13 :: ° Anathema ࿐

2.1K 588 182
                                    

Gak jadi up bulan depan deh,
seneng banget kalian udah
ngeramein notif aku *( ˆoˆ )/*

Anw thanks a lot~♡
siders juga thank you
masih setia baca-!















































































"Kak, lo yakin ini jalan yang bener?" tanya Yedam tak yakin. Masalahnya sudah setengah jam berjalan ketemu tempatnya itu lagi itu lagi.

Jaehyuk selaku pemimpin jalan mengendikkan bahunya. "Gue ngikutin insting aja sih ..."

"Lohh?! Ini kan pohon beringin yang tadi!" Yedam menunjuk sebuah pohon beringin yang sudah tua. Memang banyak pohon beringin yang sudah tua, tapi yang ini berbeda karena batangnya berwarna merah muda.

Dan Yedam merasa ia telah melewatinya sebanyak empat kali.

"Kalo insting lo sesat gimana?"–Haruto menghentikan langkahnya–"mendingan tadi gue gak ikut."

"Ayolah coba sekali lagi, siapatau bener!" Jaehyuk menarik pergelangan tangan Haruto. Pemuda Jepang itu hanya pasrah dan berharap semoga kali ini menemukan jalan yang benar menuju sungai.

Alhasil Jaehyuk, Yedam dan Haruto berjalan beriringan sebagai bentuk perjuangan terakhir. Kalau gagal ya mereka balik lagi ke kapal. Untungnya masih ingat jalan pulang, mereka memberi tanda sayatan di setiap pohon yang mereka lalui.

Selama perjalanan tidak ada yang mengoceh satu pun, hanya suara alam yang mengisi kesunyian. Harapan mereka cuma satu ...

yaitu menyebrangi sungai.





























































Setelah 15 menit menelusuri hutan, akhirnya mereka berhasil menemukan sungai. Arusnya tidak terlalu deras, jadi mereka memutuskan untuk langsung menyebrang tanpa bantuan apapun.

Pertama, Jaehyuk yang melangkahkan kakinya ke dalam air lalu disusul Haruto dan Yedam. Namun, baru saja alas kaki Haruto menyentuh permukaan air, makhluk besar muncul dari dalam. Membuat Jaehyuk, Haruto dan Yedam refleks bergerak mundur dan lari kalang kabut.

Wujud makhluk itu benar-benar aneh, dibilang ular bukan, buaya bukan, dinosaurus bukan, naga juga bukan. Trus apa dong? Ntahlah mereka sendiri tidak tahu.

Tingginya kira-kira 2,5 meter, terlihat seperti tyrannosaurus rex berkepala ular dengan ekor mirip buaya, dia punya tanduk, punya sayap juga. Siapapun yang membayangkannya pasti terheran-heran. Apalagi mereka yang lihat langsung.

Jaehyuk, Yedam dan Haruto mencoba untuk tetap bersama-sama. Mereka sudah bertahan sejauh ini---akan sangat disayangkan jika sampai berpencar. Padahal lokasi sungai sudah nampak di depan mata.

Makhuk jadi-jadian tersebut terbang sambil terus mengepakkan sayap lebarnya. Mengejar ketiga anak yang panik sekaligus shock melihat sosok yang merasa terancam akibat kedatangan tamu asing di wilayahnya itu.

Haruto pandai betul dalam urusan lari. Dengan kaki panjang yang membantunya berlari sangat cepat, Haruto berhasil membelakangi Jaehyuk dan Yedam yang tertinggal jauh. Bukan egois, tapi dia juga masih mau selamat.

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang