh memberi tahu tim ku untuk menambah jam latihan. Udah jelas??" Terang Al pada Sefi. Belum sempat Sefi menjawab pertanyaan Al pun harus terhenti karena kedatangan Andra yang ditangannya sudah penuh pesanan mereka." Pesanan datang" ucap Andra. " Wihhh mana-mana" sahut Sefi dengan senang. Andra yang melihat Sefi sudah tidak sabar dengan makananya berkata" segitu laper ya mba?" Gurau Andra. Tidak lama mereka selesai makan, bel masuk juga berbunyi.

SAHABAT JADI CINTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang