Empatpuluh Satu

24 3 0
                                    

Iyaaa tauuu lamaa, maaaapp wkwkwkkwkwk
Saiya emg suka kabur2an :(
Gpp lah ya saiya akn ttp tamatin kok 🌚
Kabur tuh trkadang prlu, aslkan jgn kabur dr mslh idup ya eaa 😂😂

——————

BEL pulang berbunyi. Para siswa dan siswi mulai berhamburan meninggalkan kelas.

Sementara itu, Fina, Ayu, dan Kai masih berada di kelas. Mereka masih membereskan peralatan dan buku mereka. Sedangkan Soobin dan Jaemin sudah pulang duluan.

"Gue..boleh balik duluan kan?" izin Ayu.

"Tapi Lia kemana ya? Kenapa gak balik-balik?? Dia bolos?" heran Fina khawatir.

"Kalian gak usah khawatir, balik aja duluan. Biar gue yang cari dia." ujar Kai.

"Yaudah, gue duluan ya." Ayu pun buru-buru meninggalkan kelas.

"Kai, gue temenin lo ya?" tawar Fina.

"Ngapain? Ntar Yoshi salah paham." Kai tersenyum kecut. Ia merasa terluka dengan perkataannya sendiri.

"Mm, yaudah gue telpon dia supaya pulang duluan. Gue bilang gue bakal pulang sama lo dan Lia." kekeuh Fina.

Fina pun meraih ponsel dari saku roknya dan akan menelpon pacarnya itu, namun—

Kai langsung merebut ponsel Fina dan mematikan dayanya. "Lo gila??!"

Fina melotot, "Lo yang gila!! Lagian lo kok jadi kasar sih sama gue??"

"Biarin. Biar lo gak geer." ketus Kai.

"Dih?!! Siapa juga yang bakal geer? Oh jadi gini ya sifat asli lo." kesal Fina.

"Iya! Kenapa?? Gak suka?!" Kai mengerucutkan bibirnya dan tidak mau menatap Fina.

Fina melongo seperti orang bego, "Lo kenapa sih?? Biasanya selalu baik dan ramah sama gue."

"Udah basi." celetuk Kai singkat.

"Lo marah sama gue??" Fina mulai merasa tidak enak. Ia pun berpikir keras. Apa kesalahan yang ia perbuat kepada cowok itu?

"Enggak."

"Terus kenapa??"

"Gaada alasan lagi buat gue harus ramah dan lembut ke lo." Kai ngehela napas kasar. "Toh lo udah pacaran sama Yoshi. Gue gak mau jadi perusak hubungan lo sama dia dengan terus ngegoda lo."

Fina mengernyit dalam.

"Hah?"

Kai mendengus geli dan lalu kembali menatap Fina. Fina pun membalas tatapan itu dengan serius.

Perlahan Kai melangkah maju. Fina mundur. Kai terus maju, dan Fina terus mundur hingga punggung cewek itu menabrak loker kelas.

Kai terus mendekat dan ia meletakkan tangan kanannya tepat di sebelah wajah Fina.

Fina mulai gelisah. "Lo mau ngapain?"

"Gue mau ngeakhirin ini sekarang." lirih Kai.

"Maksud lo..?" Fina menelan salivanya gugup.

"Perasaan gue...sama lo." Tatapan Kai kian sendu dan berkaca-kaca.

Fina pun larut pada mata kecoklatan yang sangat indah itu.

"Gue suka sama lo, Fin."

Deg.

"Dari awal..., sampe sekarang." ungkap Kai.

Fina sangat terkejut dan berusaha mencari siratan kebohongan atau candaan pada sorot mata Kai. Namun, ia tidak menemukannya.

Jantungnya berdegup kencang. Disukai oleh seseorang memang selalu mendebarkan. Tapi di saat yang sama, jelas ia merasa sakit. Karna orang sebaik Kai harus mendengarkan penolakan darinya.

PRINCE OF SCHOOL (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang