CHAPTER 6

4 0 0
                                    

Seperti biasa, setiap hari Kamis siswa-siswi SMA GEMINTANG mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pilihan mereka. Begitu juga Sefi yang saat ini sedang mengikuti setiap gerakkan yang dicontohkan oleh kak Rans dan kak Indri, selaku guru dancenya. Sefi memang mengikuti ekskul dance. Berbeda dengan Meisya yang ekskul vokal dan Al ekskul volly. Sefi lebih tertarik dengan dance, karena menurutnya dance itu hal yang sangat menyenangkan dan sebagai pengganti olahraga.

"Baik adik-adik sudah dulu latihannya" ucap kak Indri.

" Oh iya sebelum kalian pulang, kakak mau memberikan informasi yang bikin kalian happy"

"Wih apa tuh kak"tanya Keyra.

"Berhubung bentar lagi kalian akan melaksanakan ujian kenaikan kelas, jadi kakak sama kak Rans berencana untuk liburan. Tapi khusus anak dance aja yaaa"terang kak Indri.

"Emangnya kita mau liburan kemana kak??"tanya Sefi.

"Kakak sama kak Indri rencananya mau mendaki gunung sih, kalo menurut kalian gimana??"

"Boleh tuh kak. Kayaknya seru" jawab Rere yang disetujui semua anggota dance.

Setelah semua setuju, kak Indri dan kak Rans menjelaskan apa saja yang harus dibawa. Berhubung liburannya diadakannya hari Sabtu, dan itu dadakan jadi semua anggota besok harus mengkonfirmasi bisa ikut atau tidak.

Keira yang duduk disebelah Sefi bertanya "Sef lu ikut gak?"

"Gak tau deh aku"jawab Sefi.

"Ikut dong biar rame" sambung Rere.

"Liat nanti deh" jawab Sefi.

Setelah setelah selesai perbincangan tentang liburan, Sefi langsung izin untuk pulang duluan karena sudah ditunggu Meisya.

"Lama banget sih loh. Capek tau gak gue berdiri disini" tukas Meisya dengan kesal.

"Yaudh sih ma~" belum selesai Sefi berbicara, Meisya langsung potong.

" Udah ah gue bosen dengar maaf Lo terus dan itu~"

Sefi yang memang sudah lelah ditambah lagi dengan Meisya yang ngomel, lebih memilih meninggalkan Meisya.

"Woyy Sefiiiii gue belum selesai ngomonggggg"teriak Meisya sambil menyusul Sefi.

Al yang sedang minum dipinggir lapangan, dikagetkan dengan Sefi yang main ngambil minumnya,  dan tanpa rasa bersalah Sefi langsung menghabiskan minumnya.

Belum selesai dengan ulah Sefi, Al dikejutkan dengan Meisya yang main nyenggol badannya.

"Kalian apa-apaan sih" omel Al yang heran dengan tingkah dua gadis di depannya.

"Ini Al si Sefi udah gue tungguin eh gue nya malah ditinggalin" jelas Meisya dengan sewot.

Tanpa menghiraukan Meisya, Sefi justru memberikan botol minum Al yang sudah kosong"Nih Al minumnya".

Bukan mengambil botol minumnya, Al justru mencubit pipi tembem Sefi.

"Ih Al apaan sihhh sakit tahu" keluh Sefi sambil mengelus pipinya.

"Bener yang Meisya bilang kamu main ninggalin dia aja?" Tanya Al dengan lembut.

"Iya. Abis udah aku capek terus Meisya ngomel Mulu kan akunya jadi kesel" jawab Sefi tanpa mau melihat Meisya.

"Dih apa-apaan lo. Yang ada gue yang capek nungguin Lo tau gak" sahut Meisya.

" Tapi kan~" belum selesai Sefi jawab sudah dipotong Al.

"Udah-udah kok malah jadi ribut. Mending sekarang kita langsung pulang" putus Al sambil membereskan barang-barangnya.

     Esok harinya, Sefi yang sedang sarapan tiba-tiba teringat  kalau dia belum izin sama orangtua nya soal rencana liburannya itu langsung menepuk jidatnya.

" Sayang kamu kenapa sih? Kok jidatnya di tepuk?" Tanya Diana.

Andri yang sedang memotong roti langsung mengalihkan pandangannya ke arah putri kecilnya.

Sefi yang diperhatikan pun langsung menjawab
"Ah itu Mi, Pi Sefi mau minta izin buat liburan sama anak dance. Boleh kan?" Izin Sefi dengan wajah ceria nya.

"Emangnya mau kemana sih putrinya papi?" Tanya Andri sambil melanjutkan kegiatannya yang terpotong tadi.

"Mau daki gunung Pi. Pasti seru deh"

"No. Kalo kesana papi tidak izinin. Apalagi Al dan Meisya tidak ikut nanti siapa yang ngawasin kamu coba"

Mendengar penolakan dari sang papi raut wajah yang ceria tadi kini berubah jadi sedih.

"Tapi pi kan ada kakak pembimbing nya juga kok. Bukan cuma Sefi sama anak dance yang lainya doang."jelas Sefi

Diana yang melihat anaknya yang sedih seperti itu sebenarnya tidak tega untuk melarangnya hanya saja dia juga tidak berani melepaskan putrinya pergi tanpa pengawasan.

Sefi yang penjelasannya tidak digubris sama sang papi langsung beralih menatap Diana.
Diana yang melihat putrinya sedih sebenarnya tidak tega untuk melarangnya tapi dia juga tidak berani melepaskan putrinya pergi tanpa pengawasan.

"Sayang, kamu dengerin apa kata papi ya" jelas Diana dengan lembut.

Sefi yang sudah gak mood langsung izin pamit pergi sekolah tanpa menghabiskan sarapan nya.

Setiba disekolah, Sefi yang sempat tidak mood seketika kembali ceria saat melihat Al dan Meisya yg baru tiba disekolah.pasti kalian bertanya mengapa sefi tidak bareng mereka itu karena sefi pergi duluan dengan supirnya.

"Allll,meiiiii" teriak sefi sambil berlari menuju parkiran.
Al yg melihat sefi berlarian seperti itu sungguh membuat nya khawatir. Saat sefi sudah berhenti dihadapan mereka, sefi malah mendapatkan Omelan dadakan dari beruang kutub "km tuh apaan sih sef pakai segala lari-lari. kalau jatuh gimana? Udh tau kamu tuh ceroboh udah malah pergi gak bilang-bilang lagi." Sefi dengan tampang tidak berdosa nya hanya menjawab dengan cengirannya.

" Di kasih tau malah nyengir kayak kuda. Orang tuh dengerin" sambung Meisya yg sudah kesal dengan tingkahnya sefi.

"Iya maaf dehh. Janji gak lari-larian lagi dan gak pergi gitu aja" jawab sefi dengan menundukkan wajahnya.

SAHABAT JADI CINTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang