Empatpuluh

19 3 11
                                    

Author's POV

UTS telah berakhir. Namun para siswa tidak bisa bersantai terlebih dahulu, karena sudah menjadi sistim KIHS bahwa setelah UTS mereka akan diperhadapkan ujian tiap bulan dan quiz tiap minggu untuk persiapan UAS. Dan kini sudah berjalan dua minggu sejak UTS berakhir, rentetan tugas dan quiz terus berjalan sepanjang minggu.

"Aaah! Bisa gila gue belajar terus! " Fina mengacak rambutnya frustasi, lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "Udah ah, gue gak mau ngerjain tugasnya lagi. Di rumah aja nanti. "

"Mana bisa, orang besok masih ada presentasi lagi. Ntar lo kualahan kalo gak diselesaiin sekarang, Fin. " ingat Ayu.

"Kai, tumben lo diem. " saut Lia.

"Lagi PMS dia. " balas Jaemin asal.

"Eh udah ayo, cepet selesaiin tugasnya. " ujar Soobin.

"Ogah! " Fina cemberut kesal.

Oke, sebelum semakin membingungkan, kini keenam anak itu sedang duduk berkelompok dan mengerjakan tugas kelompok mereka. Ini bukan sekali dalam sehari ini, melainkan sudah ketiga kalinya. Dan hampir semua tugas kelompok mereka memutuskan untuk selalu di kelompok yang sama agar mudah dan praktis karna sebangku.

"Eh, bentar lagi istirahat ke dua nih. Kalian pada ngapain ntar? " tanya Lia.

"Kita lanjut nugas aja, nanggung. Makin cepet selesai makin bagus kan. " usul Soobin.

"Gue haus. Beliin minun dong. " keluh Jaemin.

"Iya nih, minum sama snack gitu. " timpal Ayu.

"Yodah gue aja, sama Kai. " Lia bangkit berdiri lalu menengok jam dinding kelas. "Tinggal lima menit lagi bel istirahat bunyi. Mending kita duluan biar gak ramae. Iya kan, Kai? "

Kai tidak menjawab dan hanya diam mengerjakan tugasnya.

"Kai napa sih? " heran Ayu.

Fina hanya melirik Kai sekilas lalu berpura-pura kembali fokus pada tugasnya.

Lia tidak peduli dengan sikap Kai dan langsung menghampiri cowok itu lalu menariknya paksa sampai cowok itu berdiri. "Minuman sama snacknya terserah ya? " tanya Lia.

"Iya serah apa aja yang penting enak dan seger. " ucap Jaemin.

"Oke, ayo. " Lia menyeret Kai yang ogah-ogahan menuju ke luar kelas.

Sampai di kantin, Lia langsung membeli segala hal yang diperlukan namun tidak berniat langsung kembali ke kelas. Ia mengajak Kai untuk duduk-duduk terlebih dahulu.

"Lo buat gue jijik tau gak. " Lia menusuk sedotan pada susu kotak rasa stroberinya lalu meneguknya sedikit.

"Apa sih, Li?! Lo gak tau gue lagi galau?!! " Kai akhirnya meledak.

"Heh! Cewek di dunia bukan cuma Fina. Lo cari cewek lain gih. " saran Lia santai.

"Gak segampang itu lah. Lo yang bilang kan, gue masih ada kesempatan. Tapi apa, buktinya setelah Eunwoo..bukan gue. Tapi Yoshi. " Kai pun ikut mengambil minuman sprite kalengnya dan meneguk seperempatnya.

Lia menghela napas singkat, "Gimana kalo lo ngehomo sama Soobin? "

"Li! Gue gak lagi bercanda!! " bentak Kai.

"Kai. " Lia menatap Kai serius. "Cinta itu gak selalu memiliki. Konyol emang kedengerannya, karna ketika kita jatuh cinta otomatis rasa itu pasti ada. Tapi, bukan itu intinya. "

"Kalo lo emang bener sayang sama Fina, lo harus relain dia demi kebahagiaannya dia. " Lia terkekeh melihat Kai yang masih murung dan menundukan kepalanya. Lia pun mengambil salah satu snack dan melemparnya mengenai kepala Kai.

"Akh! Apa sih?! " protes Kai seraya menatap Lia tajam.

"Gue dukung lo kok! Cuma ya mau gimana lagi? Hati Fina kan gak bisa dipaksa. Dan ya.. itu keputusan lo sih mau move on atau tetep perjuangin dia. Kan janur kuning belum melengkung, lo masih bisa dapetin Fina dengan cara adil! Well, selalu ada cela walaupun mereka udah pacaran. " Lia tersenyum dan menaik-turunkan alisnya menggoda Kai.

"Gimana? Mau move on atau berjuang? Apapun keputusan lo gue bantu kok. " Lia menyeruput susunya hingga setengah.

Kai mendengus, "Ntar gue buat lo jadi orang jahat lagi, misahin sahabat sama pacarnya. "

Lia tertawa ngakak, "Heh! Siapa juga yang mau misahin mereka. Yakali! Maksud gue tuh, gue bakal bantu lo jadi lebih sabar dan kuat buat merjuangin dia. Kalo soal Fina mau berpaling sama lo atau enggak ya itu kan tergantung dianya. "

"Gue..gak tau, Li. Gue gatau harus gimana. " Kai tersenyum sendu. "Balik yuk, udah mau bel istirahat. Rame ntar, males padet-padetan. "

"Oke"

Saat di tengah jalan, mereka bertemu dengan Kyra. Kyra menyapa mereka dan ingin berbicara dengan Lia. Lia pun mau tidak mau menyetujuinya dan menyuruh Kai untuk kembali terlebih dahulu dengan membawa semua minuman dan snack.

"Mau ngomong apa? " tanya Lia malas.

"Pas malem pesta perayaan, Kak Eunwoo nginep di rumah. Kak Sehun bawa dia dan keadaannya bener-bener gak baik. Kayaknya dia stress dan penyakitnya kambuh. " cerita Kyra tanpa basa-basi.

"Penyakit..? " Lia mengernyit dalam. "Maksud lo apa?? "

"Lo gatau?" Kyra menunjukkan ekspresi terkejut dan menutup mulutnya dengan tangannya, "Jangan bilang Fina juga gatau?? "

"Lo ngomong apa sih?? Bertele-tele banget! Lagian Fina udah gaada urusan sama Eunwoo. Dia udah jadian sama Yoshi. " Lia mulai emosi.

"Wahh, gatau diri banget ya Fina. " sinis Kyra.

Lia nyengkram kerah seragam Kyra dengan tangan kanannya, "Maksud lo apa sialan?? "

"Udah deket sama Kak Eunwoo, dibaperin, trus ditinggal. Malah jadian sama orang lain. " Kyra tersenyum miring, "Apalagi namanya kalo bukan gatau diri?? "

"Jaga mulut lo ya!!! Eunwoo yang gak pernah ngasih kepastian sama Fina. Jadi bukan salah Fina! " Lia memperkuat cengkramannya.

"Tapi kalian gatau kan, kalo Kak Eunwoo itu—"

Plak!


Cengkraman Lia langsung terlepas dan ia terdiam membeku. Ia kaget sekaligus merasakan sakit di pipi kanannya.

Ia pun mendongak melihat siapa yang menamparnya.

Deg.


"Sehun..? " Lia benar-benar kaget.

"Gue kecewa sama lo, gue kira lo cewek baik. Ternyata lo suka kasar sama adek gue karna lo takut adek gue ngerebut sahabat-sahabat lo. " Sehun menatap Lia tajam. "Gue nyesel pernah suka sama lo. "

"Kak.. " Kyra langsung memeluk Sehun dan terisak.

"Udah ya dek, jangan takut lagi. Ada Kakak disini. " Sehun mengusap-usap surai adiknya untuk menenangkannya.

'Sialan ni cewek' batin Lia.

"Terserah lo kalo lo mau belain adek lo yang munafik itu. " balas Lia.

"Apa lo—"

"Silahkan kalo mau nampar gue lagi. Gue rela kok. " Lia beranjak pergi melewati Sehun dan Kyra.

Namun ia berhenti. "Oh ya, " Lia berbalik menatap Sehun. "gue juga gak butuh buat disukain sama lo.., belain aja adek munafik lo itu. "

Belum sempat Sehun membalas, Lia sudah pergi meninggalkan mereka berdua.


"Gue kecewa sama lo, Lia. " lirih Sehun.





Tbc.

Guys maap ya udh telat cm dikit lg wkwkwk soalnya mood aing sdang mager2nya
Dahya bubayyy

PRINCE OF SCHOOL (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang