Sepuluh

13 4 1
                                    

"Oh ternyata ini alasannya dia nggak mau ngebully Celina"

"Temenan toh haha"

"Malu kali yah, temenan ama anak cupu"

"Sok jaim banget ew"

Itulah cemohan yang diberikan kepada Nafisa.

Dari anggota geng Fara.

Iya, Fara mempunyai geng baru bersama kakak kelas.

Fara tersenyum miring sambil menatap Nafisa dan teman-temannya yang sedang mengobrol sesekali tertawa.

Pikirannya berkata ia harus merusak pertemanan mereka.

Tetapi dihatinya berkata sebaliknya, ia juga ingin ikut berkumpul bersama mereka.

"Kenapa mereka kelihatan senang banget tanpa gue?" batin Fara.

Salah satu anggota geng menepuk pundak Fara.

"Lo masih mau disini atau ikut kita ke rooftop?" tanya anggota geng yang notabenenya Kakak Kelas Fara.

Fara bengong.

"Woi jawab!" Kakak Kelas yang lainnya ngegas.

"Emang mau ngapain dirooftop?" tanya Fara hati-hati.

"Biasalah, nyebat" jawab Kakak Kelas tersebut.

Fara bengong lagi.

Seumur-umur ia tak pernah melakukan kesalahan selain membully.

Four Queen juga tak pernah mengajak ia berbuat hal semacam itu, palingan cuma membully untuk bersenang-senang.

Fara bingung, apakah ini saatnya ia menjadi anak nakal?

"Lama banget sih" seru Kakak Kelas tersebut.

"Yaudah aku ikut kak" jawab Fara.

Mereka pun berjalan menuju rooftop sekolah.

°°°

Sedangkan Nafisa dan yang lainnya sedang asik mengobrol bersama.

"Oh iya bentar pulang sekolah kerumah gue yuk!! Gue mau kasih liat ke kalian skincare gue yang bagus-bagus" ajak Nafisa dengan riang.

"WAH AYUK!!" seru Della dengan girang sampai mereka menjadi pusat perhatian.

"Ih Del, santai aja kali!" seru Stella.

Nafisa tersenyum melihat tingkah Della.

"Celina sama Nada ikut juga kan?" ajak Nafisa sambil menatap keduanya.

Mereka berdua tampak berpikir.

"Oke deh aku ikut" ujar Celina sambil menganggukkan kepalanya.

Nada bingung.

"Kalau aku ikut, nggak ngerepotin kan?" ujar Nada, ia masih agak canggung dengan Nafisa, Della dan Stella.

"Ya nggak lah, malah nanti kita sama-sama ngerepotin Nafisa" cengir Della yang membuat semuanya tertawa.

Nafisa melirik Della dengan tatapan tajamnya.

Setelah tawa mereka mereda, Treven berdehem.

Zidane juga ikut-ikutan berdehem.

"Nape lu? Keselek sendok?" ujar Stella yang peka.

Para ciwi-ciwi pun menatap kedua cowok ini.

"Yang cowok nggak diajak nih?" tanya Treven menatap Nafisa penuh harap.

Yang ditatap malah memutar bola matanya malas.

"Nggak." Singkat, padat dan jelas.

Para ciwi-ciwi pun tertawa melihat wajah cemberut kedua cowok itu.

The Queen of BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang