Dua belas

1 1 0
                                    

Rooftop

"Hahaha suka ya suka aja sih Cel, santai" ujar Nafisa. Ia berusaha untuk tidak canggung dengan sahabatnya sendiri.

Celina hanya melamun setelah mengungkapkan perasaannya tadi. Itu terjadi secara tiba-tiba yang membuat Celina juga shock dengan omongannya sendiri.

"Maaf ya Sa, gue kayaknya udah gabisa buat pendem ini jadi gue ngasi tau ke elo"

"Emang lo suka sama Treven dari kapan?"

"Gue juga gatau"

Setelah itu hening pun menyelimuti mereka berdua sampai bel sekolah berbunyi.

Mereka dengan kompak berdiri dan bersiap untuk kembali ke kelas.

"Gue duluan ya Sa" Setelah itu Celina pun meninggalkan Nafisa yang dilanda kegelisahan.

***

Setelah sampai dikelas Nafisa dengan segera mengambil tasnya. Tetapi ada seseorang yang memanggil nya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Treven.

"Udah gosipnya?" tanya Treven yang sedang duduk manis dibangkunya. Ia pun bangkit lalu menghampiri Nafisa.

"Mau pulang bareng ga?"

Nafisa diam. Tidak menolak dan tidak menerima dan segera keluar dari kelas. Tapi tetap saja diikuti oleh Treven.

"Ayolah Sa, kapan lagi lo pulang bareng cowo ganteng kayak gue"

Tiba-tiba Nafisa berhenti yang membuat Treven mengerem mendadak.

"Stop ikutin gue!" seru Nafisa lalu meninggalkan Treven dengan hentakan kaki yang keras.

Treven terkekeh.

Disisi lain, Celina yang melihat interaksi itu hanya bisa menunduk dan meremas kuat tas ransel nya.

***

Saat sampai di gerbang sekolah, Nafisa pun mencari keberadaan kedua temannya itu. Walaupun kedua temannya sedang tidak akur tetapi Nafisa tidak ingin ikut tidak akur juga.

Matanya pun menangkap seseorang yang dikenalnya itu.

"Stel--" panggilannya terhenti saat melihat Celina datang menghampiri Stella. Mereka berdua tampak akrab lalu berjalan keluar bersama.

Nafisa pun sendirian. Ia juga tidak tahu kemana perginya Della, mungkin saja ia sudah pulang.

Ditengah keramaian otaknya pun ikut ramai menanyakan berbagai pertanyaan. Tak bisa dipungkiri ia sedih dengan pertemanan nya akhir-akhir ini.

Dimulai dari Fara yang meninggalkan mereka. Lalu Stella dan Della yang menjadi asing satu sama lain.

Ia berharap Celina bisa tetap bersamanya. Walaupun ia juga mulai gelisah tentang pertemanannya dengan sahabat kecilnya itu.

Nafisa menghela nafas berat.

"Oi neng! Diem diem bae, mikirin apa tuh?"

Nafisa kembali menghela nafas berat.

"Lo bisa ga sih sehari aja ga ganggu gue? Gue lagi capek tau ga"

Raut muka Treven berubah menjadi khawatir.

"Lo gapapa? Mau gue anter kerumah sakit?"

"Ck, ngga!"

"Yaudah kalo gitu gue anterin kerumah lo aja"

"Bisaan banget lo ya"

Treven menyengir.

"Mau ga?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Queen of BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang