10. Mission?

826 86 3
                                    

Peristiwa tentang pertengkaran Renjun dengan Karin ternyata telah tersebar keseluruh antero sekolah.

Semua para siswa dan siswi di seluruh sekolah ini ternyata sudah mengetahui tentang insiden pertengkaran antara Renjun dan Karin. Terbukti ketika Haechan yang tiba-tiba menarik Renjun untuk masuk kedalam kelas dan mendudukkannya dibangku sebelah Haechan.

"Sekarang ceritain yang sebenarnya!" Pinta Haechan dengan menggebu karena mendengar gosip itu. Bagaimana tidak? Renjun yang notabennya perempuan yang tidak suka memancing keributan, bertengkar atau mencari keributan dengan orang lain kecuali dengan Haechan, secara mengejutkan ia mempermalukan seorang Karin didepan seluruh anggota dancingnya.

Renjun menghela nafasnya kasar, ternyata rukor itu cepat beredar sesuai prediksinya. "Bukankah kau sudah mendengar rumor itu?" Ujar Renjun.

Haechan mengangguk dengan antusias! Tentu saja Haechan mengetahui rumor itu! Haechan itu merupakan manusia paling update disekolahnya! Semua berita tentang dekolah dan isinya, Haechan pasti tau. Tidak ada yang tidak diketahui oleh seorang Lee Haechan. Maka dari itu Haechan mendapatkan julukan Queen of Gosip.

"Tentu saja. Tapi tetap saja aku ingin mendengarnya langsung dari dirimu." Ujar Haechan.

Renjun menggelengkan kepalanya tanda menolak permintaan Haechan. "Sayangnya aku tidak mau. Pokonya semua gosip itu benar. Aku mempermalukannya didepan anggota dancing-ku karena dia yang ingin masuk kedalam grup-ku hanya untuk mendapatkan popularitas." Jelas Renjun.

Haechan mengebrak mejanya. "Tuhkan bener apa kata-ku! Dia itu tipe-tipe mutid cabe-cabean yang sok cantik, merasa paling segalanya! Pantas saja waktu pertama aku melihat dirinya, aku selalu ingin memukul wajahnya." Seru Haechan yang membuat Renjun tersentak kaget karena sikap spontan Haechan yang menggebrak meja.

"Lalu, apa yang dia lakukan? Apakah dia mengancam-mu? Atau memperingati-mu?" Tanya Haechan tiba-tiba.

Renjun menautkan kedua alisnya, bagaimana Haechan bisa tau? "Iya, dia memperingati-ku. Katanya, ia akan membalas semua perlakuanku kepada dirinya." Sahut Renjun.

"Namun aku tak hiraukan, aku hanya menganggapnya sebagai angin lalu." Sambung Renjun.

Haechan mendecak tak setuju akan sikap santai Renjun. "Aniya! Kau tidak boleh seperti itu! Dia sedang memperingati-mu, seharusnya yang kau lakukan saat ini adalah menyusun rencan untuk menyerangnya kembali, atau membuat benteng pertahanan kalau sewaktu-waktu ia menyerang-mu dan kau harus hati-hati setiap saat." Jelas Haechan.

Renjun mendecak kesal. "Yak! Kau ini tidak usah heboh, bisa? Aku terlalu lelah mendengar ocehan-mu dipagi hari ini." Pinta Renjun.

"Renjuniee, aku serius. Biasanya orang seperti itu langsung mengorek seluruh informasi mengenai dirimu. Kalau dilihat-lihat dari orang semacam Karin, biasanya ia akan mencari tingkah burukmu untuk dijadikan serangan. Kau akan mendapatkan cacian, makian dan banyaknya komentar jahat kalau misalkan hal itu terjadi." Ujar Haechan memperingati Renjun.

Renjun menganggukkan kepalanya. "Arra, aku mengerti! Aku akan bersikap hati-hati mulai sekarang, bisakah kau duduk dan diam? Sungguh, aku ingin tidur sebelum masuknya sekolah." Pinta Renjun.

Dengan dengusan sebal, Haechan menuruti permintaan Renjun. Renjun tersenyum lega. Tumben-tumbenan Haechan langsung mengiyakan permintaannya tanpa harus menggunakan imbalan.

Renjun mengedihkan bahunya acuh, bersiap untuk tidur namun terhenti karena Jaemin yang baru saja datang dan langsung bertanya kepada Renjun. "Renjun, kau tak apa? Tak ada yang luka? Kenapa tidak menunggu-ku dulu, agar kita bisa berangkat bersama?!" Tanya Jaemin dengan raut wajah khawatir.

Renjun dan Haechan saling pandang, lalu mereka sama-sama mengedihkan bahunya heran. "Kau kenapa Na?" Tanya Renjun.

"Duduk, atur nafas, minum dulu, baru bercerita." Tambah Haechan, memberikan botol minum milik Renjun.

Jaemin mendecak kesal, mengambil minum pemberian Haechan, lalu duduk menghadap Renjun dengan tangan bersila diatas meja. "Aku sudah mendengar gosip itu. Kau benar tak apa? Tak ada yang terluka?" Tanya Jaemin, memperhatikan seluruh tubuh bagian atas Renjun.

"Aku tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku ini Huang Renjun." Peringat Renjun.

"Yak! Jangan konyol! Pokoknya kalau ada apa-apa? Kau langsung beritahu-ku! Mengerti?!" Perintah Jaemin.

"Itu yang aku bilang dari tadi Na! Aku sudah bilang padanya untuk hati-hati! Terlebih Karin sudah memberikan peringatan untuknya!" Sahut Haechan yang setuju atas perintah Jaemin.

"Karin memperingati-mu?" Tanya Jaemin.

Haechan mengangguk. "Benar Jaemin! Ia memperingati Renjun bahwa ia akan membalas perbuatan Renjun." Jawab Haechan.

Renjun yang mendengar obrolan kedua sahabatnya hanya memutarkan kedua bola mata jengah. "Arasseo! Aku akan menjaga diriku dengan baik dan hati-hati mulai sekarang. Aku akan langsung memberitahu-mu kalau ada sesuatu. Sekarang bisakah kalian berhenti? Sungguh aku sangat mengantuk saat ini." Pinta Renjun dengan tatapan memohon.

Haechan mem-pout-kan mulutnya, sedangkan Jaemin menghela nafas pasrah. Mereka berdua menuruti perintah Renjun.

Renjun teesenyum senang, dan bersiap untuk tidur.

*kring* bel masuk berbunyi, sukses memancing amarah Renjun yang ingin tidur. Renjun menatap kedua sahabatnya dengan tatapan permusuhan. Karena mereka berdua dirinya jadi gagal untuk tidur!

Sedangkan Jaemin dan Haechan, mereka lebih memilih untuk menghindari tatapan Renjun. Sungguh, Renjun sangat menakutkan bila dirinya sedang marah.

---

Dilain sisi, ketika para siswa dan siswi sedang belahar dan memperhantikan guru yang sedang menerangkan? Berbeda dengan dua orang muris yang tengah bertatap muka di rooftop sekolah dengan serius.

"Jadi, wanita itu?" Tanya perempuan itu.

Pria itu menganggukkan kepalanya acuh. "Aku mau kau cepat menjalankan misi-mu, atau aku sendiri yang membuatnya hancur." Peringat sang wanita dengan tatapan penuh kemarahan dan kebencian.

Pria itu menyeringai, menatap sang lawan bicaranya dengan tatapan tak percaya. Dirinya baru saja diperingati oleh seorang wanita? "Kau memperingati-ku?" Tanya pria itu dengan tatapan remeh.

"Tentu saja. Aku tidak main-main. Kalau kau tidak segera menjalankan misi-mu untuk menghancurkan wanita itu? Aku sendiri yang tidak akan segan-segan untuk menghancurkan dirinya." Ujar sang wanita penuh keyakinan.

Pria itu terkekeh. "Yak! Kau tidak perlu mengurusi kehidupan-ku, misi-ku hingga tindakan-ku! Urusi saja cintra-mu yang rusak karena perbuatan Huang Renjun! Bagaimana rasanya diasingkan di kedua sekolah?" Ujar pria itu dengan tatapan remeh.

Perempuan itu menggeram kesal ketika mendengar penuturan Pria yang ada dihadapannya. "Aku tidak main-main, kau tidak ingat pesan adik-mu tersayang? Apa perlu aku ingatkan pesan dari adik-mu yang sudah membusuk di neraka?" Ujar sang wanita yang membuat sang pria menggeram, mencengkaram buku-buku jarinya hingga memutih.

"Sudah aku bilang! Jangan pernah membawa--"

"Adik-mu yang telah meninggal karena telah dicampakkan oleh seorang pria yang saat ini sedang satu sekolah dengan dirimu." Potong perempuan itu.

***
Hai guys! Lee Family (Hi (Ex) Boyfriend season 2)) versi norensung pilihan kalian sudah terbit ya! Go go go cek beranda aku! Jangan lupa follow juga biar gak ketinggalan cerita baru dengan couple baru nct🤗

***Hai guys! Lee Family (Hi (Ex) Boyfriend season 2)) versi norensung pilihan kalian sudah terbit ya! Go go go cek beranda aku! Jangan lupa follow juga biar gak ketinggalan cerita baru dengan couple baru nct🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY (INTROVET) BOYFRIEND - JAEMREN (DONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang