CHAPTER 9

6 0 0
                                    

     Dua bulan sudah Fey bersekolah di SMA GEMINTANG. Selama itu juga dia sudah mulai memiliki banyak teman. Sifatnya yang ramah dan asik membuat nya banyak di sukai para kaum lelaki. Tapi meski begitu ia hanya mencintai satu orang yang agak sulit untuk di dekati.

Jam kini menunjukkan pukul 07.30 am, tapi belum ada tanda-tanda guru mapel pertama hadir. Fey yang memang termasuk siswi berprestasi kini sedang sibuk mempelajari materi Biologi yang kemarin tidak ia mengerti. Setelah membolak-balik kan setiap halaman, tiba-tiba terlintas ide untuk membuat ini menjadi keuntungan.

Dengan semangat dia menghampiri meja lelaki impiannya.

"Hai Al, gue boleh minta tolong ajarin bab metabolisme gak? Gue belum paham nih"

Al yang memang mengerti dan gak pelit akan ilmu, dengan senang hati dia menjelaskan semuanya kepada Fey selagi tidak menggangu nya ia tidak masalah.

Sefi dan Meisya yang baru dari toilet, melihat Al yang sedang berbincang dengan Fey dibuat bingung.

"Mei tumben banget Al mau deket sama cewe lain" tanya Sefi sambil duduk di bangkunya tanpa mengalihkan matanya yang masih tertuju pada Al dan Fey.

Meisya hanya mengidikan bahunya tanpa melihat sefi.

"Tapi aneh aja gitu Mei masa~"

"Udah ah ngapain jadi bahas mereka sih. Gak penting tau gak" potong Meisya dengan kesal.

" Ih Meisya kenapa sih. Kok jadi sewot gitu"

Meisya yang baru sadar dengan perkataannya tadi hanya bisa merutuki dirinya.

Dengan malas Meisya menoleh " gue gpp Sefi.......jadi bisa kan Lo diem" jawab Meisya diiringi senyum terpaksa.

"Assalamualaikum anak-anak" salam Bu sari guru biologi.

Fey yang sedang fokus mendengar kan penjelasan Al terhenti karena kedatangan Bu sari. Dengan buru-buru Fey balik ke bangkunya dan tidak lupa mengucapkan terimakasih pada Al sebelum dia balik.

"Waalaikumsalam Bu" jawab semua murid.
"Baik berhubung hari ini ibu ada urusan mendadak, jadi ibu memberikan kalian tugas kelompok masing-masing kelompok terdiri dari Dua orang. Dan itu sudah ibu tentukan" terang Bu sari.

"Yah Bu jangan dong. Sama temen sebangku aja ya Bu" tolak salah satu siswa.

"Tidak. Ibu sudah memilih satu kelompok itu satu cewek dan satu cowok. Jadi yang cowok ada yang bantu mengajar kan. Sekarang ibu sebutkan. Dan nama yang di panggil langsung duduk sama pasangannya.
Kel 1 Briant sama Jenar. Kel 2 Sefi sama Niel. Kel 3 Andra sama Meisya. Kel 4 aljibran sama Feyza. Kel 5...blabla" jelas Bu sari.

Yang disebut kan namanya kini langsung berpindah ke tempat pasang kelompoknya masing-masing.

"Nah sekarang tugasnya kalian buat laporan tentang salah satu materi semester 1. Dan kalau dibuku kurang lengkap, kalian bisa cari referensi di perpustakaan. Paham?"

"Paham buuu" jawab semua murid.

" Kalau gitu ibu tinggal dulu. Dan ingat tidak ada yang boleh berkeliaran di luar kelas sebelum jam istirahat. Tugasnya dikumpulkan Minggu depan" terang Bu sari.

Setelah Bu sari keluar kelas, suasana kelas langsung rame dengan mereka yang sibuk mengerjakan tugas dari ibu Sari.

Fey yang memang berpasangan dengan Al langsung berdiskusi materi apa yang akan meraka buat untuk laporan.

" Al menurut lo tema laporan yang mau kita ambil tentang apa ya?" tanya Fey

" menurut gue tema sistem pernafasan pas" jawab Al sambil membulak balikan buku di atas meja.

" em okay. kita mau mulai dari mana nih?" 

" bebas"

" yudh gue bagian bikin ringkasan nanti lo bagian ngetik. gimana?" tanya Fey sambil menghadap Al

Al hanya menjawab dengan anggukan tanpa menoleh ke Fey.

disisilain Mei bukannya fokus untuk diskusi kelompoknya ia malah tidak berhenti menatap meja belakang yang terdapat Fey dan Al yang sedang sibuk berdiskusi.

" Mei" panggil andra 

"apaansih Al" jawab Mei sewot

" lah lu napa dah. gue Andra ya bukan Al. lagian lo dari tadi bukannya diskusi malah ngeliatin orang" kesal Andra 

" Eh sorry dra. gue lg sensi aja sama si oncom Al" jawab Mei dengan wajah bersalah sambil menatap Andra.

sedangkan di meja depan ada Sefi yang sibuk berdebat dengan Daniel tentang tema apa yang mau mereka ambil.

" Sef menurut gue tema yang cocok buat kita itu adalah sistem pencernaan deh." usul Daniel dengan PDnya

"Ih gak ah. kayak gk ada materi lain aja sih." jawab sefi tak terima

" lah itu tuh udh paling cocok bgt tau Sef. justru lo seharusnya berterima kasih sama gue. dengan kita pilih materi itu, jadi lo lebih bisa tau sistem percernaan lo yang gak lancar itu. hahahahahaha" jelas Daniel sambil ngakak

" ihhhhh Daniel kok kamu ngeselin bangetttt sihhhhhh" teriak Sefi sambil memukul mukulin Daniel

sekelas yang sedang sibuk masing masing dikejutkan dengan suara nyaring yang tak berakhlak

langsung menutup telinga sambil menatap tajam sang pelaku. Sedangkan yang ditatap masih asik dengan pukulannya.

"aduhh sakit Seffff. udh dong mukulinnya gue kan cuma berjanda doang." pinta Daniel sambil melindungi tubuhnnya dari serangan Sefi

Al yang melihat ke gaduhan itu langsung menghampiri Sefi.

" Sef" panggil Al dengan tegas sambil menghentikan pergerakan Sefi.

Sefi yang mendengar yang pelan tapi menusuk itu seketika langsung menoleh kebelakang sambil menekuk wajahnnya.

" Allllll. bukan Sefi yang mulai lohh, ini Niel duluan yang bikin kesel." jelas Sefi yang sudah berhadapan dengan Al

" gak usah teriak kan bisa, dengan kamu teriak malah mengganggu yang lain Sef" terang dengan lembut.

" iya deh sorry" jawab Sefi sambil menundukan kepalannya.

" tuh Sef jangan~" belum sempat Daniel selesai sudah lebih dulu di potong Al.

" lo juga diem El. gue udh pernah bilang jangan sering gangguin si Sefi. masih aja di ulang." 

Andra yang dari tadi diam langsung menghampiri Sefi dan membawanya ke bangkunnya. Sedangkan Meisya menyuruh Al kembali duduk ketempatnya.




SAHABAT JADI CINTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang