CHAPTER 10

3 0 0
                                    

Hari Senin adalah hari dimana para siswa dan siswi akan melaksanakan upacara. Seperti kebanyakan siswa lainnya yang malas dengan kegiatan tersebut, Sefi yang memang manusia mageran itu harus dipaksa dulu untuk mengikutinya. Beruntung pagi ini Meisya memiliki stok kesabaran untuk menghadapi manusia sejenis Sefi.

" Sef gini ya, lo kan katanya anak rajin nih, jadi gue minta Lo sekarang berdiri dan ikut upacara." Rayu Meisya sambil menarik Sefi ke lapangan.

"Meiiiii Sefi tuh gak kuat panas nya minta ampun tau gak sihhhhh, tambah lagi pak Fatah tuh kalau ngomong suka lupa waktu kan pegel kaki Sefi yang mungil iniiii" keluh Sefi yang dengan malas mengikuti arah Meisya berjalan.

" Udah deh Lo gak usang banyak ngeluhh. Beruntung Al lagi ada urusan sama anak Volly. Kalau enggak Lo udh di bopong sama dia kayak senin-senin biasanya" balas Meisya

Sefi yang mendengarnya mendengus kesal. Memang benar kalau setiap hari Senin pagi Sefi harus berdebat dengan Al yang taat aturan itu untuk mengikuti Upacara. Dan salah satu caranya ya itu membopong Sefi sampai ke lapangan.

Kegiatan upacara masih terus berlangsung. Meisya yang sudah kesal melihat Sefi yang sudah seperti cacing kepanasan itu hanya ingin berharap Andra atau Al segera datang dan menanganinya.

Al dan Andra yang memang Barus selesai urusannya langsung masuk barisan upacara dibarisan belakang dengan tenang.

Namun saat berbaris Andra malah melihat pacarnya yang sudah tidak bisa diam. LUCU. satu kata yang menggambarkan pacarnya. Dengan pelan Andra mencolek temannya untuk memberitahu Meisya untuk menyuruh Sefi pindah kedekatannya.

Beruntung Sefi tidak Barus dipaling depan jadi dia dengan mudah pindah di depan Andra.

"Kamu panas banget ya?" Tanya Andra sambil mengusap keringat Sefi.

" Iya ih Andra aku gerah sama udah pegel banget tauuu" bales Sefi dengan manjanya.

" Sabar ya, sebentar lagi selesai kok. Udh ah jangan manyun gini nanti makin cantik" bisik Andra pelan agar tidak terdengar yang lain.

Sefi yang mendengarnya langsung tersenyum. Emang Andra tuh selalu jadi moodbosternya.

Tak lama upacara selesai dan para siswa siswi kembali kekelasnya.

Meisya, Sefi, dan Andra sudah kembali ke kelas. Namun tidak dengan Al entah kemana.

"Sef Si Al kemana deh ya kok gak ada?" Tanya Meisya sampil celingukan.

" Oh iya Sefi lupa kalau tidak ada Al" jawabnya.

" Dra tadi kan Lo bareng dia terus sekarang kemana?" Tanya Meisya.

" Gue juga gak Mei. Soalnya tadi terakhir dia emang ikut baris. Tapi dia berdiri Deket anak kelas 12 yang dibawah pohon" Jawab Andra sambil memberikan minum untuk Sefi.

Disaat yang lain kebingungan dengan tidak adanya Al, justru yang dibicarakan dengan santainya masuk ke kelas bersama Fey.

Meisya yang melihat itu jadi kesal. Bagaimana tidak orang yang dicarinya ternyata sedang bareng cewek.

" Al habis dari mana? Tadi dicariin sama Meisya. Terus kok sama Fey?" tanya Sefi pada Al.

"Aku habis beli minum" jawab Al sambil menunjukkan minumnya.

" Aku tadi juga habis beli minum. Eh ketemu Al jadi sekalian bareng deh" saut Fey sambil tersenyum.

" Oalah begitu. Baiklah". Jawab Sefi sambil mengangguk.

Setelah itu bel pelajaran pertama berbunyi.

Sefi yang melihat Meisya sejak tadi diam saja memutuskan untuk bertanya.

"Meisya knp?kok diam aja dari tadi?" Tanya Sefi sambil berbisik agar tidak terdengar guru.

" Gue emang kalo belajar diem ya. Emang Lo". Jawab Meisya sewot.

"Ish Meisya jadi orang~"

" Diem. Gak usah berisik" potong Meisya sebelum Sefi mengoceh tanpa henti.

Sefipun langsung terdiam dengan bibir manyun.

Bel istirahat berbunyi seperti memanggil siswa siswi untuk segera mengisi tenaga. Andra yang sudah lapar langsung menghampiri Sefi.

"Sef ayo kita makan"ajak Andra sambil memegang tangan Sefi.

Sefipun langsung menggenggam tangan Andra. Hal ini agak jarang terlihat memang. Mereka ke kantin sambil berpegangan tangan sewajarnya orang pacaran. Sedangkan Meisya dan Al hanya mengikuti dari belakang.

" Lo kenapa Mei?" Tanya Al yang melihat Meisya sejak tadi hanya diam saja.

"Gapapa. Lagi gak mood aja" jawabannya dengan pandangan lurus.

Al yang melihat Meisya cuek langsung merangkul dan mengelus kepalanya.

" Udah gak usah sok gak mood. Lo makin jelek" canda Al sambil sedikit tersenyum menghadap Meisya.

Meisya yang mendengarnya hanya mendengus saja.

Dikantin Meisya, Al, Sefi dan Andra melilih tempat di pojok kantin agar tidak terlalu ramai.

" Yang mesen gue sama Sefi aja". Kata Meisya
Sefi yang masih masih kesal langsung menolak.

" Gak mau" tolaknya sambil bersender ke bahu Andra.

Mereka yang melihatnya hanya bisa diam. Sefi kalau udh kayak gini gak bisa di ganggu.

" Yudh sama gue aja" putus Al.

" Kamu kenapa Sef" tanya Andra lembut sambil mengelus rambut Sefi.

" Gapapa Andra Sefi cuma mau Deket Andra aja" jelas Sefi yang masih bersandar

Disaat Sefi dan Andra sedang asik mengobrol, Al dan Meisya datang dengan pesanan mereka.

" Dasar orang kalo udh bucin dunia berasa milik berdua" ejek Meisya sambil menaruh makanannya.

Belum sempat Sefi menjawab sudah dipotong Al.

" Udh makan gak usah ribut".

Akhirnya mereka memakan sambil sedikit berbincang tentang hal random. Meskipun sebenarnya lebih dominan Sefi yang bercerita.

"Oh iya Al nanti pulang sekolah Sefi sama Andra mau jalan ya" izinnya sambil menatap Al. Melihat Sefi yang lagi mood Al tidak mungkin mengatakan tidak. Mana dia tega membuat senyum itu hilang. Meskipun dia sebenarnya tidak terlalu suka jika Sefi terlalu sering berduaan.

" Iya yang penting ingat waktu. Dan Lo tau Dra." Jawab Al yang tetap asik memakan baksonya.

" Lo tenang aja Al" jawab Andra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAHABAT JADI CINTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang