CHAPTER 2

8 3 1
                                    


Minggu yang cerah ini dimanfaatkan Al, Sefi dan Meisya untuk berlibur ke pantai anyer yang berada di Banten. Rutinitas ini memang sudah biasa terjadi setiap bulannya mereka pasti akan memilih 1 tempat untuk berlibur bersama. Meisya yang tengah sibuk mengecek apakah ada barang yang tertinggal atau tidak harus terhenti akibat ada suara nyaring Sefi yang terus memanggil namanya. "Meisyaaaaaa cepetan dong lama banget sihhh keburu siang nih" teriak Sefi dengan kesalnya. Al hanya memandang datar Sefi yang pagi-pagi gini sudah membuat gaduh di rumah orang dengan suaranya itu. "Berisik Sef" ucap ku sedikit jengkel. Sefi yang mendengarnya cuma bisa ngedumel dalam hati.

Meisya POV

Gini nih kalo punya sahabat kaya bocah dikira hutan apa ya rumah gua pakek segala teriak-teriak. Gue pun yang mendengar teriakkan tuh anak pun langsung buru-buru turun kebawah." Berisik tau gak sih lo. Kalo didengar tetangga kan malu tau." Ucap gue dengan kesal." Iya maaf deh" ucapnya dengan wajah yang ditekuk.
"Udh ah gak usah banyak drama Ayuk berangkat Al" tukas gue. Kita pun langsung jalan ketempat tujuan kita yaitu pantai. Gue yang emang duduk di depan pun menyalakan lagu-lagu yang ada di hp gue. "Oh iya Sef menurut lu bulan depan kita enaknya Kemana? "Tanya gue. Sefi yang memang duduk didepan mencondong kan badannya kedepan disela sela gue dan Al. " Aku sih maunya ke Dufan biar naik kora-kora udah lama kan kita gak kesana ya kan Al? Tanya Sefi pada Al. "Gak" jawab Al asal. Gue yang mencium bau-bau keributan setelah melihat wajah Sefi yang sudah memerah yang akan segera meledak dalam hitungan ketiga satu, dua, tiga. "Dasar beruang kutub jelekkkk" teriaknya yang membuat kuping gue rasanya ingin pecah. "Al hobi banget sih lo gangguin dia" tanya gue pada Al yang hanya di respon dengan deheman. Ya walaupun sebenarnya gue tau dibalik sikap Al yang cuek itu dia peduli sama sahabatnya apa lagi Sefi yang emang udah kaya adik dia sendiri semenjak kejadian 3 tahun lalu yang membuat Al kehilangan adik kecilnya. Oleh sebab itu kenapa sekarang dia jadi menumpahkan segala perhatiannya ke Sefi, karena dia gak mau kehilangan adik kecilnya lagi untuk keduakalinya meskipun umur antara Al dan Sefi hanya terpaut satu tahun dimana Al memang lebih tua diantara gue dan Sefi. Sedangkan gue lebih tua dari Sefi hanya selisih beberapa hari.

Author POV

Tepat jam 03.00 sore mereka tiba di pantai Anyer. Sefi yang memang baru pertama kali ke pantai pun langsung berlari ke pinggir pantai untuk bisa merasakan ombaknya. Begitupun dengan Meisya yang juga menyusul Sefi yang sudah lebih dulu ke pinggir pantai. Sedangkan Al jalan dengan santainya sambil memasang wajah sok cool nya yang bisa membuat kaum hawa terpesona akan ketampanannya. Sefi yang melihat Al menghampiri ia dan Meisya pun langsung memanggil nya. "Beruang kutub sini cepetan jalannyaaa biar kita foto bareng" teriak Sefi yang membuat mereka jadi bahan perhatian. Meisya yang memang peka terhadap sekitar langsung cepat-cepat membekap mulut sefi. "Ihhhh Meisya apaan sih kok mulut aku ditutup ?" tanya Sefi dengan jengkel. Saat Meisya mau jawab, Al langsung memotong." Malu-maluin tau km tuh" tukas Al dengan judesnya. Sefi yang memang kadang agak lemot pun menatap sekitar yang rupanya sedang menatap kearahnya langsung nyengir dengan tangan membentuk piece.

Setelah usai foto-foto mereka pun mengambil makanan yang sudah mereka bawa dari rumah sambil menggelar tikar kecil di bawah pohon yang tidak jauh dari pantai. Al yang melihat dua wanita dihadapannya hanya bisa tersenyum bahagia. Selain bunda dan mendiang adiknya Sefi dan Meisya adalah dua wanita yang Al selalu ingin lindungi dan membuat mereka selalu bahagia. Karena mereka berdua selalu ada saat-saat Al sedang merasa hancur. Dan mereka juga yang buat Al mengerti bahwa hidup yang kamu miliki sekarang hanya sementara jadi syukuri apa yang kamu punya saat ini. Meisya dan Sefi yang saling adu pandang karena bingung melihat Al yang sedang tersenyum kearah Meraka. "Allll" panggil Sefi yang menyadarkan al dari lamunannya. Al yang tersadar pun langsung menetralkan kembali wajahnya. "Lo kenapa sih Al?" Tanya Meisya yang juga di anggukin Sefi. " Gpp" jawab Al singkat.

Tanpa terasa waktu berjalan dengan cepat langit sore yang semula berwarna biru cerah telah tergantikan dengan indah nya senja. " Al, Mei kejar aku yaa" pinta Sefi kepada mereka berdua. "Meisya yang memang punya ide jahil pun bersekongkol dengan Al untuk ngerjain Sefi. " Ayo Al kejar dia" ajak Meisya pada Al. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran diantara mereka. Meisya dan Al masih lari dengan santai, sedangkan Sefi yang melihat mereka berdua jalan pun ikut berjalan. Melihat Sefi lengah Meisya langsung mengngode Al agar langsung menangkap Sefi. Melihat Al yang berlari tiba-tiba membuat Sefi tidak sempat kabur. "Hap dapat" ucap Al dengan semangat nya. Belum sempat Sefi ngomong, Al langsung
Mengangkat Sefi dan memutarnya. "Aaaaa beruang kutub turuninnnn nanti jatuhhh" teriak Sefi yang kaget dengan apa yang dilakukan Al. Sedangkan Meisya yang mengusulkan nya tertawa terbahak-bahak melihat Sefi. Sefi yang melihat Meisya pun berusaha minta bantuan agar terlepas dari Al. "Meisyaaaaa tolongin Sefi donggggg. Al nya jahat nihhh" adu Sefi pada Meisya. Al yang sudah tidak tega pun berhenti. "Ih beruang kutub jahat banget sih. Kalo Sefi kena serangan jantung gimana?" Omel Sefi. Meisya yang melihat Sefi sudah turun pun menghampirinya.

Langit senja telah tergantikan dengan gelapnya malam. Membuat mereka bertiga bersiap-siap untuk segera pulang. Berhubung besok mereka juga sudah masuk sekolah.

MAAF YA GUYS PART NYA PENDEK SOALNYA UDAH BINGUNG MAU NGAPAIN LAGI MAKLUMLAH PEMULA WKWK.

SAHABAT JADI CINTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang