"Apa aku terlihat tua di depanmu" ucap Bastian
Aku memundurkan wajahku dan melihat manik mata Bastian.
"Kenapa jatungku berdetak kencang seperti ini" ucapku dalam hati
"Kenapa diam saja" ucap Bastian
"Bukannya Tuan memang sudah berumur" ucapku dengan PDBastian menjauhkan wajahnya dan melenggang pergi.
"Kemasi barangmu saya tunggu di depan" ucap Bastian
Aku kembali ke kamar Bastian dan mengambil barangku. Setelah itu aku kembali ke lantai bawah dan keluar dari rumahnya. Ku lihat Bastian sudah di dalam mobil dengan kaca mata bertengger di hidung mancungnya. Aku terpanah seketika.
"Apa kau tidak mau pulang, atau kau masih mau tinggal di sini" ucap Bastian
Aku terbangun dari lamunanku dan segera masuk kedalam mobilnya. Bastin melajukan mobilnya dengan santai.
"Di mana rumah kamu?" tanya Bastian
"Di Kota Baru" ucapku
"Emmm" angguk BastianPerjalan harusnya 1 jam, tapi serasa satu hari.
"Kenapa kamu sebagai mahasiswa bisa masuk ke club malam" tanya Bastian
"Sedikit penat di kampus" ucapku tanpa melihat Bastian
"Seharusnya kamu sebagai mahasiswa harus belajar dengan rajin" ucap Bastian
"Kenapa sih orang tua ini jadi banyak bicara" ucapku dalam hati
"Iya om" ucapku
"Ommm" ucap BastianAku melihat Bastian yang mengucapkan kata "Omm"
"Apa aku seperti orang tua, sampai kamu memanggil saya om" ucap Bastian
"Kan kenyataan, saya lebih muda" ucapku
"Wahhhh .... tidak kusangka. Aku di panggil Om sama seorang mahasiswa" ucap BastianAku hanya diam saja tak mendengar gerutuannya.
Sesampai di depan rumah. Aku melihat papa yang tengah menyiram tanamannya. Sempat takut untuk masuk ke rumah.
"Kenapa tidak turun" ucap Bastian
"Ehem ... aku turun kok" ucapku sambil menarik kenop pintu mobilAku turun dari mobil Bastian dengan rasa takut. Papa melihat ke arahku dan berjalan tergesah-gesah.
"Kamu dari mana saja" ucap papaku
"Em ... itu pa" ucapku
"Maaf perkenalkan saya Bastian" ucap Bastian mengajak berjabat tangan
"Anda siapanya Mika"
"Saya bukan siapa-siapanya Mika, cuma saya mau memberi tau anda. Jangan biarkan anak perempuan ke club" ucap BastianAku langsung menatapnya dengan tatapan tajam. Pasalnya papaku tidak tau kalau aku pergi ke club.
"Club" ucap papaku
Bastian mengangguk pasti
"Bisa tidak om diam" ucapku
Bastian hanya mengangkat bahunya
Papaku langsung menjewer telingaku sampai aku kesakitan.
"Aduhh ... aduhhh sakit pa" rintihku
"Siapa suruh kamu ke club haaaa" ucap papaku
"Sakit pa" ucapku
Akhirnya papa melepas tangannya dari telingaku"Terima sudah mengantar anak saya pulang" ucap papaku
"Sama-sama om" ucap BastianAku sebel dengan ucapan Bastian dan akhirnya aku masuk ke dalam rumah.
"Dasar om-om sialan" gerutuku sambil naik ke kamarku.
"Mika, kamu dari mana saja" tanya mamaku
"Dari depan, aku ke kamar dulu ma" ucapku sambil terus berjalan
"Ada apa dengan anak itu" ucap mamanya Mika
-
-
"Silakan masuk dulu" ajak papa Mika
"Terima kasih om, saya permisi dulu" ucap Bastian
"Sekali lagi terima kasih sudah mengantar anak saya pulang" ucap papa Mika
"Sama-sama om" ucap BastianBastian menjalankan mobilnya dan langsung menuju kantornya.
"Mika .... anak yang sangat manis dan lucu" ucap Bastian sambil tersenyum
Di kamar Mika
"Dasar om-om tidak bisa di ajak kompromi" ucap Mika
Tok tok
Mika membuka pintu kamarnya dan mendapati papanya yang wajahnya sudah seakan menerkamnya.
"Papa" ucap Mika menunduk
"Apa papa mengajari kamu ketempat yang tidak benar, apa papa pernah mengekang kamu, papa sudah memberi kepercayaan kepada kamu" ucap papa Mika
"Maafin Mika pa, Mika tidak akan mengulanginya lagi" ucap Mika menunduk
"Untung ada Bastian, coba kalau kamu ketemu laki-laki tidak benar, apa jadinya kamu haaa" ucap papa Mika sedikit meninggi
"Sudah pa, kasian Mika dia juga baru pulang" ucap mama Mika
"Ini semua karena mama selalu memanjakan dia" ucap papa Mika
"Ingat, mulai sekarang kamu kemana-mana harus pakai supir" ucap papa Mika
"Tapi pa" ucap Mika
"Pakai supir atau papa larang kamu keluar" ucap papa Mika
"Baik pa" ucap MikaTBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda ( TAMAT )
RomanceMempunyai pasangan yang lebih tua kenapa tidak ( Mika )