Galenia menatap surat yang tengah ia pegang kini dengan pandangan yang sulit dipercaya. Hari ini benar-benar terlalu banyak berita yang mengejutkan datang padanya.
Mulai dari perusahaan nya yang kini telah berubah status kepemilikan, ditambah dirinya yang mendadak diangkat menjadi sekretaris CEO?!
Dan apalagi ini?! Di kolom yang berisi surat pemindahan perusahaan itu menyatakan bahwa kini perusahaan resmi menjadi bagian dari Orlan Leopard.
Braaak!
"Gale! Jujur ya, lo beneran diangkut jadi sekretaris nya CEO baru?!"
Fera yang baru saja turun dari lift segera menghampiri meja sahabat nya itu setelah mendengar gosip dari kantin yang mengatakan Galenia diangkat menjadi sekretaris dan menggeser posisi Claudi— sekretaris lama diperushaannya.
"Gue gatau" desah Galenia pasrah.
"What? Masa gatau, serius ini gue nanya."
Menghadapi desakan Fera membuat Galenia menyerahkan kertas yang sedari tadi ia genggam pada Fera.
Awalnya Fera bingung namun tak urung menerima kertas itu lalu mulai membacanya dengan teliti.1 detik
2 detik
3 de—
"Anj— demi apa?! Lo!"
Fera menatap Galenia kaget. Seberapa beruntung perempuan didepannya ini? Mendadak diangkat menjadi sekretaris? Perasaan kinerja Galenia sebelas duabelas dengannya, bagaimana bisa yang beruntung adalah anak ini?
Setelah menarik nafas dalam, Fera menepuk pundak Galenia pelan lalu menatapnya dengan teguh.
"Traktir gue"
Galenia melotot, bisa-bisanya wanita ini malah meminta traktiran?! Digaji sebagai sekertaris saja belum! Bahkan barang nya belum dipindah kan keruangan barunya.
"Gue belum gajian, gila aja lo!"
"Bodo! Pokonya traktir!" balas Fera keras kepala. Tanpa menunggu balasan Galenia, Fera berlalu pergi dengan cepat — tak ingin mendengar penolakan wanita itu lagi.
Setelah menyesuaikan diri selama 5 menit akhirnya Galenia membereskan mejanya dengan tenang. Ia hanya terkejut, Orlan benar-benar tak membahas ini dengannya. Tapi tak apalah, tak ada salahnya kan? Toh ia akan tetap bekerja tidak dipecat.
***
Drrrt drrrtt
Galenia yang tengah menyusun berkasnya kini mendecak kesal lalu merogoh sakunya dan melihat siapa gerangan penelfon yang sangat mengganggu ini.
Tante Farah
Kening Galenia berkerut, untuk apa tante Farah menghubungi nya? Galenia memutuskan menggeser tombol hijau itu.
"Halo tan?"
"Galenia, kamu lagi sibuk ngga?"
Ingin sekali rasanya ia meng'iya'kan pertanyaan Farah yang satu ini. Namun tak mungkin kan? Sebagai keponakan yang baik, ia harusnya menjawab 'tidak' .
"Nggak terlalu sih tan, kenapa emangnya tumben nelfon"
Galenia menyandarkan tubuhnya disandaran kursi lalu mulai menyimak setiap perkataan Farah. Mata Galenia sedari tadi tak henti-henti nya memandang jam tangannya.
Namun...
"Hah?!"
Galenia yang awalnya duduk bosan tiba-tiba berdiri dengan wajah shock nya. "Maksud tante? Aku? Sendirian?" ulangnya lagi.
"Iya Gale. Tante minta tolong banget sama kamu, tante mohon ya? Plisss... Tante gatau lagi harus minta tolong sama siapa, tante cuma percya sama kamu"
Galenia menggigit bibirnya ragu— bingung memilih hendak menjawab apa. Jujur saja, hati paling dalam nya berteriak senang namun.. Apakah tak apa?
Dihadapkan desakan dan permohonan dari Farah mau tak mau Galenia mengangguk dan mengiyakan kehendak tante nya itu. Setelah sambungan telpon terputus barulah Galenia terduduk dikursi nya.
3 minggu...
Farah meminta nya menginap dirumah dalam kurun waktu 3 minggu. Dan dirumah itu hanya ada dia dan Orlan. Berdua. Hanya berdua
Perempuan yang menyandang status istri sah Orlan— pria yang ia cintai itu akan pergi ke Lombok untuk mengurus masalah butik nya.
.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, Uncle
ChickLitMature Content ⚠❗ Wilayah 21+ ⚠❗ ___________________________ Galenia terjebak hubungan terlarang dengan suami tantenya sendiri! Jatuh cinta dengan Orlan merupakan suatu hal yang mampu membuat Galenia bahagia dan tersakiti secara bersamaan. Perasaan...