Hari Bastian sedang memeriksa berkas di kantor. Asistennya masuk ke ruangannya.
"Pagi pak, tamu anda sudah datang" ucap asistennya
"Baiklah, persilakan dia masuk" ucap BastianAsistenya mempersilakan tamunya masuk.
"Silakan masuk tuan" ucap asistenya Bastian
"Terima kasih" ucap tamu tersebut
-
-
"Selamat pagi" sapa tamu itu
"Pagi" sapa Bastian melihat siapa yang datang
"Bastian" sapa papanya Mika kaget
"Om" sapa balik Bastian juga kaget
"Jadi kamu pemilik perusahaan ini" ucap papa Mika
"Iya om, silakan duduk om" Bastian mempersilakan duduk papanya Mika
"Ah ... terima kasih" ucap papanya Mika
"Saya sudah membaca berkas yang om berikan ke perusahaan saya" ucap Bastian
"Bagaimana apa anda mau bekerja sama dengan saya" tanya papanya Mika
"Tentu saja om" ucap Bastian
"Kau pria yang sukses Bastian" ucap papanya Mika
"Saya hanya meneruskan perusahaan papa saya" ucap Bastian
"Kau sangat muda untuk menjadi CEO" ucap papanya Mika
"Aku tidak muda lagi om, aku sudah 30 tahun dan sudah pernah menikah" ucap Bastian sambil tersenyum
"Kau sudah menikah" ucap papanya Mika
"Lebih tepatnya sudah bercerai" ucap Bastian
"Tenanglah jodoh pasti akan datang kepadamu" ucap papanya MikaBastian hanya menjawab dengan senyuman.
"Oh ya, saya benar-benar banyak terima kasih kamu sudah menjaga Mika, untung saja dia bertemu kamu" ucap papanya Mika
"Sama-sama om, jangan terlalu galak sama Mika" ucap Bastian tersenyum
"Anak itu memang harus di beri pelajaran Bastian, dia terlalu di maja sama mamanya" ucap papanya Mika
"Namanya juga anak perempuan om" ucap Bastian
"Baiklah, saya pamit. Terima kasih sudah bekerja sama dengan saya" ucap papanya Mika sambil berjabat tangan
"Sama-sama" ucap Bastian
-
-
Di kampusMika sedang membolak-balikan bukunya dengan wajah cemberut.
"Eh, lho kenapa sih?" tanya Fany
"Biasa, habis di marahi papa" ucap Mika
"Masalah kemarin" ucap Fany
"Menurut lho" ucap Mika menatap Fany
"Pantes saja lho tadi di antar supir" ucap Fany
"Sabar-sabar" ucap Fany mengelus pundak MikaSetelah kulia selesai Mika membereskan bukunya dan langsung pergi keluar kelas.
"Fany aku pulang dulu ya, supirku menunggu di luar" ucap Mika
"Oke" ucap FanyMika berjalan menuju keluar kampus, tapi dia tidak mendapati sopirnya.
"Kemana pak Herman belum datang" gumam Mika
Mika mencari keberadaan pak Herman tapi tetap tidak menemukannya. Pandangannya tertuju ke seseorang yang bersandar di mobil mewah. Laki-laki itu berjalan menuju Mika.
"Kenapa laki-laki itu berjalan menuju kepadaku" gumam Mika
Laki-laki yang memakai kemeja putih dan kacamata itu sekarang berdiri tepat dihadapannya. Laki-laki itu melepas kacamatanya.
"Om Bastian" ucap Mika lantang
"Stttt .... bisa tidak kamu tidak panggil saya om" ucap Bastian tangannya ke pinggangMika bingung dengan omongannya Bastian
"Lha kan umur om lebih tua dari saya" ucap Mika
"Anak ini memang" ucap Bastian
"Kemana sih pak Herman" ucap Mika sambil melihat sekeliling kampus
"Sopir kamu tidak jemput" ucap Bastian
"Kok om tau" ucap Bastian
"Ya, jelas tau lah. Kan papa kamu yang minta tolong saya untuk jemput kamu" ucap Bastian
"Apa papa, kok bisa" ucap Mika
"Sekarang mau pulang atau tidak, kalau ndak mau ya sudah aku kembali saja" ucap Bastian sambil membalikkan badannya
"Kalau aku tolak papa, bisa-bisa papa marah sama aku. Aissss kenapa jadi gini sih" ucap Mika dalam hati
"Tunggu ...." ucap MikaBastian berhenti dari jalannya dan membalikkan badannya.
"Aku ikut om pulang" ucap Mika berjalan menuju mobil Bastian
Bastian tersenyum dan menyusul Mika masuk mobil. Wajah mika sudah cemberut. Bastian tersenyum melihat wajah Mika yang cemberut. Menurut dia itu sangat lucu dan menggemaskan.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda ( TAMAT )
عاطفيةMempunyai pasangan yang lebih tua kenapa tidak ( Mika )