・ 。 Cuma ngasih tau kalo cast
antagonisnya lebih dari satu.
"KIM DOYOUNG CEPAT BUKA PINTUNYA!!!"
Cklekk
BUGH!
Tanpa aba-aba Junkyu mendaratkan pukulan pada hidung Doyoung. Setelah itu menutup pintu dengan membantingnya keras-keras.
Doyoung meringis lalu menyentuh hidungnya yang mulai mengeluarkan banyak darah. Menatap nanar Junkyu yang tiba-tiba saja marah tanpa alasan yang jelas itu.
"Lo kenapa kak? Bisa jela-AAKHHH!"
Junkyu mendorong Doyoung hingga badannya menabrak lemari kayu. Cermin di lemari tersebut menjadi retak ulahnya. "Masih nanya kenapa!"
"Emangnya g-gue salah apa?"
"GILA! LO UDAH GILA NGASIH BUBUR BERACUN KE KAK HYUNSUK!" ketus Junkyu membuat jantung Doyoung berdebar kencang saking takutnya. Tatapannya sungguh menyeramkan.
Ia meninju wajah Doyoung berkali-kali. Meninggalkan bekas kebiruan yang terasa berdenyut. Pukulan demi pukulan terus menghujam wajah Doyoung---ibarat samsak yang akan dihancurkan dalam satu kepalan.
Doyoung berusaha melawan, ia menangkis tangan Junkyu yang bergerak bebas di hadapannya. Ditariknya salah satu tangan Junkyu lalu memutarnya 360 derajat searah jarum jam.
"Aarrrghh!!!" Junkyu refleks mendorong Doyoung sampai lelaki itu jatuh telungkup.
Ia langsung menyambar sebuah lampu meja yang berukuran sedang lalu melemparkannya ke arah Doyoung. Tepat sekali mengenai tengkuknya.
PRANGGGGG!!
Leher Doyoung terluka. Rembesan darah mulai turun membasahi pakaiannya---meski tak terlalu parah. Doyoung pun berusaha bangkit menggunakan kedua kaki yang sudah tak dapat berdiri dengan seimbang. Dia sudah mulai lemah.
Sambil memandang Junkyu remeh, Doyoung memperlihatkan ibu jarinya yang terbalik ke bawah. "Segini doang kemampuan lo? Hahaha."
Junkyu mendengus. Mengambil ancang-ancang sebelum berlari ke arah Doyoung dan menghempaskan tubuhnya ke lantai. Ia menduduki Doyoung yang terbaring telentang lalu mencengkram lehernya.
Jemarinya menekan kulit halus itu. Hingga menimbulkan garis-garis kemerahan yang berubah menjadi darah. Kuku-kuku itu menusuk epidermis dan merobek lapisan kulitnya. Sakit sekali.
"Aakhhh!! l-lepasin uhukk ... uhukkkkkk!!! Napas Doyoung tercekat. Mulutnya menganga lebar mencari oksigen masuk sebanyak-banyaknya.
TOKTOKTOKTOKTOK!!!
TOKTOKTOK!!
Dari luar, seseorang mengetuk pintu berulangkali tanpa jeda seperti terburu-buru. Tak peduli buku-buku jarinya akan sakit atau apalah. Dia berharap pintu tersebut segera dibukakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎
Bí ẩn / Giật gân❝ Gue gak akan tidur sampe kapanpun kecuali untuk selamanya. ❞ written by¦© 2O21, RENESQUE