24 :: ° The Monsters ࿐

1.3K 357 42
                                    

Sosok bertopeng itu tak henti-hentinya tertawa puas seiring rungunya yang terus mendengar jeritan Hyunsuk meminta tolong. Ia lalu kabur entah ke mana setelah melihat Hyunsuk sekarat di kolam renang.

Hyunsuk masih menjerit kepanasan dengan sekujur tubuh yang nyaris hangus. Ia memandang nanar ke arah Jihoon, setetes cairan bening jatuh bebas melalui kedua pelupuknya. Hyunsuk terlihat tak berdaya. Jihoon pun begitu frustasi di atas sana---lagi-lagi ia merasa gagal melindungi temannya.

Mendadak Hyunsuk tersenyum lebar. "Jihoon, makasih ya. Berkat Junkyu acting lo lumayan."

Jihoon memungut kepalanya lalu mengangguk. "Sama-sama, Yoonbin." Jihoon tersenyum simpul. Setelahnya eksistensi Jihoon memudar sampai akhirnya udara kosong pun tersisa.

Hyunsuk naik ke atas kolam. Tubuhnya utuh seperti semula---tanpa luka dan tanpa goresan setitik pun---bagaikan tak terjadi apapun sebelumnya. Akan tetapi, bajunya tetap basah kuyup.

Hyunsuk menghela napas berat. "Sebentar lagi, semuanya bakal selesai," gumamnya.

-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-

"Lah gue yang kedua masih ada?!" kaget Hyunsuk. Ia mengguncangkan bahu Junkyu lalu melebarkan kelopak matanya. "SIAPA SIH DIA NIRU MUKA ORANG?!"

Junkyu menggigit bibir bawahnya. Ia berujar pelan, "tanya aja sama orangnya sendiri hehe."

Tiba-tiba tanah yang mereka pijak berguncang. Hyunsuk dan Junkyu sampai ambruk saking kuatnya guncangan.

Hyunsuk teringat sesuatu. Jantungnya berdebar kencang. "Kim Junkyu, kita harus pergi dari sini. Makhluk-makhluk itu datang lagi!" perintah Hyunsuk.

Hyunsuk menarik Junkyu ke dekat peti. Di dalam peti itu tersimpan rangka manusia yang masih utuh, terpaksa mereka mengeluarkannya agar mereka bisa muat masuk ke dalam.

Junkyu berbisik, "emang muat berdua?"

"Ck, badan lo gede banget. Gue aja yang masuk," lirih Hyunsuk. Kakinya melangkah ke dalam peti kemudian berbaring di sana sambil berdoa untuk keselamatan.

Sementara Junkyu yang bingung ingin bersembunyi di mana langsung merebahkan tubuhnya di ruang sempit samping Hyunsuk. Hyunsuk mengeluh dan memaksa Junkyu untuk keluar karena petinya tak bisa ditutup.

Ia memukul-mukul pantat Junkyu. "Keluar gak lo? Keluar cepet!!" kesal Hyunsuk sebab Junkyu memaksakan dirinya ikut masuk ke dalam peti.

"Nanti kalo gue dimakan sama makhkuk itu gimana?" kata Junkyu cemberut.

"Ya udah berarti emang takdir lo!" seru Hyunsuk.

"Lo sendiri yang narik gue ke sini." Junkyu mendengus sebal. "Sekarang lo malah ngusir."

"Gue kira petinya muat―AAAKH SAKIT BEGO!" Hyunsuk mendesis kesakitan ketika tangannya tertimpa badan Junkyu.

"Duh, maaf Kak, nanti pulang dari sini gue traktir apapun yang lo mau deh!" bujuk Junkyu, tapi Hyunsuk tetap menolak. Agaknya holkay satu ini tidak butuh traktiran.

Guncangan itu semakin terasa, bahkan terdengar raungan tidak jelas diduga berasal dari makhluk-makhluk itu. Mereka datang bergerombolan. Hyunsuk dan Junkyu semakin panik mendengarnya.

Junkyu masih saja memaksa masuk, sedangkan Hyunsuk memejamkan matanya seolah berpura-pura mati. Mereka hanya berharap agar pertolongan segera tiba.

Dan saat itu juga, sosok putih datang membelakangi mereka. Ia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi membuat tanah di sekitar bergerak menutupi lubang. Alhasil, lubang itu tertutup sempurna.

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang